“Baby…… Apakah kita akan seperti ini selamanya ?” Tanya Yuri sambil memeluk tubuh Jessica erat.

“Sudahlah kita tidak usah bahas ini dulu Yul, yang terpenting kita saling tahu kalau kita tak ingin kehilangan 1 sama lain…. Arra ??” Ucap Jessica menatap mata Yuri dan membawa kepala Yuri ke dekapannya.

“Baby…. Aku tidak bisa bernafas…. ” Yuri menarik nafas dalam-dalam dalam dekapan Jessica.

“Hihihi.. Mian…” Jessica melepas dekapannya dan mencium kening Yuri. Mereka melanjutkan aktivitas mensearch video-video p*rn.

“Nahh.. Ini Yul… Kau ingin melihat yang mana ? ” Jessica menunjuk layar laptobnya yang penuh dengan gambar-gambar lelaki dan wanita yang tidak mengenakan sehelai benang pun.

“Omo !!!” Yuri menutup wajahnya menggunakan tangan Jessica.

“Ini mengerikan sekali Sicababy….” Yuri berpura-pura.

“Yasudah terserah dirimu saja.. Aku mengantuk” Jessica pun bangun dari pangkuan Yuri dan menuju tempat tidurnya. Dia rebahan layaknya seorang putri tidur.

“Jadi aku boleh menontonnya Baby ?” Tanya Yuri polos.

“Yaaa.. Terserah dirimu saja… ” Ucap Jessica acuh lalu memejamkan matanya.

“Enghhh.. Baby.. Apakah ini tidak mengeluarkan suara nantinya ??” Tanya Yuri.

“Kau pakai saja headset dsana…. ” Perintah Jessica dan Yuri mengikuti.

Yuri menyimak video GxG.

“Yaampun… Mengerikan sekali…” Batin Yuri. Tak sampai habis dia melihatnya. Dia mengclose tampilan itu.

“Baby.. Aku sudah menontonnya…..” Ucap Yuri sambil mentoel-toel bahu Jessica.

“Engh…. Yasudah….” Ucap Jessica malas.

“Baby .. Bangun dong….. ” Rengek Yuri manja.

“Ughhhh….. ” Jessica tetap tidak beranjak.

“Baby.. Aku pulang nih…..” Ancam Yuri masih dengan nada manja.

“Aku pulang yaa….. ” “Yasudah aku pulang nih….” Yuri tetap berbicara manja dan tak mendapat respon dari Jessica.

*tap*  (suara langkah kaki Yuri bergerak)

Seketika tangan Jessica mengenggam tangan Yuri.

“Kau ingin pergi kmana ha ??” Jessica mengenggam lengan Yuri dalam keadaan matanya masih terpejam.

Yuri tersenyum.

“Aku ingin pulang.. Kau tidak menghargai kehadiranku…” Yuri pun bergerak lagi sehingga tangan Jessica yang mengenggam tanganya mendapat goncangan.

Jessica membuka matanya dan menarik tangan Yuri. Yuri yang tidak siap pun tertarik oleh kekuatan Jessica.

Wajah mereka saling menatap. Jessica memeluk Yuri dan menyandarkan kepalanya d bahu Yuri.

“Don’t leave me alone Seobang” bisik Jessica seduktif di telinga Yuri. Yuri tersenyum.

Yuri menepuk lembut pundak dan punggung Jessica membuatnya nyaman dalam pelukannya. Dan terdengar nafas Jessica teratur. Dia tertidur.

~~~

Pertandingan basket putri se Korea Selatan pun telah dibuka. Tim perwakilan daerah masing-masing pun telah dikirim.

Yuri dan team mewakili daerah Utara. Jessica dan team mewakili daerah Timur. Sayang sekali Hara dan Team tidak lolos karena kalah di babak penyisihan.

Hari ini pembukaan di Gor daerah Barat. Yuri datang karena disuruh mengambil jadwal pertandingan.

“Yul !!!! ” Teriak seorang yeoja dan langsung memeluk Yuri. Yuri yang sedang berdiri di pembatas lapangan pun tercengang.

“Haa ! Hara.. Kau ke sini ??” Tanya Yuri. Hara pun mengangguk.

“Aku ingin menonton temanku bertanding.” Ucap Hara.

“Ohh.. Siapa temanmu ?” Tanya Yuri ingin tahu.

“Hahhaa. Kau ingin tahu ? Tapi aku beritahu pun. Kau pasti tidak akan tahu Yul.. ” Ucap Hara meledek. Dan Yuri manggut-manggut.

“Oiya Yul.. Selamat yah.. Kau dan Jessica bisa masuk.. Tim’ku gagal..” Ucap Hara sedih.

“Iyaaa… Aku sedih dan kecewa Hara. Kau tidak bisa ikut.. Padahal sangat menyenangkan sepertinya saat kita bisa menjadi rival di dalam lapangan nanti….” Ucap Yuri dan Hara menjadi makin sedih.

“Hufttt… ”

“Yaaa.. Sudahlah.. Kan masih ada tahun depan..” Yuri yang menyadari perkataannya menyakiti temannya itu langsung memperbaiki suasana.

Hara pun tersenyum.

“Yul kau hanya sendirian ??” Tanya Hara. Dan Yuri mengangguk.

“Kau sendiri ?” Yuri berbalik bertanya.

“Aniyoo.. Aku bersama 2 temanku di sana..” Hara menunjuk ke arah 2 temannya.

“Oiya Yul. Tahun ini semua tim bertemu ya ? Perwakilan dari tiap wilayah 2 tim kan ? Jadi bertanding 8 tim ? Benar ?” Tanya Hara.

“Haa ?? Bahkan aku tidak tahu. 8 tim ? “. Yuri sedikit berpikir.

“Iya.. Utara 2 , Barat 2 , Timur 1, Selatan 2, Pusat 1 ” ucap Hara memberi tahu Yuri.

“Jadi kemungkinan aku bisa bertanding melawan Jessica begitu ?” Tanya Yuri. Dan Hara memberikan jempolnya menunjukkan tanda iya.

“Kau dukung aku apa Jessica nanti ? ” Tanya Yuri.

“Aku ? Haaa ?? Aku ?? Aku dukung… Ump……” Hara gelisah.

“Haahah. Yasudah aku tahu kau pasti dukung Jessica dan team’nya, kau kan pernah berlatih bersamanya. Ya kan ?” Tanya Yuri dengan smirknya.

“Uhhh !! Aku juga dukung kau Yul !!” Hara keringat dingin.

“Yasudah yasudah… ” Yuri mengakhiri perdebatan mereka.

“Yul. Aku pergi ke teman-temanku dulu ya…. Kau ku tinggal tidak apa kan ?” Tanya Hara.

“Ohh.. Iya tidak apa2.. See you..” Ucap Yuri dan mereka berpisah.

Setelah mengambil dan melihat jadwal pertandingan . Yuri pun pulang.

~~~

Hari minggu pagi, Yuri sedang menunggu Jessica di lobby Apartemen Jessica.

“Haii Yul…” Sapa Jessica kepada kekasihnya yang memakai kaos dan celana panjang dengan gaya se simple mungkin.

“Ahh……” Yuri terpana melihat sosok di depannya. Jessica memakai kemeja putih kebesaran dan celana pendek memperlihatkan paha putihnya yang mulus.

“Ayoo kita jalan…. ” Ajak Jessica. Yuri pun mengikuti Jessica dari belakang.

“Yul… Mengapa kau terdiam saja???” Tanya Jessica kepada Yuri saat mereka menunggu taxi.

“Aku tidak suka dengan pakaianmu…. ” Ucap Yuri lirih.

“Waeee ???” Tanya Jessica dan melihat penampilannya.

“Kita kan pergi dengan kendaraan umum.. Aku tidak ingin namja-namja diluar sana melihat dirimu. Kau kan milikku. Aku cemburu Baby !” Yuri menundukkan kepalanya.

“Hufffff” Jessica menarik nafas panjang.

“Berikan jaketmu kepadaku…” Pinta Jessica yang tahu bahwa di tas selempang kesukaan Yuri pasti tersimpan jaket.

Dengan segera Yuri memberikannya. Jessica mengambilnya dan memakai jaket Yuri untuk menutupi bagian pahanya.

“Sudah ??” Jessica tersenyum ke arah Yuri. Yuri pun tersenyum sambil mengangguk.

Tak lama mereka mendapatkan taxi lalu menuju Mall terdekat.

“Yul.. Kita mau nonton apa nanti ?” Tanya Jessica.

“Terserah kamu saja Baby. Asal bersamamu….” Yuri cengengesan. Jessica tertawa juga.

Tak lama mereka pun sampai. Mereka memasuki Mall dan berjalan ke bioskop.

“Nonton apa ya ??” Tanya Jessica.

“Apa saja lah…. ” Yuri tak sabaran.

Tak lama mereka pun memilih film yang akan dtontonnya.

“Masih ada 1 jam lagi untuk berjalan-jalan…” Kata Jessica.

“Gimana kalau kita ke arena bermain ? Kita main basket .. Yang kalah harus dihukum…” Yuri memberi tantangan.

“Uhhhh… Curang ! Tapi baiklah… Akan aku coba ” Jessica merasa tertantang. Mereka pun ke arena bermain dalam Mall.

“Sedih yaaaaa Baby… Aku tidak bisa menggandeng tanganmu seperti mereka” Yuri menunjukkan kepada Jessica arah pandangnya. Yuri sedang melihat banyak muda-mudi sedang berpacaran dan saling bergandengan tangan.

“Iya memang.. Tapi apa pernah mereka 1 wc ? ” Ucap Jessica dan membuat Yuri berfikir.

“Iya juga sih… ” Yuri cengengesan.

Setelah berjalan sebentar akhirnya mereka sampai di tempat bermain.Yuri mengambil dompetnya dan mengeluarkan card untuk bermain.

“Chankaman Baby..” Pinta Yuri. Yuri lalu pergi mengisi saldo.

“Kajja !!” Ajak Yuri kepada Jessica setelah mengisi saldo.

Mereka pun sampai di permainan basket. Terlihat cukup mengantri karena ada beberapa pengunjung yang sedang bermain juga.

“Ha ? Hanya segitu ?” Oceh Yuri saat melihat namja pengunjung lain bermain dan hanya mendapat point 19.

“Lihat Baby.. Aku akan mengalahkan score’nya…” Bisik Yuri dtelinga Jessica.

Yuri melihat ke arah sampingnya. Namja itu menggesek cardnya. Yuri melakukan hal yang sama. Namja itu memulai permainannya. Yuri dengan sedikit pemanasan, menunggu bola turun lalu dia mengambil bola lalu mengshoot ke arah ring. Dari 10 bola yang dlempar Yuri hanya 2 yang gagal.

Sesekali Yuri melihat ke arah sampingnya. Namja itu memperoleh 35 point. Yuri pun mengejarnya dan point Yuri 94.

“Wahhh.. Hebat sekali yeoja itu…. Benar-benar menggangumkan.. ”

“Iya.. Mahir sekali”

Komentar pengunjung yang melihat score akhir Yuri.

“Kau hebat sekalii Seobang…” Bisik Jessica bangga. Yuri hanya memasang wajah sok Cool’nya.

“Ahhh.. Ini kapan kita bisa bertanding berdua…” Kesal Yuri melihat permainan ini banyak dimainkan oleh pengunjung arena bermain d sini.

“Yasudah kita bergantian saja ?” Usul Jessica.

“Hufttt…. Sebenarnya tidak mau…. ” Yuri tetap keras kepala.

“Main bergantian atau tidak main sama sekali ?” Jessica memberi pilihan.

“Aah iya iya…. Bergantian” Yuri dengan sigap memberikan pilihannya.

“Good !” Jessica berucap.

Mereka pun bermain bergantian, dan score Yuri selalu unggul dari Jessica. Setelah cukup bermain. Mereka pun pergi ke bioskop untuk menonton film.

“Yul.. Aku beli popcorn dulu ya.. Mau yang manis atau yang asin ?” Jessica memberi pilihan.

“Hmmm.. Aku mau yang asin saja.. Kau saja sudah manis. Yang ada aku diabetes… ” Ucap Yuri dan membentuk simpul senyum di wajah Jessica.

Jessica pun membeli 1 popcorn dan 2 cola.

“Baby… Kenapa kalau kita jalan.. Selalu saja kau yang mengeluarkan uang ? Aku jadi merasa………” Yuri berucap sedih.

“Heii.. Aku kan tahu kau itu seperti apa.. Jadi tak usah sungkan ya ? Aku sayang kepadamu. Aku juga tahu ceritamu..” Jessica berucap panjang lebar. Karena Yuri memanglah keluarga yang pas-pas’an. Yuri bekerja pun untuk membantu keluarganya.

“Gomawo Baby…” Yuri tersenyum.

Mereka berdua pun masuk ke dalam studio dan mencari di mana mereka duduk.

“Baby di sini…”

Mereka pun sudah duduk dan menunggu film dputar.

“Mengapa kau memilih tempat paling atas ?” Tanya Yuri kepada Jessica.

“Lebih suka saja.. ” Jawab Jessica.

Tak lama lampu dalam studio dmatikan. Tidak banyak pengunjung yang memilih untuk menonton film yang sama dengan film yang dpilih Jessica dan Yuri.

Jessica membuka popcorn yang dia beli. Dia makan dan sesekali menyuapi Yuri.

Film berjalan hingga seperempat.

“Yul… ” Nada Jessica manja.

“Hmmm..”

“Aku mau…” Jessica ambigu.

“Mau apa ?” Tanya Yuri dan Yuri menoleh ke arah Jessica yang sedang memanyunkan bibirnya.

“Ah…” Yuri mengerti dan mensejajarkan posisi tubuhnya.

Yuri mendekatkan wajahnya dengan wajah Jessica. Melumat bibir Jessica pelan. Jessica pun membalasnya. Yuri mencicipi bibir atas Jessica. Dan Jessica mencicipi bibir bawah Yuri. Begitu sampai mereka tersadar oleh sinar cahaya yang dtampilkan film lalu melepas lumatan mereka.

Jessica mendekatkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya ke bahu Yuri.
Jessica mengelus lembut tangan Yuri dengan tangan kirinya. Sentuhan nyaman yang dberikan Jessica. Sedangkan tangan kanan Jessica mengenggam erat tangan kiri Yuri.
Mereka benar-benar sedang di mabuk asmara.

“Aku ingin sekali membuat tanda di sini…” Tunjuk Yuri ke leher Jessica.

“Andwe ! Aku tidak ingin kau membuatnya dsana… Sangat berbahaya…” Jessica menolak. Yuri kecewa.

“Yul… Jebal.. Kalau kau ingin membuat tanda di situ.. Aku akan buat tanda juga di lehermu.. Adil bukan ?” Jessica lagi-lagi mengeluarkan pernyataan yang jelas saja Yuri tidak menginginkannya.

“Mianhe…..” Yuri meminta maaf. Jessica mencium pipi Yuri dengan sayang.

Setelah 2 jam menonton. Mereka pun pulang.

“Yul… Kau ingin mampir atau langsung pulang ?” Tanya Jessica di dalam taxi.

“Hmmmm…. Kau maunya ??” Yuri malah bertanya balik.

“Aku sih inginnya kau ke rumah dulu. Lagipula Mommy sedang ke La menengok Soojung…” Jessica menjawab sekenanya. Karena memang benar Mommy Jessica sangat jarang berada di rumah dengan banyaknya aktivitas.

“Arraseo.. Aku akan main di rumahmu dulu” Yuri mengeluarkan smirknya.

20 menit kemudian mereka sampai ke Apartemen Jessica. Mereka turun dari taxi, berjalan ke lobby dan langsung menuju Apartemen Jessica.

Jessica membuka kunci. Yuri langsung masuk dan berlari ke kamar Jessica.

“Ckckck. Anak itu selalu saja… Suka dengan sosial Media…” Jessica menggelengkan kepalanya.

Jessica melihat Yuri yang asik mengotak atik laptobnya. Jessica menganti bajunya dengan baju tidur dan celana pendeknya dengan celana santai.

“Yul….. Kau benar-benar ingin membuat aku marah ya ?” Jessica tiba-tiba duduk di pangkuan Yuri dan posisi mereka berhadap-hadapan.

“Kau harusnya menemaniku. Bukan memainkan Laptobku…” Jessica mulai menciumi pipi Yuri. Konsentrasi Yuri pun pecah. Tangan kanan Yuri yang tadinya memegang mouse. Berpindah menjadi memegang pinggang Jessica. Mengelusnya lembut. Bibir mereka pun sudah saling melumat. Tangan Yuri berjalan masuk ke dalam tubuh Jessica. Mengusap lembut perut rata Jessica.

“Gelii…” Cengir Jessica dikala ciumannya dengan Yuri. Yuri tak menghiraukannya. Dia semakin mengelus tubuh Jessica dengan sayang.

“Enghh… ” Jessica mengerang….

Yuri mengeluarkan senyumnya….

.
.
.
.
Te be ceh.

Hahahaha….. sikit dlu lah yaa yang penting update bubyeeee