Di suatu cafe di tengah bisingnya ibu kota, seorang yeoja berpakaian tank top hitam polos dengan celana panjang sedang melihat sekeliling sambil sesekali memperhatikan ponselnya.

“annyeong…. “ sapa yeoja berambut panjang terurai yang berpakaian kemeja, celana jeans biru dengan sepatu sneakers berwarna hijau.

“annyeong Yul” sapa balik wanita itu.

“yaaaa… mianheyo, apakah kau menungguku terlalu lama Ppany ?”

“Yahhhh 30 menit kau terlambat dan membuatku menunggu sendirian disini” Tiffany mempoutkan bibirnya.

“aahhhh… mian mian.. jarak dari tempat ini ke rumahku saja harusnya ku sampai sekitar 1 jam lagi, dan kau bilang kau menunggu sendirian ? kau anggap apa mereka semua yang berlalu lalalng disini ? hantu ?” Yuri menunjuk kecil ke semua arah dan diikuti senyum manis Tiffany yang matanya ikut tersenyum.

“jadi ada apa kau mengajakku ke sini Kwon Yuri ?” tanya Tiffany sambil memandang Yuri dalam.

“errrrrr….  aku hanya ingin kau menemaniku menonton film horror saja” Yuri membuang muka dari tatapan dalam Tiffany.

“ahhh ne, Kajja !” Tiffany berdiri dari tempat duduknya dan menarik tangan Yuri.

Yuri memberikan pandangan menakutkan dan Tiffany melepaskan tangannya dari gandengan tangan Yuri.

“ahhhhh, kau selalu saja menolakku saat aku menggandengmu” Tiffany berucap manja.

“aku tak suka kalau digandeng, risih, belum lagi nanti diperhatikan sekitar, nanti mereka akan bergosip, aku lelah…. “ Yuri sangat menjaga image dirinya.

“yaaaaa… arraseo “ Tiffany mengangguk dan berjalan agak berjarak dengan Yuri.

“hei hei hei,yah tidak sejauh itu juga Ppany, kau terlihat sangat aneh kalau berjalan seperti itu” Yuri mengejar Tiffany yang berjalan agak didepannya jauh.

Setelah melewati beberapa toko di dalam mall, akhirnya mereka sampai di tujuan yaitu bioskop, mereka membayar dan akhirnya menunggu waktu lagi sebelum jam filmnya tayang. Mereka memilih menunggu di suatu kedai minuman.

“Yul.. mengapa sekarang kau tidak ikut dance lagi ?” tanya Tiffany penasaran.

“aku kan sempat jatuh, pinggangku suka sakit kalau salah gerak, jadi aku memutuskan berhenti saja “ jawab Yuri dengan menyembunyikan senyum pahitnya.

“ah ne, yang saat itu ya ? apakah kau sudah memeriksakannya ke dokter ? atau setidaknya kau melakukan terapi ?”

“tidak, aku takut, bisa berjalan saja aku sudah sangat senang” Yuri memberikan senyum terbaiknya.

“aku hanya rindu saat kita bermain bersama Jessica, apa kabar yah dia sekarang ?”  tanya Tiffany dengan menjentikkan jarinya di keningnya.

“ahhh ne, aku juga merindukannya, setelah dia bermain dengan Boa Unnie, dia berubah, dan menghilang, bahkan aku tak ada contactnya” jawab Yuri gugup dan terbata – bata.

“aku masih kesal dengannya, kenapa dia harus pergi begitu saja ? seperti sebelumnya kita tidak pernah dekat saja..” Tiffany mulai mengeryitkan dahinya. Dan Kwon Yuri hanya menaikkan bahunya.

Mereka terdiam dalam beberapa detik, tenggelam dalam pemikiran masing –masing.

“Yul, coba kau lihat ke sana… “ Tiffany menunjuk dengan dagunya dan Yuri mencari ke mana arah itu.

“wae ??” yang tertangkap oleh mata Yuri, ada sepasang yeoja remaja bersenda gurau, dan salah satu diantara mereka berambut pendek seperti namja

“pasti mereka ituu PSJ” Tiffany memberikan pernyataan.

“haaa ? PSJ?” Yuri benar benar tidak tahu maksud Tiffany.

“ errrrr Kwon Yuri !!! Penyuka Sesama Jenis” Tiffany memberi tahu dengan mata melotot yang dipaksa.

“ahhhhh hahahaha aku baru tahu ada singkatan seperti ituu” Yuri malah tertawa terpingkal pingkal.

“ aishh.. Yul !!! aku serius menanyakan pendapatmu…” Tiffany penasaran.

“ apa yah ? aku sih biasa saja, asal jangan terlalu berlebihan di depanku, terkadang bisa membuatku mual.. dan karena tidak begitu kenal makanya aku biasa saja..” jawab Yuri sedikit asal.

“hoooo seperti itu, kalau aku sih heran, kenapa ya ? kan sudah punya yang sama, hiiii jijik” Tiffany bergidik ngeri.

“yahh kau tidak boleh seperti itu juga… kan kau tidak tahu apa yang mereka rasakan…” Yuri menasehati.

Tak lama mereka beranjak dan menonton bioskop, setelah 2 jam menonton mereka pun pulang ke rumah mereka masing – masing .

“ Yul, aku pulang ya… “

“ Kau pulang dengan siapa ?”

“aku naik taxi saja, kau hati hati dengan motormu itu”

“ yaaaa…. bye Ppany !”

.

.

.

*Yuri Pov

“ Annyeong…” sapaku kepada orang rumah setelah aku memarkirkan motor dan menaruh sepatuku.

Eomma sedang memasak, Appa sedang menonton TV, aku langsung ke kamar dan mendaratkan tubuhku ke atas ranjang.

Aku mengingat setiap kejadian dengan Ppany, tak sadar aku tersenyum melihat wajahnya yang sangat cantik keterlaluan itu. Banyak sekali pemikiran pemikiran yang mengganggu otakku.

Tiffany Hwang……. Kau begitu jijik dengan PSJ, andai kau tahu kenyataannya, apakah pertemanan kita akan berakhir ? dan apakah yang harus ku katakan kepadamu tentang Jessica ?

Jeongmal mianhe, semua kesalahanku, 8 tahun kita kenal, 8 tahun kusembunyikan ini, dan 6 tahun Jessica hilang dari kehidupanku, bahkan kehidupanmu juga…. aku tak tahu harus apalagi.

Drrt drrt ~

Ponselku berdering, dan ku lihat Tiffany Hwang Miyoung meneleponku. Aku meruntukki diriku, tak tahukan kau Tiffany Hwang Miyoung, engkau begitu menggoda !! ARGHHHH !!!!

Ku jungkir balik di ranjangku dan akhirnya ku angkat teleponnya.

“Yeoboseyo Ppany !!” jawabku cepat.

“ Yul… aku ingin menceritakan sesuatu… “

Aku menjadi deg deg an dengan pernyataannya.

“yullll….. aku,,……………….”

 

.

.

.

.

.

To be continued

Hello apakah ada yang membaca ? kalau ada tak lanjut kalau tak ada ku lanjut juga sih.. hahahaha