Baby Maybe 15

35 Comments

“Baby…… Apakah kita akan seperti ini selamanya ?” Tanya Yuri sambil memeluk tubuh Jessica erat.

“Sudahlah kita tidak usah bahas ini dulu Yul, yang terpenting kita saling tahu kalau kita tak ingin kehilangan 1 sama lain…. Arra ??” Ucap Jessica menatap mata Yuri dan membawa kepala Yuri ke dekapannya.

“Baby…. Aku tidak bisa bernafas…. ” Yuri menarik nafas dalam-dalam dalam dekapan Jessica.

“Hihihi.. Mian…” Jessica melepas dekapannya dan mencium kening Yuri. Mereka melanjutkan aktivitas mensearch video-video p*rn.

“Nahh.. Ini Yul… Kau ingin melihat yang mana ? ” Jessica menunjuk layar laptobnya yang penuh dengan gambar-gambar lelaki dan wanita yang tidak mengenakan sehelai benang pun.

“Omo !!!” Yuri menutup wajahnya menggunakan tangan Jessica.

“Ini mengerikan sekali Sicababy….” Yuri berpura-pura.

“Yasudah terserah dirimu saja.. Aku mengantuk” Jessica pun bangun dari pangkuan Yuri dan menuju tempat tidurnya. Dia rebahan layaknya seorang putri tidur.

“Jadi aku boleh menontonnya Baby ?” Tanya Yuri polos.

“Yaaa.. Terserah dirimu saja… ” Ucap Jessica acuh lalu memejamkan matanya.

“Enghhh.. Baby.. Apakah ini tidak mengeluarkan suara nantinya ??” Tanya Yuri.

“Kau pakai saja headset dsana…. ” Perintah Jessica dan Yuri mengikuti.

Yuri menyimak video GxG.

“Yaampun… Mengerikan sekali…” Batin Yuri. Tak sampai habis dia melihatnya. Dia mengclose tampilan itu.

“Baby.. Aku sudah menontonnya…..” Ucap Yuri sambil mentoel-toel bahu Jessica.

“Engh…. Yasudah….” Ucap Jessica malas.

“Baby .. Bangun dong….. ” Rengek Yuri manja.

“Ughhhh….. ” Jessica tetap tidak beranjak.

“Baby.. Aku pulang nih…..” Ancam Yuri masih dengan nada manja.

“Aku pulang yaa….. ” “Yasudah aku pulang nih….” Yuri tetap berbicara manja dan tak mendapat respon dari Jessica.

*tap*  (suara langkah kaki Yuri bergerak)

Seketika tangan Jessica mengenggam tangan Yuri.

“Kau ingin pergi kmana ha ??” Jessica mengenggam lengan Yuri dalam keadaan matanya masih terpejam.

Yuri tersenyum.

“Aku ingin pulang.. Kau tidak menghargai kehadiranku…” Yuri pun bergerak lagi sehingga tangan Jessica yang mengenggam tanganya mendapat goncangan.

Jessica membuka matanya dan menarik tangan Yuri. Yuri yang tidak siap pun tertarik oleh kekuatan Jessica.

Wajah mereka saling menatap. Jessica memeluk Yuri dan menyandarkan kepalanya d bahu Yuri.

“Don’t leave me alone Seobang” bisik Jessica seduktif di telinga Yuri. Yuri tersenyum.

Yuri menepuk lembut pundak dan punggung Jessica membuatnya nyaman dalam pelukannya. Dan terdengar nafas Jessica teratur. Dia tertidur.

~~~

Pertandingan basket putri se Korea Selatan pun telah dibuka. Tim perwakilan daerah masing-masing pun telah dikirim.

Yuri dan team mewakili daerah Utara. Jessica dan team mewakili daerah Timur. Sayang sekali Hara dan Team tidak lolos karena kalah di babak penyisihan.

Hari ini pembukaan di Gor daerah Barat. Yuri datang karena disuruh mengambil jadwal pertandingan.

“Yul !!!! ” Teriak seorang yeoja dan langsung memeluk Yuri. Yuri yang sedang berdiri di pembatas lapangan pun tercengang.

“Haa ! Hara.. Kau ke sini ??” Tanya Yuri. Hara pun mengangguk.

“Aku ingin menonton temanku bertanding.” Ucap Hara.

“Ohh.. Siapa temanmu ?” Tanya Yuri ingin tahu.

“Hahhaa. Kau ingin tahu ? Tapi aku beritahu pun. Kau pasti tidak akan tahu Yul.. ” Ucap Hara meledek. Dan Yuri manggut-manggut.

“Oiya Yul.. Selamat yah.. Kau dan Jessica bisa masuk.. Tim’ku gagal..” Ucap Hara sedih.

“Iyaaa… Aku sedih dan kecewa Hara. Kau tidak bisa ikut.. Padahal sangat menyenangkan sepertinya saat kita bisa menjadi rival di dalam lapangan nanti….” Ucap Yuri dan Hara menjadi makin sedih.

“Hufttt… ”

“Yaaa.. Sudahlah.. Kan masih ada tahun depan..” Yuri yang menyadari perkataannya menyakiti temannya itu langsung memperbaiki suasana.

Hara pun tersenyum.

“Yul kau hanya sendirian ??” Tanya Hara. Dan Yuri mengangguk.

“Kau sendiri ?” Yuri berbalik bertanya.

“Aniyoo.. Aku bersama 2 temanku di sana..” Hara menunjuk ke arah 2 temannya.

“Oiya Yul. Tahun ini semua tim bertemu ya ? Perwakilan dari tiap wilayah 2 tim kan ? Jadi bertanding 8 tim ? Benar ?” Tanya Hara.

“Haa ?? Bahkan aku tidak tahu. 8 tim ? “. Yuri sedikit berpikir.

“Iya.. Utara 2 , Barat 2 , Timur 1, Selatan 2, Pusat 1 ” ucap Hara memberi tahu Yuri.

“Jadi kemungkinan aku bisa bertanding melawan Jessica begitu ?” Tanya Yuri. Dan Hara memberikan jempolnya menunjukkan tanda iya.

“Kau dukung aku apa Jessica nanti ? ” Tanya Yuri.

“Aku ? Haaa ?? Aku ?? Aku dukung… Ump……” Hara gelisah.

“Haahah. Yasudah aku tahu kau pasti dukung Jessica dan team’nya, kau kan pernah berlatih bersamanya. Ya kan ?” Tanya Yuri dengan smirknya.

“Uhhh !! Aku juga dukung kau Yul !!” Hara keringat dingin.

“Yasudah yasudah… ” Yuri mengakhiri perdebatan mereka.

“Yul. Aku pergi ke teman-temanku dulu ya…. Kau ku tinggal tidak apa kan ?” Tanya Hara.

“Ohh.. Iya tidak apa2.. See you..” Ucap Yuri dan mereka berpisah.

Setelah mengambil dan melihat jadwal pertandingan . Yuri pun pulang.

~~~

Hari minggu pagi, Yuri sedang menunggu Jessica di lobby Apartemen Jessica.

“Haii Yul…” Sapa Jessica kepada kekasihnya yang memakai kaos dan celana panjang dengan gaya se simple mungkin.

“Ahh……” Yuri terpana melihat sosok di depannya. Jessica memakai kemeja putih kebesaran dan celana pendek memperlihatkan paha putihnya yang mulus.

“Ayoo kita jalan…. ” Ajak Jessica. Yuri pun mengikuti Jessica dari belakang.

“Yul… Mengapa kau terdiam saja???” Tanya Jessica kepada Yuri saat mereka menunggu taxi.

“Aku tidak suka dengan pakaianmu…. ” Ucap Yuri lirih.

“Waeee ???” Tanya Jessica dan melihat penampilannya.

“Kita kan pergi dengan kendaraan umum.. Aku tidak ingin namja-namja diluar sana melihat dirimu. Kau kan milikku. Aku cemburu Baby !” Yuri menundukkan kepalanya.

“Hufffff” Jessica menarik nafas panjang.

“Berikan jaketmu kepadaku…” Pinta Jessica yang tahu bahwa di tas selempang kesukaan Yuri pasti tersimpan jaket.

Dengan segera Yuri memberikannya. Jessica mengambilnya dan memakai jaket Yuri untuk menutupi bagian pahanya.

“Sudah ??” Jessica tersenyum ke arah Yuri. Yuri pun tersenyum sambil mengangguk.

Tak lama mereka mendapatkan taxi lalu menuju Mall terdekat.

“Yul.. Kita mau nonton apa nanti ?” Tanya Jessica.

“Terserah kamu saja Baby. Asal bersamamu….” Yuri cengengesan. Jessica tertawa juga.

Tak lama mereka pun sampai. Mereka memasuki Mall dan berjalan ke bioskop.

“Nonton apa ya ??” Tanya Jessica.

“Apa saja lah…. ” Yuri tak sabaran.

Tak lama mereka pun memilih film yang akan dtontonnya.

“Masih ada 1 jam lagi untuk berjalan-jalan…” Kata Jessica.

“Gimana kalau kita ke arena bermain ? Kita main basket .. Yang kalah harus dihukum…” Yuri memberi tantangan.

“Uhhhh… Curang ! Tapi baiklah… Akan aku coba ” Jessica merasa tertantang. Mereka pun ke arena bermain dalam Mall.

“Sedih yaaaaa Baby… Aku tidak bisa menggandeng tanganmu seperti mereka” Yuri menunjukkan kepada Jessica arah pandangnya. Yuri sedang melihat banyak muda-mudi sedang berpacaran dan saling bergandengan tangan.

“Iya memang.. Tapi apa pernah mereka 1 wc ? ” Ucap Jessica dan membuat Yuri berfikir.

“Iya juga sih… ” Yuri cengengesan.

Setelah berjalan sebentar akhirnya mereka sampai di tempat bermain.Yuri mengambil dompetnya dan mengeluarkan card untuk bermain.

“Chankaman Baby..” Pinta Yuri. Yuri lalu pergi mengisi saldo.

“Kajja !!” Ajak Yuri kepada Jessica setelah mengisi saldo.

Mereka pun sampai di permainan basket. Terlihat cukup mengantri karena ada beberapa pengunjung yang sedang bermain juga.

“Ha ? Hanya segitu ?” Oceh Yuri saat melihat namja pengunjung lain bermain dan hanya mendapat point 19.

“Lihat Baby.. Aku akan mengalahkan score’nya…” Bisik Yuri dtelinga Jessica.

Yuri melihat ke arah sampingnya. Namja itu menggesek cardnya. Yuri melakukan hal yang sama. Namja itu memulai permainannya. Yuri dengan sedikit pemanasan, menunggu bola turun lalu dia mengambil bola lalu mengshoot ke arah ring. Dari 10 bola yang dlempar Yuri hanya 2 yang gagal.

Sesekali Yuri melihat ke arah sampingnya. Namja itu memperoleh 35 point. Yuri pun mengejarnya dan point Yuri 94.

“Wahhh.. Hebat sekali yeoja itu…. Benar-benar menggangumkan.. ”

“Iya.. Mahir sekali”

Komentar pengunjung yang melihat score akhir Yuri.

“Kau hebat sekalii Seobang…” Bisik Jessica bangga. Yuri hanya memasang wajah sok Cool’nya.

“Ahhh.. Ini kapan kita bisa bertanding berdua…” Kesal Yuri melihat permainan ini banyak dimainkan oleh pengunjung arena bermain d sini.

“Yasudah kita bergantian saja ?” Usul Jessica.

“Hufttt…. Sebenarnya tidak mau…. ” Yuri tetap keras kepala.

“Main bergantian atau tidak main sama sekali ?” Jessica memberi pilihan.

“Aah iya iya…. Bergantian” Yuri dengan sigap memberikan pilihannya.

“Good !” Jessica berucap.

Mereka pun bermain bergantian, dan score Yuri selalu unggul dari Jessica. Setelah cukup bermain. Mereka pun pergi ke bioskop untuk menonton film.

“Yul.. Aku beli popcorn dulu ya.. Mau yang manis atau yang asin ?” Jessica memberi pilihan.

“Hmmm.. Aku mau yang asin saja.. Kau saja sudah manis. Yang ada aku diabetes… ” Ucap Yuri dan membentuk simpul senyum di wajah Jessica.

Jessica pun membeli 1 popcorn dan 2 cola.

“Baby… Kenapa kalau kita jalan.. Selalu saja kau yang mengeluarkan uang ? Aku jadi merasa………” Yuri berucap sedih.

“Heii.. Aku kan tahu kau itu seperti apa.. Jadi tak usah sungkan ya ? Aku sayang kepadamu. Aku juga tahu ceritamu..” Jessica berucap panjang lebar. Karena Yuri memanglah keluarga yang pas-pas’an. Yuri bekerja pun untuk membantu keluarganya.

“Gomawo Baby…” Yuri tersenyum.

Mereka berdua pun masuk ke dalam studio dan mencari di mana mereka duduk.

“Baby di sini…”

Mereka pun sudah duduk dan menunggu film dputar.

“Mengapa kau memilih tempat paling atas ?” Tanya Yuri kepada Jessica.

“Lebih suka saja.. ” Jawab Jessica.

Tak lama lampu dalam studio dmatikan. Tidak banyak pengunjung yang memilih untuk menonton film yang sama dengan film yang dpilih Jessica dan Yuri.

Jessica membuka popcorn yang dia beli. Dia makan dan sesekali menyuapi Yuri.

Film berjalan hingga seperempat.

“Yul… ” Nada Jessica manja.

“Hmmm..”

“Aku mau…” Jessica ambigu.

“Mau apa ?” Tanya Yuri dan Yuri menoleh ke arah Jessica yang sedang memanyunkan bibirnya.

“Ah…” Yuri mengerti dan mensejajarkan posisi tubuhnya.

Yuri mendekatkan wajahnya dengan wajah Jessica. Melumat bibir Jessica pelan. Jessica pun membalasnya. Yuri mencicipi bibir atas Jessica. Dan Jessica mencicipi bibir bawah Yuri. Begitu sampai mereka tersadar oleh sinar cahaya yang dtampilkan film lalu melepas lumatan mereka.

Jessica mendekatkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya ke bahu Yuri.
Jessica mengelus lembut tangan Yuri dengan tangan kirinya. Sentuhan nyaman yang dberikan Jessica. Sedangkan tangan kanan Jessica mengenggam erat tangan kiri Yuri.
Mereka benar-benar sedang di mabuk asmara.

“Aku ingin sekali membuat tanda di sini…” Tunjuk Yuri ke leher Jessica.

“Andwe ! Aku tidak ingin kau membuatnya dsana… Sangat berbahaya…” Jessica menolak. Yuri kecewa.

“Yul… Jebal.. Kalau kau ingin membuat tanda di situ.. Aku akan buat tanda juga di lehermu.. Adil bukan ?” Jessica lagi-lagi mengeluarkan pernyataan yang jelas saja Yuri tidak menginginkannya.

“Mianhe…..” Yuri meminta maaf. Jessica mencium pipi Yuri dengan sayang.

Setelah 2 jam menonton. Mereka pun pulang.

“Yul… Kau ingin mampir atau langsung pulang ?” Tanya Jessica di dalam taxi.

“Hmmmm…. Kau maunya ??” Yuri malah bertanya balik.

“Aku sih inginnya kau ke rumah dulu. Lagipula Mommy sedang ke La menengok Soojung…” Jessica menjawab sekenanya. Karena memang benar Mommy Jessica sangat jarang berada di rumah dengan banyaknya aktivitas.

“Arraseo.. Aku akan main di rumahmu dulu” Yuri mengeluarkan smirknya.

20 menit kemudian mereka sampai ke Apartemen Jessica. Mereka turun dari taxi, berjalan ke lobby dan langsung menuju Apartemen Jessica.

Jessica membuka kunci. Yuri langsung masuk dan berlari ke kamar Jessica.

“Ckckck. Anak itu selalu saja… Suka dengan sosial Media…” Jessica menggelengkan kepalanya.

Jessica melihat Yuri yang asik mengotak atik laptobnya. Jessica menganti bajunya dengan baju tidur dan celana pendeknya dengan celana santai.

“Yul….. Kau benar-benar ingin membuat aku marah ya ?” Jessica tiba-tiba duduk di pangkuan Yuri dan posisi mereka berhadap-hadapan.

“Kau harusnya menemaniku. Bukan memainkan Laptobku…” Jessica mulai menciumi pipi Yuri. Konsentrasi Yuri pun pecah. Tangan kanan Yuri yang tadinya memegang mouse. Berpindah menjadi memegang pinggang Jessica. Mengelusnya lembut. Bibir mereka pun sudah saling melumat. Tangan Yuri berjalan masuk ke dalam tubuh Jessica. Mengusap lembut perut rata Jessica.

“Gelii…” Cengir Jessica dikala ciumannya dengan Yuri. Yuri tak menghiraukannya. Dia semakin mengelus tubuh Jessica dengan sayang.

“Enghh… ” Jessica mengerang….

Yuri mengeluarkan senyumnya….

.
.
.
.
Te be ceh.

Hahahaha….. sikit dlu lah yaa yang penting update bubyeeee

Baby Maybe 14

33 Comments

*author pov

“Aku ingin menjadi kekasihmu Yul……….” Jessica berucap dan menatap dalam ke arah mata Yuri.

“Jangan bercanda Jessica Jung….. !” Yuri terkekeh geli.

“Aku serius Yul…. Aku ingin lebih… Aku ingin menjadi milikmu seutuhnya.. Dan kau jadi milikku seutuhnya…” Jessica berucap serius.

“Jangan bercanda Jess… Kau ini ya….. Jangan membuat aku bingung….. ” Ucap Yuri panik.

*chuupppp

Jessica mengecup pipi Yuri………

Yuri terpaku di tempatnya…..

“A.. Apa yang kau lakukan Jess ??” Tanya Yuri terbata tak percaya apa yang baru saja dialaminya.

“Aku mencintaimu Yul ! Aku sungguh meninginkanmu… Aku serius…” Ucap Jessica menyakinkan Yuri.

“Aku bingung Sica….. ” Ucap Yuri frustasi sambil menundukkan kepalanya, dia duduk di pinggiran alat gym.

“Apa yang kau bingungkan Yul ??” Jessica menyentuh dagu Yuri dan membuat wajah Yuri menatap wajahnya.

Mata Yuri memerah, terlihat ingin menangis.

“Aku tidak akan memaksamu… Lupakanlah… Arrachi ?” Ucap Jessica lagi.

Dan suasana ruangan menjadi sangat awkward.

“Aku pulang dulu ya Jess… Take care” Yuri berpamitan dan langsung pulang ke rumahnya. Begitupun dengan Jessica yang naik ke kamar apartemennya.

~~~
*Yuri Pov

Aku melangkahkan kakiku keluar dari apartemen Jessica. Aku pulang dengan menaiki kendaraan umum. Setelah sampai di rumah, aku mengurung diriku di kamar.

Aku menimbang-nimbang.

Apakah Jessica benar dengan ucapannya ? Apa dia hanya ingin menguji diriku ? Apa sebenarnya yang dia inginkan ? Bukankah selama ini dia paling anti dengan hubungan seperti ini ? Namun mengapa sekarang dia ingin ? Aku jadi bingung. Belum lagi dulu dia pernah bilang kalau ada yeoja yang menginginkannya. Dia hanya ingin mempermainkannya…

Apa Jessica serius ? Haaaaa… Aku sangat bingung. Apakah aku harus jujur dengan perasaanku yang selama ini aku pendam ? Aku hanya takut bila Jessica mengujiku. Dan dia akan meninggalkanku setelah dia tahu aku memiliki perasaan lebih untuknya.

Ottokeh ??

Aku mengetukkan kepalaku dengan bantal.

~~~
Kamar Jessica

*Jessica pov

Aku sedang duduk di depan meja belajar. Aku benar-benar menyesali perbuatanku tadi. Aku begitu lancarnya mengeluarkan isi hatiku.

Entahlah apa yang ada di pikiran Yuri. Apa dia mempunyai perasaan yang sama dengan diriku ? Bagaimana kalau dia sampai menolakku ?

“Arghhh… Baboyaaaaa Jessi !!! ” Aku gemas dengan diriku sendiri dan menggigit boneka yang ada di meja belajarku.

~~~

*author pov

Setelah kejadian itu, hubungan Yuri dan Jessica menjadi canggung. Saling membatasi sikap mereka agar terlihat biasa. Namun mereka gagal. Yang terjadi malah mereka menjadi awkward. Canggung.

In message.

Y : hmmm Jessica… Setelah aku pikir-pikir. Dan aku rasa kau jujur dengan perasaanmu. Bolehkan aku mengutarakan isi hatiku ?

J: tentu saja Yul. Apa itu ?

Y: aku tak tahu dan tidak peduli, aku sudah memikirkan selama 2 hari ini. Aku menyayangimu Jes.. Kau sangat berharga untukku. Aku tak tahu kapan perasaan itu ada. Mungkin sejak lama. Tapi aku selalu menentang perasaan itu. Aku tak ingin kau meninggalkanku karena aku memiliki perasaan lebih terhadapmu. Tapi nyatanya kau memiliki perasaan yang sama. Aku mau Jes.. Aku mau mencobanya. Aku tahu ini dosa. Tapi aku mau menjadi milikmu dan kau menjadi milikku.

J: Yul…. Gomawo…. Aku tak tahu harus berucap apalagi…. Yang pasti aku senang dengan status baru kita… Jadi sekarang kita sudah berpacaran ??

Y: ne.. Tentu sajaa….. Kau menjadi milikku dan aku menjadi milikmu… Dan aku punya nama panggilan untukmu….

J: apa itu ??

Y: Sicababy……

J: woahh… Baguss… Dan aku memanggilmu YulSeo ang…… Hihihi

Y: aha.. Not bad….

Mereka di 2 tempat berbeda tersenyum sendiri membaca pesan dari pasangannya.

~~~
*Hari Sabtu.

Seorang yeoja dengan kemaja biru dipadu jeans warna hitam dan sepatu kets biru dongker sedang duduk di food court mall di daerah Korea Selatan.

Dia duduk dengan tidak sabaran , sesekali melihat jam tangannya dan juga ponselnya.

“Ishh.. Kau ke mana sih ??” Batin yeoja itu.

“Haiii Seobang.. Menunggu lama ??” Ucap Yeoja yang rambutnya tergerai, memakai terusan kelonggaran namun terlihat keren. Memakai sepatu kets.

“Hufttt…. Aku kan tidak suka menunggu Baby….” Yuri memanyunkan bibirnya.

“Hihihi. Kyeopta….” Jessica mencubit gemas pipi kekasihnya.

Ya.. Hari ini adalah hari pertama Jessica dan Yuri kencan dengan status barunya. Mereka terlihat bahagia dan menikmati semuanya.

“Kita mao menonton film apa ?” Tanya Jessica mengedipkan sebelah matanya ke Yuri.

“Nonton film Horror ! ” Jawab Yuri polos.

“Ishhh !!! Tidak mau !!!” Jessica memasang wajah sok galaknya.

“Hahahaahah. Iya iya.. Terserahmu saja Baby…” Ucap Yuri dan Jessica tersenyum terpaksa namun terlihat cute.

Mereka pun pergi ke studio untuk menentukan dan membeli tiket untuk menonton.

Mereka pun asal memilih film yang mereka tuju. Yang penting pas dengan waktunya.

Mereka memasuki studio dan mulai duduk di pinggir.

Film pun di mulai. 15 menit kemudian. Jessica mengambil tangan kiri Yuri yang tergeletak di bahu kursi. Jessica mengelus-elus tangan Yuri dengan sayang. Yuri pun tidak menolaknya.

Jessica menatap lama wajah Yuri. Yuri yang merasa di tatap pun menoleh ke arah Jessica.

“Wae ??” Tanya Yuri dan Jessica menggelengkan kepalanya. Yuri mengambil tangan Jessica dan mengecup punggung tangan Jessica.

“Saranghae Jessica Jung !” Ucap Yuri.

“Nadooo.. Saranghae Kwon Yuri…..” Ucap Jessica.

~~~

1 bulan kemudian.

*Apartemen Jessica

“Yaa.. Aku nanti jam 3 ada latihan.. Ini aku sedang bersiap-siap” ucap Jessica di telepon sambil merapikan sepatu dan perlengkapannya.

“Iyaaa sayangg…. Aku tahu… Nanti aku diantar supir.. Setelah itu aku pulang.. Ok ? Tunggu aku ya…. Bye Yul.. I love you….” Jessica memutuskan sambungan teleponnya.

“Semakin lama rasa iniii semakin nyaman.. Aku senang selalu dekat dan dperhatikan Yuri…. ” Batin Jessica.

~~~

*Kediaman Yuri.

Yuri pov

Hoams…. Sicababy latihan basket. Sambil menunggu dirinya lebih baik aku menonton film saja ah.

Aku mengambil satu dari beberapa kaset dvd milik Oppa. Dan memilih dengan cara acak. Aku pun memulai menyetel film dengan judul “american pie” … Aku mulai menontonnya.

“Oh my God….. Kenapa film ini……. ” Kataku dalam hati karena terkejut melihat film pergaulan dan kehidupan barat yang begitu bebas.

Aku mulai menontonnya sambil merenggangkan otot + otot ku..

Terbesit di hati…. Aku sudah sebulan berpacaran tapi menyentuh Jessica saja aku tak berani.

Padahal aku ingin.. Aku ingin sekali menyentuh dagunya… Membawa bibirnya menuju bibirku dan mulai…. Ahhh.. Tapi aku takut salah.. Aku kan belum pernah melakukannya. Dan apakah Jessica yang harus menjadi first kiss’ku ? Aaaaaaa….. Aku jadi bingung.

Aku mulai mencoba dengan guling kesayanganku. Memulai belajar mencium. Mungkin ini aneh. Tapi aku benar-benar menginginkannya.

Baiklah setelah Jessica selesai. Aku akan membicarakan ini.

~~~
*Jessica pov

Aku melangkahkan kakiku sambil berkemas-kemas. Tiba-tiba Cheetah memanggilku. Dia adalah teman klub basketku. Bisa dibilang dia adalah kapten karena dia yang paling mahir dan juga dia merupakan pemain nasional.

“Haii Jess…. Mao pulang ?” Tanyanya.

“Yup.. Wae ? ” Tanyaku heran.

“Tidak… Kau pulang naik apa ??” Tanyanya lagi.

“Aku pulang naik mobil.. Kau ingin ikut ?” Aku bertanya.

“Ahh tidakk.. Yasudah.. Hati -hati ya Jes…. Kau sangat imut hari ini…” Dia memberikanku wink. Dan aku seperti ingin muntah melihatnya.

Kenapa Cheetah jadi mengerikan seperti itu ya ? Atau dia ??? Ishh.. Menakutkan sekali…

Aku membawa tas’ku dan langsung menuju mobil. Aku mengambil ponselku dan mengirim pesan ke kekasihku.

Aku menceritakan segala hal yang Cheetah lakukan dan Yuri cemburu.

“Kenapa menjadi menyenangkan membuat Yuri cemburu ? ” Batinku sambil terkekeh geli.

~~~

*Yuri pov

Ishhh menyebalkann sekalii sih ! Mao apa si Cheetah itu memberikan wink kepada Sicababy ?

Malah memang aku sebal dengan orangnya. Sok sekali saat pertandingan persahabatan dia tidak ikut. Padahal aku tahu dan ingin sekali mengukur kemampuannya. Aku tahu karena dia memang yang paling mahir.

Arghhhh !!!! Kalau seperti ini aku jadi kesal. Kesal karena tidak bisa 24 jam dsebelah Jessica dan menjaganya.

Tak sadar aku meninju-ninju bantal gulingku.

~~~

*author pov

“Jessie.. Irreona…. Mommya mau pergi dulu ke rumah Aunty. Kau sendirian di rumah tidak apa ?” Mommy Jessica mengetuk pintu kamar Jessica.

“Enghh…. Jam berapa kau pulang Mom ??” Tanya Jessica dengan tingkat kesadaran hanya seperempat.

“Malam… Mommy pergi dlu yaaa… ” Mommy pun pergi dan Jessica masih mencerna perkataan Mommynya.

“Malam ???” Jessica pun bangun dan mengambil ponselnya. Dia menekan sederatan angka yang sudah di hafalnya.

“Seobang…. Bisakah kau ke rumahku sekarang ??”

“Ahh… Aku tunggu yaa…. ”

Jessica pun menutup teleponnya dan bersiap untuk mandi.

*di tempat yang berbeda.

“Yul… Mandi.. Kau seharian hanya bermalas-malasan dan menonton televisi… ” Eomma Yuri mengomeli anaknya yang sedang bermalas-malasan.

“Eomma.. Ini hari minggu.. Biarkanlah aku menikmati waktuku untuk beristirahat di rumah…..” Yuri protes.

Tiba-tiba ponsel Yuri berdering. Jessica menyuruh Yuri untuk datang ke rumahnya.

Yuri pun langsung mengambil handuk dan mandi.

“Dasar anak aneh….td bilangnya mao istirahat saja di rumah.. ” Eomma menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.

20 menit kemudian Yuri keluar dari kamarnya dan sudah berpakaian rapi.

“Mau kemana kau ??” Tanya Eomma.

“Ohh.. Aku ingin main di rumah Jessica …” Jawab Yuri.

“Jangan pulang malam-malam..” Kata Eomma.

“Ne….” Yuri langsung meluncur menggunakan kendaraan umum.

“Yul…. Bertemu dengan kekasihmu saja deg-deg’an seperti ini.. Hai hati.. Calm. !!! Jangan berdebar cepat…” Yuri berbicara sambil memegang jantungnya.

Tak beberapa lama Yuri sudah sampai di lobby Apartemen Jessica.

Jessica menjemputnya dan mereka sama-sama naik lift menuju kamar apartemen Jessica.

“Kau naik apa Seobang ?” Tanya Jessica.

“Aku naik bus.. Hehehe” jawab Yuri.

Mereka pun sampai di lantai yang di tuju. Mereka keluar dan Jessica mengambil kunci untuk membuka pintu kamar rumahnya.

“Ada Mommy’mu ? ” Tanya Yuri dan Jessica menggeleng.

Mereka pun menuju kamar Jessica.

“Kau sudah makan belom ?” Tanya Jessica kepada Yuri.

“Aku tadi sudah sarapan. Wae ? Kau lapar ?” Tanya Yuri. Dan Jessica mengangguk.

“Delivery pizza ??” Usul Yuri.

“Nanti saja… ” Ucap Jessica.

“Baby.. Aku pinjam laptob’mu yaa…..”

“Pakailah… ”

Jessica sekarang duduk di atas ranjang memperhatikan Yuri yang asik dengan laptobnya.

“Seobang~……” Jessica memanggil dengan manja.

“Hmmmmmmm….. ” Yuri masih fokus dengan laptob Jessica.

“Yul~……. ” Panggil Jessica lagi.

“Apa Sicababy ??” Yuri menoleh ke arah Jessica. Mengisyaratkan Jessica untuk duduk di sebelahnya.

Jessica mengambil kursi kecil dan duduk di sebelah Yuri. Lengan kanannya menggandeng lengan kiri Yuri. Kepalanya di sandarkan ke pundak Yuri.

“Kau sedang apa sih ?? ” Tanya Jessica melihat Yuri mengotak ngatik hal yang tidak d ketahuinya.

“Baby…..bolehkah aku mencium bibirmu ?” Tanya Yuri tanpa menatap wajah Jessica.

“Apaaa ??” Jessica terkejut pura-pura tak mendengar.

“Ahh.. Tidak…….” Yuri salah tingkah.

“Kau bilang apa tadi ?? Lakukanlah.. Aku ini milikmu….” Jessica memberi izin.

Yuri menoleh ke arah Jessica. Mereka pun berhadap-hadapan.

Mata mereka saling menatap meneriakkan kata cinta dalam diam’nya.

Keheningan menyelimuti mereka. Jessica menutup matanya.

“Ahhhh baby… Aku tidak jadi.. Aku tidak berani….” Yuri menundukkan kepalanya.

“Hihihi.. Dasar baboya….” Jessica menyentil dahi Yuri. Dan posisi mereka kembali seperti awal. Yuri menatap laptob Jessica.

“Duhh kau bodoh Yul.. Kesempatan di depan mata kau lewatkan begitu saja….” Batin Yuri berperang.

“Aku tahu kau menghormatiku Yul. Aku tahu kau sayang kepadaku. Dan kau tidak berani melakukannya lebih dahulu….” Jessica membatin sambil tersenyum.

“Yul….” Panggil Jessica. Yuri menoleh.

*cuppp

Bibir Jessica mendarat di bibir Yuri.

Yuri terdiam….. ” Apa itu ? Tidak berasa….”

“Dasarrr yadong…..!!” Jessica memukul lengan Yuri.

Jessica pun mulai mencium bibir Yuri dengan kilat sampai 3x. Sampai akhirnya tangan Yuri menyentuh dagu Jessica. Membawa bibir Jessica untuk lebih dalam ke bibirnya. Mata mereka berdua tertutup rapat. Menikmati kecupan dan lumatan dari pasangannya.

*eng…. Ah…. Haa.. Haa…

Mereka melepaskan ciuman mereka karena butuh oksigen.

Air liur dari masing-masing menempel di bibir kekasihnya. Yuri menggunakan tangannya menghapus air liur yang berada di daerah bibir Jessica.

“Saranghae baby….”

“Nado saranghae seobang….”

“Apakah ini ciuman pertamamu ?” Tanya Jessica kepada Yuri.

“Tentu… Wae ??” Tanya Yuri heran.

“Pantas saja aneh….” Kata Jessica.

“Anehnya ? ” Tanya Yuri lagi.

“Aneh karena kita tidak tahu apakah ciuman kita ini benar atau tidak….ini juga merupakan ciuman pertamaku” Ucap Jessica.

Tiba-tiba mereka ada ide. Mereka membuka situs p*rn dan melihat cara ciuman yang baik.

“Yang ini Yul coba lihat…..” Jessica sekarang sudah duduk di paha Yuri. Dengan tangan kanannya dia kalungkan dleher Yuri.

Yuri mencium harum tubuh Jessica dan dbuat mabuk oleh wewangian itu.

“Aku benar-benar mencintaimu baby….” Tangan Yuri memeluk Jessica dengan seduktif tak ingin melepaskan Jessica.

“Seperti ini membuat aku sangat nyaman sekali Baby….” Ucap Yuri yang mengalungkan tangannya di perut Jessica. Dan kepalanya di sandarkan ke punggung Jessica.

Jessica hanya tersenyum dan menikmati kehangatan yang mereka buat.
.
.
.
.
.
.

*tebeceh

Duhhhhhh Yulsic !!! Gue juga pengenn dong dback hug.. Hahahahahhaha..
Tebeceh dluu ahh yaa….. Gue nnti kena GULA kalo dterusin.

Protected: Baby Maybe 13

Enter your password to view comments.

This content is password protected. To view it please enter your password below:

Baby Maybe 12

54 Comments

*Yuri pov

Jessica : bukan masalah puas. Tapi masalahnya , setiap aku melihat wajahmu, berbicara denganmu … Kadang membuatku kesal. Aku seperti pelengkap. AKU BUTUH REAKSI !!!!!

Ottokeh ?? Aku harus seperti apa Jess menghadapimu ?? Aku takut… Aku takut jatuh cinta kepadamu… Maka dari itu aku selalu menjaga sikap terhadapmu.. Aku takut kau membenciku dan jauh dariku karena perasaan ini.
Apapun maumu akan aku lakukan Jess.. Aku sakit kalau seperti ini. Tak terasa aku menjatuhkan air mataku dan menahan sesak di dada ini.

Aku tak membalas pesan dari Jessica. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku hanya berdiam diri di meja belajar dan menatap layar ponselku mendapat pesan Jessica yang terakhir.

50menit kemudian

Jessica : Yul.. Mian.. Aku yang egois. Pertanyaanku terlalu egois. Dan aku mengerti bahwa aku tidaklah penting untukmu. Maafkan aku.. Kita tetap berteman ya… *tandasmile*

Aku membaca pesan dari Jessica. Aku tersenyum.
Kau sok tahu Jess.. Bahkan mati demimu pun aku rela. Kau penting untukku. Tapi rasa ini salah.

Aku pun membalas pesan Jessica. : “yaa.. Tak apa Jess…. Kita selalu berteman… Yaksok !”

~~~

*author pov

Karena pengumuman kelulusan SMA sudah dkeluarkan. Saatnya setiap sekolah mengadakan perpisahan kelas.

Yuri dan Jessica yang memang berbeda sekolah, hari merayakan acara itu pun tak berbarengan.

Yuri sudah jauh terlebih dahulu. 2 minggu setelah pengumuman. Namun sekolah Jessica sebulan kemudian.

*in message.

“Yul…. Acara perpisahan nanti aku akan perform dance loh bersama kapten tim dance sekolahku…”
“Siapaa ??? Junke ??? Yang saat pembukaan acara cup sekolahmu itu dia Dance ??”

“Iyaaa.. Kok kau tahu ?? ”

“Aku menyukainya….. Muahahahah… ”

“Haa ?? Kau menyukainya ? Kok bisa ? Dia kan agak seperti perempuan…”

“Yaaaa biar… Aku suka dengannya…. Bwekkk”

“Ohh aku baru tahuu loh kau suka dengannya….ternyata seleramu seperti itu yaa…”

“Biarin !! Bwekk… Apa ada yang salah dengan seleraku ? ”

“Ani.. Aniyo… Ini aku sedang menyusun rencana untuk berlatih dengannya….”

“Oh ya ? Kapan ? Aku mau ikut… Mao nonton…. ”

“Rabu… Kau mau nonton ??.”

“Iyaa aku maoo… Itupun kalo boleh…”

“Tentu saja boleh.. Kau kan sahabatku…”

“Asikk….. Yeahh… ”

Di 2 tempat berbeda 2 yeoja bernama Yuri dan Jessica asik berbalas pesan dan senyum merekah di bibir mereka tegambar jelas.

~~~

*Jessica pov

Hari ini aku dan Junke akan berlatih dance bersama. Dengan tim’ku ber 5. Tapi sayang semuanya tidak bisa datang. Jadi hanya aku berdua saja dengan Junke.

Ah lebih baik aku membuat Yuri cemburu. Dia kan tidak bisa ikut menonton.

*flashback

“Yul… Besok kau jadi ikut tidak ? Aku latihan bersama 4 kawanku..”

“Akuuu mauuuu Jess.. Tapi sialnya aku ada latihan dan tidak bisa tidak ikut latihan basket… Mian…. T_T ”

“Yaaaa.. Yasudah.. Sayang sekali loh… Hihihi”

“Sampaikan salamku untuknyaaa yaa… ”

“Memangnya dia kenal denganmu ?”

“Tidak…. ahahah”

“Dasar pabo !!”

*flashback end

Aku sedang duduk di lobby apartemen menunggu Junke datang. Baru saja aku ingin mengirim pesan ke Yuri namun sapaan dan suara yang tak asing lagi memanggilku.

“Jessica~….”

Mendengar namaku dipanggil, aku pun menoleh.

“Mana yang lain ?? ” Tanyanya karena memang heran tak ada siapa-siapa lagi.

“Hehe.. Kita hanya berdua Junk…” Kataku dan dia hanya tersenyum malu.

Aku dan Junke pergi ke ruangan gym. Di mana ada kaca besar di sana. Aku dan dia melakukan gerakan-gerakan dance.

Setelah melakukan selama 30 menit aku pun beristirahat.

Aku mengetik di ponselku dan mengirim pesan ke Yuri.

*in message

“Yul… Sayang sekali kau tidak datang…. Aku sedang berduaan loh dengan Junke. Teman-teman yang lain tak bisa datang. Sini kau menyusul….”

Yuri : “APAHH ?? BERDUAA ? Arghhh…. Aku ingin sekali menyusul… Tapi.. Aku sedang latihan di sini.. Huhuhu…. Kau sedang apa ?”

“Yaaa.. Cupu sih… Aku sedang makan dengannya.. Berduaan loh.. Hihihi…”

Yuri: “ishhh… Ingin rasanya aku hadir diantara kalian berduaa….. ”

Hahahaha… Pasti Yuri sedang gundah ingin hadir.. Dasar…

“Junk.. Ayok kita latihan lagi… ” Ajakku kepada Junke dan kurang lebih satu setengah jam kita menghabiskan waktu berdua untuk latihan dance.

~~~
Lapangan basket indoor

*Yuri pov

Aaaaaakhh… Kenapa sih hari ini harus latihan ? Padahal aku ingin sekali hadir diantara Junke dan Jessica… Hufttt.. Menyebalkan… Dua orang yang penting menurutku.. Aku menyukai mereka.. Haaa… Memang gila. Aku memang sangat menggangumi sahabatku yang satu itu…. Jessica Jung….

Tanpa terasa aku senyum senyum sendiri.

“Heii Yul ! Kau sudah tidak waras yaaa ?? ” Tanya Nicole kepadaku.

“Tidak.. Inii.. Jessica lucu sekali….” Kataku jujur.

“Kenapa dia ?? Oiya boleh tidak aku meminta nomernya ??” Tanya Nicole excited.

Aku beri atau jangan ya ? Kalau aku tak memberikannya nanti dipikir yang macam-macam. Kalau aku berikan…… Aku merasa tersaingi. Malah Jessica kelihatan akrab lagi sama Nicole.

“Hei Yul !! Mana nomernyaaa??” Nicole bersiap mencatat deretan angka yang akan aku ucapkan.

“Hmmm… Aku tanya Jessica dulu yaaa… ”

“Ahh… Yasudahlah.. ”

Aku pun mengirim pesan ke Jessica.

“Jess…. Nicole ingin meminta nomermu.. Bagaimana ??”

Jessica : ahh.. Mau apa lagi dia ? Yasudah berikan saja Yul.

Ishhhh… Jessica…. Aaaaaaaa……. Yasudahlah. Dengan terpaksa aku memberikan deretan nomer Jessica kepada Nicole.

“Yul…. Jessica itu anak club Oasis Jr ya ??” Tanya Nicole, dan aku berdehem mengiyakan.

“Aahhhh…. Apakah kita bisa bertanding melawannya?? ” Tanyanya lagi.

“Yaaa bisa saja.. Dia kan mewakili daerah Blok 5 dan kita Blok 1… Nanti dari Blok 1-5 kan akan ada pemenangnya.. ” Kataku menjelaskan dan Nicole mengangguk.

Setelah itu pelatih kami memberitahu bahwa 3 minggu ke depan tim club basketku akan bertanding persahabatan dengan tim basket Oasis. Tim’nya Jessica. Aku jadi tak sabar. Karena aku tahu ada si nomer 8 yang sangat mahir itu d club Jessica. Dan si nomer 13 yang lumayan hebat.

Aku jadi tidak sabar………..

~~~

Hari minggu yang cerah … Tim gereja Yuri akan bertanding melawan gereja Santo Matius yang menjadi juara berturut-turut selama 3 tahun.

Tim Yuri berkumpul di lapangan.

“Aduhh.. Mereka juara bertahan ya… Aku jadi takut…” Ucap Clarissa.

“Ihhh.. Badan mereka kekar kekar ya.. Aku jadi ngerii…. ” Ucap Tia.

“Heii !! Ini mengasyikan tahu… Juara bertahan loh ! Kita harus mengerahkan tenaga kita… Kita harus juara. Tinggal selangkah lagi teman !!” Ucap Yuri menyemangati teman 1 tim’nya.

“Iyaaa benarr benar…” Ucap mereka kemudian menyetujui perkataan Yuri.

Di sisi lain Jessica sedang menatap kagum ke arah Yuri.

Mereka pun bersiap-siap dan mengganti kostum mereka. Memakai sepatu basket dan melakukan pemanasan.

10 menit kemudian pertandingan pun di mulai. Di awali dengan jump ball.

Tim lawan menguasai bola, mereka mulai menyerang. Tim Yuri melakukan defense dengan ketat. Semua melakukan hands up.

Tim musuh melakukan tembakan. Yuri melompat dan bola dblock. Yuri pun mendribble bola maju ke ring lawan. Dia melihat Florence di depan dan lalu dioper ke Florence. Florence lay up dan masuk. 2-0 untuk tim Yuri.

Tim lawan mulai menyerang. Mereka bermain di luar garis 3 point. Tim Yuri melakukan defense ketat. Namun Florence yang di depan sedikit tidak sigap dan no.10 dari tim lawan menembak dari luar garis 3 point dan bola masuk dengan mulusnya.

Skor 2-3 untuk tim lawan. Pertandingan sangat ketat dan terlihat dari kedua tim tidak ada yang mau menyerah.

Skor pun menjadi 6-8 untuk tim lawan. Bola sekarang dkuasai oleh tim lawan. No.10 melakukan 3 point dan bola masuk menjadi 6-11. Perbedaan angka semakin jauh.

“Aku takkan menyerah.. Aku tak mau… ” Batin Yuri.

Dia mendribble bola dengan kecepatan penuh, melewati 1 per 1 lawan yang menghadang. Hingga akhirnya tertinggal 1 lawan. Yuri melompat dan melayang di udara. Lawannya pun tak berpindah.

*Brugggg

Yuri menabrak lawannya hingga mereka berdua terjatuh di lantai.

*PRIIIIITT

Foul no.11.

“Haa ??? Masa aku yang foul? Yang benar saja??” Yuri terlihat kesal. Karena jelas-jelas lawannya sengaja tak berpindah. Lawannya tersenyum licik.

Pertandingan pun di mulai lagi dengan bola ditangan lawan. No.10 tombak dari tim lawan melakukan 3 point lagi dan perbedaan skor menjadi 20-28.

*priiiiiitttt..

Peluit panjang dbunyikan tanda berakhirnya babak pertama pun telah selesai.

Yuri dan teman-teman mengambil minuman dan menghapus peluh mereka. Yuri ke pinggir agak menyendiri. Jessica pun menghampiri Yuri.

“Yul….. Ini minumlah..” Jessica memberikan air mineral kepada Yuri. Yuri mengambil dan meminumnya, dia berjalan ke arah teman-temannya yang lain.

“Ayoo guys… Kita bisaa…. 8 point !! Ayoo ! ” Yuri yang memang sudah payah tetap menyemangati teman-temannya.

Suara peluit tanda babak kedua sudah dbunyikan dan dmulai.

Bola dkuasai oleh tim Yuri. Yuri mengoper bola ke arah Jessica. Jessica pun mendribble dtengah lapangan.

Yuri ke samping dan mengambil posisi. Jessica mengoper ke arah Yuri. Yuri yang berada dbelakang garis 3point menembakkan bolanya. Bola melambung tinggi. Dan masuk ke dalam ring dengan sempurna. Skor menjadi 23-28.

“Ayooo sedikit lagiii !! Kita bisa….”

“YAAAA !!!”

Yuri menyemangati teman-temannya dan mereka pun bermain dengan baik.

Namun tim lawan sengaja mengulur waktu. Mengoper-oper bola tanpa berusaha memasuki bolanya.

Yuri yang dtengah karena menjadi Center pun mulai memerintah Lidya dan Jessica untuk merebut bola.

No.13 dari tim lawan mulai mendribble. Jessica maju dan membayang-bayangi. Saat lawan lemah Jessica mensteal bola dan mendribblenya. Kecepatan Jessica sangat mengangumkan. Lay up dan point bertambah lagi menjadi 25-28.

“Nice Jess !!” Ucap Yuri dan tersenyum. Mereka pun mulai defense lagi.

No.12 dari tim lawan mendribble dan dbayang-bayangi Jessica. No.13 pun mengblock tubuh Jessica agar temannya bisa melewati. Namun Jessica berputar melewati orang yang memblocknya. Dan menjaga si pembawa bola No.12.

Lidya pun yang melihat ada kesempatan langsung mensteal bola. Yuri yang menyadari itu berlari cepat. Meminta bola dari lidya. Dan menembak di luar garis 3point.

Bola melambung dan mengarah ke ring. Namun sayang bola menyentuh bibir ring. Lidya yang sadar itu melakukan rebound. Dia mendapatkan bola itu dan under basket. 27-28.

“YEAHHHHH !! ” Sorak sorai dari tim pendukung dan pemain dari tim Yuri.

“Yaa !! Kita belom menang… Defense!!!” Teriak Yuri.

Waktu tinggal 3 menit lagi. Kedua tim tidak ingin mengalah. Point bertambah untuk lawan menjadi 27-30.

Bola dkuasai oleh lawan. No.12 shoot dan bola mengenai bibir ring. Yuri mengambilnya dan mengoper ke Tia. Tia menddrible . Mengoper kepada Jessica. Jessica melakukan lay up dan masuk. 29-30.

Bola dkuasai musuh.

“One by one …. ” Teriak Yuri. Dan semua memegang 1 lawan. Mereka bertanggung jawab atas lawannya masing-masing. Salah 1 lawan melakukan kesalahan. Bola pun drebut oleh Yuri. Yuri melakukan medium shoot dan bola masuk. Keadaan berbalik menjadi 31-30.

Waktu tersisa dbawah 1 menit. Detik -detik penentuan.

Mereka melakukan cek.. One by one. Musuh pun kesulitan untuk menyerang. Yuri berhadapan dengan nomer 10.

Nomer 10 menggocek Yuri agar pengawalannya terlepas. Soal offense Yuri memang mahir tapi dia kurang bisa untuk defense. Yuri kewalahan. No.10 terbebas dan melakukan shoot di luar garis 3 point.

5.. 4…. 3.. 2…. 1……..

Bola pun melambung tinggi dan mengarah ke ring.

“Jangan masukkkk !!!” Teriak teman-teman Yuri.

*dung

Bola menyentuh bibir ring dan terjatuh.. Pertandingan di menangkan oleh tim Yuri.

“HORAYYYYYYY !!! KITA JUARAAAAAAA !!! ” Teriak Clarissa dan mereka berpelukan.

“Shit !! Kenapa tidak masukk..” Kata nomer 10.

“Hehehe… Tadi bolanya menyentuh tanganku..” Yuri mengeluarkan smirk’nya.

“Yul !!! Kita menanggg !!!” Tia dan Lidya berhamburan memeluk Yuri. Yuri pun membalas pelukan mereka. Lagu we are the champion pun berkumandang.

Ketika Yuri sedang berpelukan dengan Tia dan Lidya. Jessica hanya bisa diam di tempatnya.

“Jes.. Thanks yaa sudah menjadi partner terbaikku…” Ucap Yuri menghampiri Jessica.

“Kau berlebihan… Sama-sama. Aku juga senang bisa bermain dan menjadi 1 tim denganmu..” Ucap Jessica. Mereka pun melakukan high five.

Setelah 20 menit mereka bertukar pakaian dan mengganti sepatu dengan sandal Clarissa datang kepada mereka.

“Guys !! Ayoo kita merayakan kemenangan kita.. Kita ke mall untuk makan !!!” Teriak Clarissa senang.

“Jess.. Kau bisa ikut ? ” Tanya Yuri cemas.

“Aku telepon Mommy dulu ya…” Ucap Jessica kemudian. Dan sedikit menjauh dari yang lain.

“Momm.. Aku pergi ke mall dulu ya.. Bilang daddy 1 jam dari sekarang baru jemput aku… Aku ingin merayakan kemenangan. Thanks Mom.. Love you…” Setelah menelepon dan mendapat ijin. Jessica kembali bersama teman-temannya.

“Wae ? Boleh ?” Tanya Yuri harap-harap cemas. Dan Jessica mengangguk.

Mereka pun akhirnya pergi ke mall bersama.

Setelah mereka sampai di Mall… Eomma dari Clarissa pun bertanya. “Kalian ingin makan apa ?”

“Ayam saja Auntie…. ” Kata Tia.

Dan mereka pun sudah sampai d restoran cepat saji.

“Berapa orang ?” Tanya pelayan.

“1.. 2… 3…….. 8 orang” Clarissa memberi tahu dan pelayan pun mengantar ke tempat mereka.

Setelah itu mereka memesan makanan masing-masing. 5 menit makanan pun datang. Mereka pun makan bersama setelah berdoa.

“Yul… Tolong tomat’nya…” Pinta Tia yang sulit mengambil tomat.

“Ishh…” Yuri mengambil dengan malas.

“Aku juga mauu…” Pinta Jessica. Yuri menuangkan langsung saus itu di piring Jessica yang duduk d sebelahnya.

“Duilehhh…. Kalau untukku saja sudah marah-marah.. Kalau Jessica yang minta saja… Sampai kau tuangkan..” Sindir Tia dan bergeleng-geleng.

“Hahaaha.. Memang nih Yuri kalau dengan Jessica langsung berbeda yah Tia ?” Ucap Lidya menimpali. Tia hanya mengangguk.

“Aniyoo… Aku memang seperti ituu kok….” Protes Yuri. Jessica hanya tersenyum.

Mereka pun menikmati makanan mereka dengan dihiasi obrolan ringan dan juga canda tawa.

~~~

*Yuri pov

Fiuh…. Lelah sekaliii.. Tapi sangat menyenangkan.. Aku pun melangkahkan kakiku ke rumah. setelah sampai aku duduk di sofa dan meminum air.

“Yul…. Omo… Kau hitam sekali.. Sudah Eomma bilang jangan bermain basket terus. Kau benar-benar sudah seperti orang India tahu… Hitam dan kumal..” Ucap Eomma ketika aku sedang beristirahat.

“Setiap hari setelah lulus kau hanya bermain basket terus-terusan. Kapan kau mau kerja ha ? ”
“Ne Eomma……. Aku mau kerja…..” Kataku pasrah.

“Kau cari saja di surat kabar harian biasanya banyak kok lowongan pekerjaan !!” Ucap Oppa’ku menimpali.

“Kau tidak boleh main basket sebelum kau mendapatkan pekerjaan.. Cankam itu Yul” Eomma berbicara tegas. Aku hanya bisa menghela nafas panjang.

Aku pun pergi mandi, setelah mandi aku ke kamar dan merenung.

Sebentar lagi akan ada kejuaraan di club.. Menyebalkan sekali kalau tidak bisa ikut tanding.. Aaarghh aku harus mencari pekerjaan. Karena memang aku tidak niat kuliah. Lebih tepatnya karena aku berada di urutan manusia berkecukupan.

Tiba-tiba ponselku bergetar.

Jessica : Yul sedang apa ??

K: hmm aku sedang bingung Jess.. Eommaku menyuruhku mencari pekerjaan. Kalau tidak bekerja aku tidak boleh bermain basket. Ottokeh?

J : oh ……..

K : kenapa cuma oh ?? Bantu aku jebal….

Hmmm.. Kenapa Jessica membalasnya lama sekali ya ???

K: heiii… Kau kemana ??

J; kalau kau mulai bekerja.. Kau tidak ada waktu lagi untukku ya ? Aku saja belum mengurus aku ingin kemana saat berkuliah nanti.

K: tentu ada donk. Aku akan selalu meluangkan waktu untukmu Jess…

J: thanks Yul.. Kau memang sangat baik..

K: lagipula kau kan ada Hara ??

J: aku dan Hara ? Aku selalu bingung ingin chat apa dengannya.. Begitupun dia.

K: lalu kenapa denganku bisa ??

J: entahlah.. Lagipula aku memang tidak bisa memiliki sahabat lebih dari satu….

K: aish.. Jinjja ??

J: ne ……….

Tak kusangka Jessica seperti ini… Sahabat.. Tidak hanya 1. Itu bukan Hara berarti aku ? Menjadi bagian terdekatmu saja aku bahagia Jessica Jung……

~~~
*Lapangan basket.

“Yul… Mana foto dan fotokopi ktp mu ??” Tanya coach Luke.

“Enghhh… Aku tak ikut kejuaraan coach kalau belum mendapatkan pekerjaan. Eomma melarangku…” Ucap Yuri sedih.

“Hmmm… Baiklah… Kau buat surat lamaran kerja 2.. Aku akan membantumu. 3 hari lagi kau berikan itu kepadaku ya ?” Ucap coach Luke. Yuri mengangguk senang.

Dan memang benar setelah 3 hari Yuri menyerahkan surat lamarannya 2 lembar kepada coach Luke.

~~~

*in Message

“Yul…. Seminggu lagi kan Awal bulan.. Kita jalan yuk ke mall bersama Hara dan juga Nicole. Nicole ingin sekali bertemu denganku..”

“Hmm.. Nicole ? Aku rasa dia menyukaimu deh Jes..”

“Haaa ?? Suka ? Mana mungkin lah… Kau ada ada saja deh…”

“Yaaa hanyaa saja…….. Ah sudahlah……. Baiklah aku mau ikut nanti…”

“Asikk…. ”

~~~

*Yuri pov

Huft~ hari ini sungguh malas sekali. Dan besok aku akan bertemu mereka semua. Jessica Hara dan juga. Nicole.

Nanti kita akan apa sajaa yaa ?? Bermain. Makan.. Haa yang pasti seru asyikkk….

*drttt drrttt

Ponselku bergetar dan ada panggilan masuk dengan nomer yang tidak ku ketahui .

Aku mengangkatnya.

“Yoboseo…” Ucapku.

“Yoboseo… Apakah aku berbicara dengan Kwon Yuri ? Apakah ada waktu hari ini jam setelah habis makan untuk datang ke Barbara Hair Cut.. BHC…. ” Ucap seorang namja yang ku tak kenal asalnya.

“Ahh.. Ne.. Aku akan datang…” Ucapku.

“Eomma.. Appa.. Aku dapat panggilan interview…..” Aku berteriak gembira.

“Ah ? Kapan ?” Tanya Eomma.

“Hari ini sekitar jam 2 .. ” Kataku lagi.

“Yasudah cepat mandi dan Eomma akan dandani…” Kata Eomma lagi.

Setelah mandi dan bersiap-siap, aku dan Appa pergi ke alamat yang dtuju. Sedikit gugup saat itu. Tapi aku mencoba beranikan diri.

Setelah sampai dan sedikit tersesat, aku pun sampai. Aku melihat bangunan yang lumayan kecil. Lalu aku masuk ke dalam.

“Annyeong…” Kataku kepada banyak orang di sana.

“Annyeong.. Ingin bertemu siapa ?” Tanya orang itu.

“Mr.Then …” Kataku dan orang itu mengantarkan.

“Hei.. Hallo Kwon Yuri.. Aku Mr,Then.. Jadi kau sudah tahu tempat apa ini ?? Ini gudang untuk alat kecantikan. Dan aku nanti akan dtempatkan di bagian stockist. Walaupun stockist tapi kau juga bekerja fleksibel.. Nanti kita akan tunggu managernya. Dia sedang istirahat…” Kata Mr Then dan aku hanya mengangguk.

“Kau bermain basket juga ya ??” Tanya Mr.Then dan aku menjawab dengan singkat.

Mr.Then terlihat sibuk dengan ponselnya seperti menelepon seseorang dan yang kuyakini dia menelepon atasannya.

“Chankaman.. Dia hampir sampai…” Kata Mr.Then.

5 menit kemudian 2 orang wanita pun datang. Mereka sedang hamil 22nya.

“Annyeong… ” Kata seorang yang lebih cantik dari satunya.

“Hmm.. Kau sudah jelas kan apa saja yang tadi disampaikan Mr.Then. Aku Ms.ShanShan… Kau ingin salary berapa ??” Tanyanya. Aku pun bingung.

” 1.000.000 won… (Anggep aja rupiah)” kataku malu-malu.

“Hmmm.. Baiklah itu nanti bisa dpertimbangkan selagi kau kerja… Jadi kapan kau mulai bisa kerja ??” Tanya Ms.ShanShan.

“Besok…” Kataku mantap.

“Baiklah… Besok kau bisa mulai datang pk. 07:30… Sampai bertemu besok.” Ucap Mr.Shanshan dan aku berlalu pergi.

Huft.. Oppa dan Eomma mengajarkanku.. Kalau dtanya kapan bisa mulai bekerja. Langsung menjawab besok…

Ottokeh ?? Besok kan aku sudah ada janji dengan Jessica. Apa dia akan marah ???

Aku pun pulang ke rumah.

~~~

*author pov

Yeoja cantik dengan sejuta pesona sedang bermain laptob tiba-tiba ponselnya berdering.

Yuri: Jess… Besok aku sudah mulai kerja ….

“Haa ?? Apa apaan Yuri ? Besok kan jadwalnya untuk kita bertemu. Menyebalkan sekali…. Aku sudah menbayangkan hal yang seru-seru padahal” kata yeoja yang bernama Jessica.

J: jadi besok kau tidak ikut dengan kita ?? Padahal kita sudah janjian dari seminggu yang lalu.

Y: iya aku tahu. Mianhe.. Tapi aku janji setelah aku pulang kerja , aku akan menyusul .. Bagaimana ??

J: entahlah.. Aku jadi tidak mood.

Y: Jes… Jangan seperti itu lah. Masa hanya karena aku.. Kau tidak jadi ikut mood ? Kan masih ada Hara dan juga Nicole. Pasti seru.

J: tapi bedaaa Yul !!!

Y: bedanya ??

J: sudahlah aku lelah. Aku tidur dulu ya….

Y: ahh.. Oke Good night….

“Ku harap Jessica bisa mengerti keadaanku ? Aku bukannya tidak mau hanya saja waktunya kurang tepat… Mengertilah aku Jes..” Yuri menatap layar ponselnya….

*dtempat lain

“Ishhh…. Menyebalkan sekali … Yuri sudah bekerja.. Artinya dia akan sibuk dan melupakanku ? Mengapa aku jadi takut kehilangan dirinya? Huaaaaaaaa…… Kau jahat Yul……Ottokehhhh???” Jessica sedang bingung dengan perasaannya sekarang ini. Dia senang Yuri mendapat pekerjaan.. Di sisi lain.. Dia juga takut akan adanya perubahan waktu main mereka.

~~~

*Jessica pov

Mau tidak mau aku harus melalui hari ini. Yuri bekerja di hari pertamanya. Walaupun sedikit kecewa tapi aku harus mendukungnya.

“Heii Jess.. Kenapa daritadi kau diam saja ??” Tanya Hara mengangetkanku.

“Ahh aniyoo.. Aku hanya lelah saja…” Ucapku berbohong.

“Kau tidak enak badan ? Bagaimana kalau kita pulang ? ” Hara terlihat khawatir dengan keadaanku.

“Aniyoo… Kita harus bersenang-senang sekarang” kataku cepat.

Aku dan Hara sedang menunggu Nicole. Kami berjalan. Menonton dan juga makan bersama. Seru tapi rasanya hambar. Aku benar-benar sedang ngambek dengan Yuri. Huaaaaaaa……..

Pukul 5 sore Yuri seharusnya sudah pulang kerja.
“Jess.. Kau di mana ? Masih di mall ? Aku akan menyusul”. Yuri mengirim pesan.

“Tidak usah Yul… Aku sebentar lagi akan pulang dan djemput” aku membalas pesannya.

“Baiklah.. Aku akan kesana… Tunggu aku yaaa…”

Ishhh.. Dasar babo.. Kenapa dia menyusul ?

“Kenapa Jess?” Tanya Nicole yang daritadi memperhatikanku..

“Yuri mau menyusul katanya…”. Kataku dengan tersenyum.

30 menit kemudian.

Aku dan Nicole sedang berbicara panjang lebar sedangkan Hara di depan.

“Yuriiiiiii !!!!” Hara berteriak ketika melihat Yuri yang menggunakan kemeja kotakkotak oren dan jeans lalu Hara memeluk Yuri.

“Annyeong… ” Kata Yuri kepada Nicole dan aku. Aku hanya terdiam dan memasang wajah dinginku.

Yuri tersenyum lebar d depan wajahku. Tapi aku menahan untuk tidak tersenyum walaupun aku ingin.

“Untung kau datang Yul. Daritadi aku hanya seperti obat nyamuk diantara Nicole dan Jessica…” Hara mengadu.

“Yaaa Hara!!! Kau mau mati ya…….”

“Hai Jessica Jung… Mengapa cemberut …..” Ucap Yuri di depan wajahku. Mencoba menggodaku..

Aku tetap pada pendirianku dan tetap dingin terhadapnya.

.
.
.
.
.
.

To be continue …..

MINAL AIDIN WAL FAIZIN BUAT READERS YANG MERAYAKAN !!!!!

Hehehehe.. Minggu depan ekeh mao protect…. -.-” soalny ud ada sinyal ijoo banget dari kedua belah pihak !!! Lalalalalala…

Baby Maybe 11

25 Comments

Hari minggu pagi Yuri pergi ke gereja. Setelah selesai melakukan misa. Yuri bertemu dengan ketua Putri Altar, dia berambut panjang, tubuhnya tinggi dan wajahnya manis.. Dia bernama Clarissa.

“Yul…… ” Sapa Clarissa.

“Ehh.. Hai Cla… Apa kabar ??” Tanya Yuri sambil tersenyum.

“Baik.. Oiya… 2 minggu lagi akan ada pertandingan basket antara Putri Altar di daerah Korea Selatan… Kau ikut yaa ?? Kau kan pernah menjadi bagian dari putri Altar di gereja kita..” Ucap Clarissa sambil memohon.

“Hmmm.. Siapa saja yang main ??” Tanya Yuri kepada Clarissa.

“Yaaa… Kita kan sebagai tuan rumah. Bagaimana kalau kita menambah pemain dari luar ? Nanti aku akan meminta ijin kepada panitia.. Ini juga demi nama baik Gereja kita… Tidak mungkin kita kalah padahal kita tn.rumah…” Ucap Clarissa dengan gesture tidak nyaman..

“Hehehh.. Kalo soal pemain cabutan. Tenang saja. Aku ada 3 teman yang bisa ikut serta.. Dan 1 lagi teman semasa kecilku yang kebetulan 1 gereja dengan kita… ” Yuri mengeluarkan smirknya.

“Baiklah Yul.. Aku serahkan pemain kepadamu…. Yang penting kau siap.. 2 minggu lagi.. Arra ?? ” Kata Clarissa kepada Yuri dan Yuri mengangguk.

“Eh Cla… Kau ikut kan ??? ” Tanya Yuri menyelidik.

“Egh.. Emph… ” Clarissa gelagapan.

“Kau harus ikut !!!! ” Kata Yuri tegas. Dan Clarissa mengangguk sambil berkata “arra.. Arra”

Setelah pulang dari Gereja. Yuri segera mengajak Tia, Lidya dan Jessica untuk ikut serta 2 minggu lagi. Namun memang Jessica sangatlah sulit untuk berpergian. Sehingga Yuri dkk tidak bisa memastikan bahwa Jessica ikut serta.

“Jess.. Ku harap kau bisa ikut.. Kapan lagi kita bisa 1 tim ?? ” Yuri memohon saat menelepon Jessica.

“Huftt.. Aku juga ingin Yul. Nanti aku akan meminta ijin kepada Mommy dan Daddy…. ” Ucap Jessica menenangkan Yuri.

Sedangkan Lidya dan Tia selalu siap untuk bertanding.

~~~

2 minggu kemudian.

Di lapangan Gereja sudah penuh dengan anak-anak muda . Yeoja dan Namja.

“Yul.. Kau di mana ?? Aku sudah sampai nih.. Aku tak tahu jalan.. ” Seorang yeoja sedang celingak celinguk mencari sahabatnya.

“Ahh… Ne.. Aku akan menjemputmu. Tunggulah di sana…” Yeoja yang sedikit hitam itu berlari ke pintu masuk sambil menelepon.

“Tia… Yuri mao kemana ??” Tanya Lidya yang heran.

“Aniyooo..” Tia mengangkat bahunya.

“Jess… Haiiiii… Sinii…” Yuri melambaikan tangan ke arah Jessica.

Jessica pun menghampiri dengan membawa tas ransel dan tas sepatu dengan kewalahan. Yuri yang menyadari itu. Membantu membawa tas sepatu Jessica.

“Menunggu lama ??” Tanya Yuri.

“Ani… Kau sangat cepat…. Heheh” ucap Jessica dan mereka berdua jalan berdampingan ke arah lapangan basket putri.

“Hufttt….” Jessica menarik nafas dalam dan membuangnya.

“Lelah ?? ” Tanya Yuri dan dia mengambil air mineral dalam tas’nya.

“Ani… Aku punya air kok Yul…. ” Jessica menolak kebaikan Yuri, Yuri tersenyum.

Mereka pun akhirnya sampai di hadapan Tia dan Lidya.

“Yul.. Darimana saja kau ?? ” Tanya Lidya.

“Aku menjemput Jessica tadi di depan…” Ucap Yuri dan menyerahkan tas sepatu kepada Jessica.

“Guys… Hari ini kita bertanding… Kalian bersiap-siaplah dulu… ” Kata seorang namja tinggi dan sedikit tampan.

“Yul…. Mantanmu tuh… ” Ledek Tia kepada Yuri.

“Mantan apa ?? Cih… Masa lalu… Dan itu hanya mantan gebetan.. ” Ucap Yuri kesal.

“Lihat…. Matanya saja dari tadi melirik ke arah Jessica…” Ucap Lidya tiba-tiba membuat Yuri terkejut.

Yuri pun melihat ke arah namja itu dan benar saja.. Sesekali namja itu melirik ke arah Jessica.

“Yul… Ini kostumnya.. Hari ini kita tanding ya…. ” Ucap Clarissa.

“Oiya Cla.. Kenalkan ini teman-temanku…” Yuri memperkenalkan 3 temannya kepada Clarissa.

“Jessica imnida”

“Lidya imnida”

“Tia imnida”

“Clarissa imnida”

Setelah mereka berkenalan. Muncullah seorang yeoja yang terburu-buru.

“Yullllllllll!!!!!!! ” Yeoja itu memeluk Yuri.

“Haiii Flo !!! Bogoshipoyooooo.. ” Ucap Yuri kepadanya.

Florence merupakan teman SD Yuri. Setelah itu mereka pun berkenalan dan melakukan pemanasan karena pertandingan akan dimulai.

“Cla… Kenapa harus Taecyeon sih yang jadi pelatih kita ?? ” Tanya Florence kepada Clarissa dtengah pemanasan.

“Karena dia yang sempat… ” Jawab Clarissa.

“Uhukk.. Uhuok.. Uhuok….” Lidya dan Tia batuk -batuk dan menggoda Yuri. Yuri memasang wajah sebalnya.

Pemanasan mereka pun selesai.

“Haii girls aku Taecyeon. Dan aku akan membimbing kalian dalam pertandingan sampai acara ini selesai… Okei.. Ada Yuri.. Lidya… Tia… Florence.. Clarissa dan… Empp.. Sorry…” Taecyeon mengulurkan tangannya ke arah Jessica.

“Aku Jessica…” Jawab Jessica gugup karena mata Taecyeon memandang dalam ke arahnya.

“Ahh.. Jessica.. Okei… Biasa kau main di posisi apa ? ” Taecyeon mengangguk-angguk kemudian bertanya lagi kepada Jessica.

“Aku biasa main di posisi 1…” Tanya Jessica dan memandang Yuri. Hanya dalam tatapan mata dan kedipan Yuri. Jessica menjadi mengerti maksud Yuri.

“Okei… Yuri main pos 5… Jessica pos 1.. Lidya Pos 4.. Tia main pos 3 dan Florence main di Pos 2.. Main saja seperti biasa.. Santai dan jangan membuang2 waktu… Fast break… Ok ? Point point…. Lawannya kali ini tidak begitu berat kok.. Siap semuanya ya… ” Taecyeon memberikan arahan.

“NEEEEE !!” Jawab mereka serempak. Sebelum melakukan pertandingan. Mereka pun berdoa,

Setelah melakukan pemanasan 3 menit dengan lay up. Pertandingan pun di mulai.

Yuri mengambil sikap untuk Jump Ball.

PRIIIIITTTTT

Pertandingan pun di mulai. Bola Jump Ball dimenangkan oleh Yuri dan Lidya mengambil alih bola.

Dia mendribble bola dan menyerahkan kepada Jessica yang berada di tengah. Yuri pun mengambil post di daerah free throw.

Jessica mengoper bola kepada Yuri yang berada di garis freethrow, Yuri berbalik dan Shoot. Masuk dengan sempurna. 2-0 untuk gereja Yohanes tim Yuri.

Pertandingan pun tetap berlanjut. Yuri dan Jessica menjadi pasangan yang sangat bagus.

Jessica yang mengetahui gerak gerik Yuri dan mereka saling mengerti walaupun sebelumnya mereka tak pernah latihan bersama.

Kubu musuh pun melakukan shoot.. Namun gagal. Bola di ambil Jessica. Yuri langsung berlari ke depan. Jessica fast break ke arah Yuri, Yuri menerimanya, melakukan lay up dan masuk.

Skor untuk tim Yuri bertambah lagi hingga 30-0.

Pertandingan kali ini sungguh tak seimbang. Karena tim lawan tidak melakukan perlawanan.

Tia melakukan 3 point, Florence. 3 point, lidya 2 point untuk detik detik terakhir.

“10… 9…. 8…. 7… 6….” Timer sudah menghitung mundur.

Jessica sedang mendribble bola ke arah ring musuh dan diikuti oleh Yuri. Jessica sengaja memantulkan ke papan dan Yuri menyambutnya dengan alley up dan masuk.

Atraksi cantik dari Yuri dan Jessica menutup pertandingan dengan score 50-2.

“Yeahhh !!! Good Job Girls !!! ” Teriak Taecyeon dari pinggir lapangan. Yuri dan Jessica melakukan toss. Mereka pun bersalaman dengan tim lawan.

Setelah itu mereka berkumpul dan berdoa. Lalu sebagian dari mereka pulang.

“Yul…. Mengapa tadi Lidya dan Tia meledekimu dengan Taecyeon ??” Tanya Jessica sambil membuka sepatunya.

“Hmmm.. Panjang ceritanya Jess…” Kata Yuri yang menatap Jessica sambil berjongkok.

“Aku mau tahu.. Ceritalah….” Jessica penasaran dan menatap mata Yuri. Yuri yang terkejut pun membuang arah pandangnya.

“Arasseo… Aku suka dengannya. Tapi dia malah berpacaran dengan sepupuku. Dia memberikanku harapan palsu. Percaya atau tidak. Dia namja pertama yang membuatku patah hati… ” Yuri tersenyum kecut dan Jessica tersenyum lucu.

“Yaaa!!! Mengapa kau tertawa haa ???” Yuri kesal dan mendorong tubuh Jessica. Jessica yang tidak siap menahan tubuh dengan tangannya. Namun tangannya terkena batu kerikil kecil.

“Aish…..” Rintih Jessica.

“Mianhe Jess… Mian…. ” Ucap Yuri dan kebingungan tak melakukan apa-apa.

“Gwenchana….. ” Ucap Jessica sambil membersihkan telapak tangannya dari kerikil-kerikil kecil yang menempel.

“Inii pakai air… ” Yuri menyiramkan air ke tangan Jessica menetralisir terkena virus.

“Appo ?” Tanya Yuri perhatian.

“Hahahaahah… Tenang saja…. ini tak seberapa kok..” Jessica tersenyum dan Yuri merasa lega.

Tak lama kemudian ponsel Jessica berdering.

“Yul… Help…” Jessica meminta tolong dengan kode wajahnya. Yuri yang mengerti maksud Jessica pun, mengangkat teleponnya dan meletakkan ponsel itu dtelinga Jessica.

“Ahhh.. Ok Daddy… Aku akan segera ke sana…. ” Ucap Jessica singkat di telepon.

“Wae Jess ?? ” Tanya Yuri khawatir.

“Daddy sudah menjemputku…” Jessica beberes terlihat tergesa-gesa. Yuri pun membantu membawakan tas Jessica dan mengantar Jessica hingga depan mobilnya

“Bye Yul…” Ucap Jessica dan menuju mobilnya. Yuri hanya mengangguk dan tersenyum.

~ ~ ~

Seminggu kemudian Yuri dkk berkumpul lagi untuk pertandingan berikutnya.

Yuri berada di depan pintu masuk menunggu Jessica datang.

“Haii Yul….” Jessica menyapa Yuri yang baru saja keluar dari mobilnya.

“Eh hai Jess.. Yang lain sudah menunggu.. Sini aku bantu bawakan tas’mu” Yuri langsung mengambil tas sepatu Jessica dan membawakannya.

Mereka pun berjalan menghampiri Tia, Lidya, Clarissa, Florence.

“Yaaampun.. Yurii…… Perhatian amatt sihh sama Jessica… ” Tia yang memang iseng nyeletuk.

“Perhatian gimana ?? ” Tanya Yuri salah tingkah.

“Yaaampun Yul.. Itu tasnya sampai dbawakan seperti itu… ” Tia berusaha memojokkan Yuri.

“Tidak kok.. Itu aku yang menyuruhnyaa…. ” Ucap Jessica membela Yuri.

“Ohh.. Pantas.. Yuri itu kan orangnya cuek dan tidak pedulian.. Hahaa.. Kalau disuruh sih aku percaya..” Lidya menimpali.

“Yul.. Kau tak memakai gelang kakinya ? ” Bisik Jessica. Melihat Yuri yang sedang memakai sepatu.

“Aku lepas karena aku tak ingin merusaknya…. ” Ucap Yuri yang sedang mencopot gelang kaki pemberian Jessica.

“Hmm.. Pakai saja…. Tak apalah daripada kau harus mencopotnya ..” Ucap Jessica.

“Andwe Jess.. Aku tak ingin nantinya gelang ini rusak…. ” Yuri tetep keukeh dengan pendiriannya.

“Pakai saja….. Trust me…. ” Jessica tersenyum dan Yuri mengiyakan. Yuri pun memakai gelang kaki pemberian Jessica itu.

Tak beberapa lama mereka pemanasan dan bertanding. Tak lupa ada Taecyeon juga di sana.

“Isshh.. Dasar mata keranjang… Tidak bisakah kau melihat sahabatku dengan tatapan biasa” batin Yuri melihat Taecyeon memandang Jessica dengan tatapan menggodanya saat briefing.

Pertandingan kedua pun di sikat habis oleh tim gereja Yuri. Dengan skor 36-11 … Yuri mencetak point terbanyak. Tentu saja point yang dbuat Yuri mendapatkan assist dari Jessica.

Setelah itu mereka semua beristirahat. Yuri dan Jessica bermain shoot-shoot’an.

“YUL !!!!! ” Teriak seseorang. Yuri pun menoleh mencari arah datangnya suara.

“Yul!!” Seseorang menepuk pundak Yuri.

“Ehh haii Nicole !! Apa kabarrrr ?!!!!….” Sapa Yuri dan menjabat tangan temannya.

“Baik… Kau bertanding ?? ” Tanya yeoja bernama Nicole itu.

“Yaaaaa.. Masa aku jadi cheerleader disini.. Kau juga main kan ? Oh tidak.. Sainganku berat bila ada dirimu dan Elsa.” Ucap Yuri dengan mimik ketakutan.

“Hahhaha. Jangan merendah kau… ” Ucap Nicole yang lebih muda 1 tahun dari Yuri.

“Oiya.. Kenalkan ini temanku.. Jess ini Nicole teman 1 club’ku.. Dan Nicole kenalkan ini kapten tim BPK3 ” Yuri mengenalkan Nicole dan Jessica.

“Jessica imnida”

“Nicole Imnida”

Mereka pun berkenalan dan bermain basket bersama.

“Hahahah… Sica…. Kauu ternyata pendek yaa…” Ucap Nicole.

“Yaak !! Dasar bancii !!” Teriak Jessica karena Nicole berambut pendek.

Dua orang yang sedang asik itu tak menyadari bahwa ada hati yang terluka melihat kedekatan mereka.

“Jess… Ini sudah petang.. Di mana daddymu ? ” Yuri sambil membuka sepatunya hendak pulang.

“Iyaaa.. Dia bilang dia sedang djalan… ” Ucap Jessica dan menghampiri Yuri. Yuri hanya mengangguk.

“Heii Yul.. Kau kenapa ? Kau sakit ? ” Jessica merasa aneh karena tiba-tiba Yuri menjadi diam. Yuri hanya menggeleng.

“Yul !! Mana gelang kakimu ?? ” Tanya Jessica yang tidak melihat gelang kaki pemberian darinya tak ada di kaki Yuri.

Yuri pun panik.. Dia langsung berdiri dan mencari ke seluruh lapangan.

“Gelang.. Di mana kau gelang…. Please please….” Yuri berjalan pelan-pelan mencari gelang itu, keringatnya pun menetes bercucuran. Jessica pun ikut mencarinya berjalan pelan-pelang mengelilingi lapangan.

“Heii !! Kalian berdua sedang apa sih ?” Tanya Nicole yang sedang asik mendribble bola basketnya.

“Gelang kaki Yuri hilang. Dan kami sedang mencarinya…” Kata Jessica. Nicole pun mulai membantu mencarinya.

Selama 5 menit mereka seperti itu.

“KYAAAAAAAA !!!! Ketemuuu….” Yuri berteriak dan melompat gembira.

“Wahh.. Ketemu Yul ?? ” Tanya Jessica dan tersenyum senang. Nicole pun menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah Yuri.

Ponsel Jessica berdering, lalu dia berpamitan dan pulang.

~~~

Seminggu telah berlalu, hari ini Gereja Yuri dan Gereja Nicole perempat final.

Tim Yuri sudah bersiap-siap. Begitu juga tim Nicole.

“Yul… Semalam Taecyeon mengadd facebook’ku dan aku accept, lalu dia chat denganku..” Jessica bercerita kepada Yuri.

“Lalu kau balas ??? Teruss dia bilang apalagi?” Yuri ingin tahu.

“Yaa begitu saja. Aku juga membalas sewajarnya…”

“Kau suka dengannya ?” Tanya Yuri dengan menatap dalam mata Jessica.

“Aku ? Suka ? …. Kau cemburu bila aku suka dengannya ??” Jessica malah menggoda Yuri.

“Tidaaakkk… Aku tidak ingin kau dpermainkan olehnya.. Aku ingin melindungi sahabatku. Salahkah aku ??” Tanya Yuri sedih.

“Iya aku tahu.. Aku tidak suka dengannya dan aku tidak ingin membuat sahabatku cemburu… ” Ucap Jessica dengan tersenyum. Yuri hanya menghela nafas panjang.

“Yul… Mainnya santai saja yaa… ” Nicole berucap kepada Yuri.

“Kau yang harusnya santai. Elsa mana ?? ” Tanya Yuri kepada Nicole. (Elsa = temen 1 club basket Yuri dan Nicole)

“Elsa tidak bisa ikut. Berbahagialah kau…” Ucap Nicole dan Yuri tertawa bahagia.

“Heiii pendek… ” Nicole menggoda Jessica. Jessica hanya menjulurkan lidahnya.

Pertandingan pun di mulai.
Bola pertama dkuasai oleh tim Yuri. Jessica mendribble bola. Nicole membayang-bayanginya. Terjadi pertandingan antar 2 playmaker. Jessica mendribble cepat. Sedikit berkelit. Melakukan roll dan lepas dari penjagaan Nicole.

Semua yang menonton di sana tercengang. Jessica lalu lay up dan masuk. Point 2 untuk tim Yuri.

Tim Nicole pun tak ingin membuang waktu. Dia membalas dengan Shoot 3point. Pertandingan sangat ketat karena berbalas-balasan point.

3point masuk untuk tim Yuri dbuat oleh Florence. Kemudian 3 point dibuat Tia dan juga underbasket oleh Lidya. Smua berebut mencetak point.

Point pun kejar -kejaran menjadi 35-36.

2 menit terakhir di babak kedua pun semuanya menjadi sengit. Jessica drive dan no.11 dari tim Nicole sengaja menghadang dan terkena foul. 2 x free throw untuk Jessica. 1 masuk 1 tidak. 36-36 sama.

Waktu tinggal 10 detik terakhir. Jessica mengoper kepada Yuri. Yuri terobos. Dan dhadang oleh nomer 11. Mereka berdua jatuh. Peluit pun berbunyi.

Wasit memberikan 2 free throw untuk Yuri.

“Come on Yul !! Masukkan bolanya dan kita menuju final !!!!” Teriak Tia.

Yuri pun mengambil ancang-ancang untuk menembak. Bola pun melayang…..

*duk* bola mengenai bibir ring basket dan bola keluar.

“Yul.. Sekali lagi.. Semangat..” Jessica memberikan dukungan.

Yuri pun memejamkan matanya, memutar bolanya… menarik nafas. Dan membuangnya bersamaan melepaskan tembakan. Bola melayang tinggi mengenai papan ring, dan bola masuk ke ring. Skor berubah menjadi 37-36.

Pertandingan di menangkan oleh tim Yuri. Mereka pun berteriak dan berpelukan. Merayakan kemenangan mereka.

“Yul.. Jess… Congrats yaa.. ” Ucap Nicole kepada Yuri dan Jessica.

“Nice !! Good job girls !!! ” Ucap Taecyeon kepada tim’nya.

Mereka pun meluapkan kebahagiaan mereka.

~~~
*Jessica pov

Hmmm… Aku semakin lama semakin bahagia memiliki kehidupan baru dan lebih berwarna. Mungkin ini karena Yuri ?

Aku senang memiliki sahabat seperti dia. Dan yang jelas di dekatnya aku merasa terlindungi.

Aku mengirim pesan dulu ah kepadanya.

*in message

“Yul…. Makasih yaa karena kau sudah menjadi teman bahkan sahabatku… Aku merasa beruntung…”

Yuri : aigooo.. Kau kesambet apa Jess hingga berbicara semanis itu ??

“Aku tidak kesambet Yul… Yul.. Jika nanti aku pergi meninggalkanmu… Apa kau akan menahanku ?”

Yuri: kalau memang kau pergi meninggalkanku. Aku tak akan menahanmu. Karena itu kemauan dirimu sendiri. Buat apa aku mempertahankan orang yang sudah tak ingin lagi bersamaku.

Ishhh… Jawaban Yuri membuat aku kesal.. Menyebalkan.. Jadi aku bukan siapa-siapa di matanya ha ? Aku tidak penting untuknya ? Huft~ aku tahu dia mempunyai banyak sahabat dan teman. Egoiskah aku bila aku ingin menjadi dekat dengannya ? Dan aku ingin di prioritaskan olehnya ?

Yuri: eh Jess.. Lusa aku mau pergi bersama Hyoyeon dan Sunny. Kau ikut ya ?

Haa ?? Dia ingin pergi dan mengajakku ? Ikut atau tidak ya ? Hmmm .. Baiklah aku akan ikut dan memberikan kejutan.

“Yul !! Iya aku ikut…. ”

Setelah membalas pesan Yuri aku pun tertidur.

~~~

Hari ini Yuri , Hyoyeon, Sunny dan Jessica pergi bersama.

“Enaknya ngapain yaa ??” Tanya Hyoyeon.

“Bagaimana kalau kita karaokean?? ” Usul Sunny.

“Ayoo ayoo… ” Yuri menyetujui.

“Kau ikut kan Jess ? ” Tanya Yuri lembut dan tentu saja Jessica mengangguk.

Mereka pun jalan berdua-dua. Hyoyeon dan Sunny memimpin jalan. Yuri dan Jessica di belakang.

“Gelang kakinya kau pakai ??” Tanya Jessica kepada Yuri.

“Iyaa… Walaupun aku takut kehilangannya. Tapi karena kau mengancamku untuk memakainya. Aku memakainya…” Ucap Yuri polos. Dan Jessica tersenyum.

10menit mereka berjalan di mall dan sampai di tempat karaoke. Mereka menyewa 2 jam.

Sunny dan Hyoyeon bernyanyi. Sesekali Yuri ikut bernyanyi. Dan Jessica menyumbang 1 lagu.

Yuri dan Jessica asik bermain. Yuri yang menggelitiki Jessica. Dan Jessica hanya bisa menendang-nendang Yuri. Sampai akhirnya Jessica bersandar di tubuh Yuri. Berusaha menjepitnya.

“Ukh… Jessica… Berat….. !” Yuri merintih.

“Rasakan kau….. ” Jessica semakin menjepit Yuri ke pojok.

Yuri pun menaikkan kakinya ke atas sofa…

“Loh… Gelang kakiku kemana ?? ” Yuri bertanya.

“Haa ?? Tadi bukannya masih ada ?? ” Tanya Jessica. Yuri pun sudah pucat. Mencari di ruangan karaoke dan tak menemukannya.

“Pasti jatuh di jalan… ” Kata Hyoyeon.

“Bolehkah nanti kita telusuri jalan yang kita lewati ?? ” Pinta Yuri dengan wajah panik.

“Arraseo.. ” Jawab Sunny.

Mereka pun langsung menelurusi jalan yang telah mereka lalui dan gagal menemukan gelang kaki itu.

“Huft……. ” Yuri berdiam diri dan matanya berkaca-kaca.

“Heii… Kau kenapa Yul ??? Sudahlah….. ” Hyoyeon menenangkan Yuri. Mata Yuri menatap Jessica yang juga terdiam , bahkan membuang muka ketika dilihat Yuri.

“Jessica… Mengapa kau jadi cuek seperti ini ? Apa kau sedang mengerjaiku ? Hatiku sakit melihatmu seperti ini Jess….” Yuri membatin melihat perubahan Jessica.

~~~

*inmessage.

Yuri : Jess… Kenapa kau tadi mendiamkanku? Maafkan aku menghilangkan gelang itu. Kenapa sikap kau berubah ? Saat di tempat karaoke kau masih biasa saja.

Jessica : saat di tempat karaoke aku masih bisa tahan. Tapi lama-lama tidak. Kau pikir bersikap dingin terhadapmu mudah ?? Aku bersikap dingin terhadapmu sebenarnya aku menahan nangis. Sikapmu yang dari kemarin dan sekarang kau mau semua terjadi seperti tidak ada apa – apa ?

Yuri : sikapku yang mana Jess ? Kau membuat hatiku sakit kalau seperti ini.

Jessica : kau pikir hanya dirimu yang sakit hati ? Hatiku juga sakit Yul !!

Yuri: jadi sekarang kau puas ?? Kau puas melakukan ini kepadaku kan ? Aku hanya menjawab apa yang kau tanyakan soal kalau kau pergi meninggalkanku..

Jessica : bukan masalah puas. Tapi masalahnya , setiap aku melihat wajhmu, berbicara denganmu … Kadang membuatku kesal. Aku seperti pelengkap. AKU BUTUH REAKSI !!!!!

Yuri yang membaca pesan dari Jessica pun terkejut dan tak mengerti arah pembicaraan Jessica..

Tebeceh……
Makin riwet ihh. Maonya jessica apa sih ?? Haa ??
Sahabatan ga gtu caranya (?) Buaakakakak….

Gue mpe ngantuk2 loh bacanya.. -.-“

Baby Maybe 10

22 Comments

Seminggu telah berlalu. Liburan sekolah pun telah berakhir. Jessica dan Mommynya pulang ke korea setelah bertemu dengan Krystal adiknya di Amerika.

*sekolah TRX

Yuri dan Hyoyeon sedang makan di kantin. Tiba-tiba ponsel Yuri berdering menandakan pesan masuk.

From: Jessica
“Yul… Bisakah kita bertemu di halte depan sekolah ?? Ada sesuatu yang ingin aku berikan…”
“Siapa Yul ? Mengapa wajahmu tegang seperti itu.” Tanya Hyoyeon yang sedang menyeruput kuah pangsit rebusnya.

“Aniyo.. Ini Jessica ingin bertemu denganku nanti… ” Jawab Yuri dan mengotak ngatik ponselnya mencoba menghubungi Jessica.

“Jessica… Angkat jebal….. ” Yuri menunggu-nunggu dengan gesture tidak sabaran.

“Yoboseo….” Ucap seorang dsebrang sana yang tak lain dan tak bukan adalah Jessica.

“Yoboseo … Nanti kita bertemu jam berapa ?? Aku sudah pulang sekolah.. ”

“Hmmm… 10 menit lagi aku akan jalan..” ucap Jessica.

“Ne… ”

Setelah 10 menit. Yuri dan Hyoyeon menunggu Jessica di depan halte.

“Hai Hyo… Hai Yul…” Ucap Jessica menghampiri mereka dengan membawa 1 kantung plastik kecil.

“Haiiii Jess….” Ucap Hyoyeon. Dan Yuri hanya tersenyum menatap Jessica.

“Ini aku ada oleh-oleh.. ” Jessica menyerahkan plastik kecil itu ke arah Yuri.

“Apa ini ?” Ucap Yuri sambil mengintip ke arah plastik itu.

“Itu permen coklat… ” Ucap Jessica.

“Haa ? Yuri kan tidak suka coklat…. ” Ucap Hyoyeon. Dan terpasang raut sedih di wajah Jessica.

“Ahhh…. Aniyoo.. Aku suka tapi tidak terlalu suka.. ” Yuri meluruskan pernyataan Hyoyeon.

“Ahh… Arasseo… ” Jessica tersenyum. Yuri tersenyum. Hyoyeon sibuk dengan plastik pemberian Jessica.

“Gomawo Sica….” Ucap Yuri dan Jessica mengangguk.

“Yasudah aku pergi dulu ya.. Aku ada les… ” Jessica pun pamit meninggalkan Yuri dan Hyoyeon. Mereka saling melambaikan tangan.

“Yul.. Bukankah kau tidak suka coklat ?” Hyoyeon masih penasaran. Karena setahu dirinya.. Sahabatnya ini tidak menyukai coklat.

“Hehhehe.. Babo Hyo ! Tentu kau benar.. Aku hanya tak ingin membuatnya kecewa…..” Ucap Yuri dan membuka 1 bungkus permen coklat itu.

“Bagaimana rasanya Yul ?? Enak kann ??? ” Hyoyeon bertanya dan mengambil permennya lagi.

“Omo… Ini permen coklat terlezat yang pernah aku cicipi…. Aku menyukainya” batin Yuri dan melirik ke arah Hyo.

“Yah !!!!! Jangan kau habiskann !!!! ” Yuri merebut plastik itu dari tangan Hyoyeon. Hyoyeon mempoutkan bibirnya.

“Ishhh… Katanya tidak suka coklat…. ” Hyoyeon menatap sinis ke arah Yuri. Yuri menjulurkan lidahnya.

“Yang ini enak.. Aku suka….. ” Yuri membagi beberapa bungkus untuk sahabatnya dan membuat sahabatnya tersenyum kembali.

“Apa ini karena dirimu yang memberikannya ? Jadi rasanya selezat ini…. ?” Yuri membatin

~~~

*Yuri pov
05.12.

Hoams… Hari ini aku bangun seperti biasanya. Bersiap berangkat ke sekolah. Aku mandi.. Berpakaian rapi dan berpamitan ke sekolah.

“Eomma.. Aku pergi dulu ya…. ” Ucapku.

“Yul.. Saengil chukkae…” Ucap Eomma sambil mencium keningku.

“Ahh… Gomawo Eomma…” Ucapku dan aku baru ingat ini hari ulang tahunku. Ani… Aku hanya pura-pura tidak ingat. Haha

Aku pun menyalakan ponselku dan banyak ucapan-ucapan masuk dari teman, adik kelas, kakak kelas. Aku sangat senang..

Tunggu! Kenapa Jessica tidak mengucapkan birthday kepadaku ? Ishh… Menyebalkan.

30 menit kemudian aku sampai di sekolah.

Aku masuk ke kelas dan aku mendapat perlakuan aneh dari teman-teman sekelas. Tapi aku tak mau ambil pusing. Aku bersikap tak peduli saja. Paling nanti mereka menyiapkan sesuatu.

Bahkan Hyoyeon pun tak terlihat batang hidungnya.

Dan Sunny yang memang 1 meja denganku mendiami ku seharian.

Sampai akhirnya bel pulang pun berbunyi.

Aku membereskan peralatan tulisku dan pulang ke rumah.

30 menit kemudian aku sampai di rumahku.

“Eomma… Aku lelah… Aku ingin tidur dulu ya….” Ucapku

Dan Eomma mengiyakan.

Aku masuk ke kamarku, mengganti pakaian dan tidur dengan tenang.

*gyutt.gyut..

“Enghhh……..” Erangku merasa ada yang menganggu tidurku.

*plakplak

“Arghhh…… ” Kesalku ada yang menepuk kakiku.

*pletak

“YAAAAAA !!!!! ” Aku membuka mataku merasa ada yang mengetuk kepalaku.

” S U R P R I S E ”

“Aku menarik selimutku menutup mukaku…..”

“Yaaa !! Bukaaa…. Tiup lilinnya dan kita akan makan kuenya !!!” Ucap Hyoyeon.

“Kaliannn mengganggu tidurku !!!” Ucapku kesal.

“Hahhahah.. Surprise kita berhasil dong ?? ” Ucap Hyoyeon bangga.

“Hah? Berhasil ? Aku sudah tau akan begini… Jangan senang dahulu kalian…” Ucapku memang merasa mereka akan memberikan surprise untukku.

“Arghh menyebalkan !!! ” ucap Hyoyeon dan Sunny.

“Oiya… Kau mendapatkan salam dari Melisa.. Katanya dia sebal denganmu.. Padahal dia ingin mengucapkan lewat radio… Tapi ponselmu tidak aktif saat dhubungi oleh pihak radionya….” Ucap Sunny menjelaskan. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.

“Kajja.. Kita ke depan.. Kita makaan…” Ajakku. Dan aku terkejut ketika ada Lidya, Tia dan Aries menunggu druang tamu. Sahabatku berkumpul menjadi 1.

Aku memeluk mereka bergantian. Dan menuju ruangan depan untuk makan bersama.

Aku meniup lilin, memotong kue dan tak lupa kita berfoto bersama.

Kita bercanda gurau menghabiskan waktu bersama.

*beep beep..

Ponselku berdering dan ada pesan dari Jessica.

“Hai.. Sedang apa kau ? Happy birthday ya….”

“Ini lagi bersama Hyoyeon, Sunny, Tia, Lidya dan Aries… Iya thanks Jessica…” aku membalas pesannya.

“Ohh kau sedang bersama mereka. Yasudahlah. Have fun ya…. ” Balasnya lagi.

“Ne.. Nanti aku akan menghubungimu lagi…” Balasku kepada Jessica.

Setelah pukul 17:00 mereka semua pulang dan berpamitan.
Aku lalu mengambil ponsel dan mengirim pesan ke Jessica.

“Hai hai… Sedang apa ? Aku sudah free nih…”

Jessica: oh ya ? Aku sedang membuat bintang-bintang saja nih.

Yuri; ohh.. Hmmm.. Hari ini aku berulang tahun dan ucapanmu hanya sesingkat tadi ? Tak adakan wish darimu ?

Jessica : hahaha ingin ya dapet wish dariku ? Kan dari yang lain sudah dapat ?

Yuri : yaaa aku sih ingin.. Tapi kalau kau tak mau aku tak kenapa kok..

Jessica : ok… Jangan cemberut seperti itu dong….
Happy birthday yah lovely. Hihi . Mungkin kita baru kenal beberapa bulan, tapi kau sudah menorehkan suka dan duka dhati ku ini. Hahahaha. Aku mendoakanmu agar kelak nanti selesai SMA, kau masih bisa berkarir di dunia basket, kau bisa sukses dan bawa perubahan berarti buat dirimu dan orang orang yang berada di sekitarmu. Semoga kelak kita masih bisa dekat seperti ini, pesanku untukmu, atur lah otakmu jangan byun dan yadong terus. Cari pacar yang baik seperti aku. Biar kau selalu aman dan tidak MBA. Makin dekat dengan Tuhan. Dan juga nanti kalau liburan kita bisa jalan jalan bersama… Pokoknya the best deh buat yul…. Yul jangan nakal-nakal ya… gamau kan Sica sedih ? Ga tega kan liat Sica sedih…. Muach…. :*

Haahhaha.. Aku tersenyum senang dan mengigit bantalku membaca pesannya.

Aku membalas pesannya.

“Jadi kita ini pacaran ??” Tanyaku iseng.

“Aniyooo.. Aku hanya bilang cari pacar yang sifatnya seperti aku… Bwekkkk ”

Jessica…. Jessica….. Jangan menggodaku seperti ini.. Aku tak sanggup Sica……

~~~

Hubungan Yuri dan Jessica semakin lama semakin dekat. Mereka selalu bercerita dan mengirimkan pesan setiap harinya. Tiada 1 hari pun mereka lewatkan tanpa memberitahu kabar.

Yuri pun sudah lupa akan perasaannya. Yang dia tahu dia senang bila melihat Jessica senang.

Terkadang mereka juga lupa waktu bila sedang berbalas pesan. Sampai akhirnya Jessica yang memang murid teladan menghentikan dan meminta Yuri berhenti mengirim pesan. Karena akan belajar untuk test esok hari.

Yaa.. Hanya dalam waktu 8 bulan bisa dbilang hubungan mereka menjadi seorang sahabat.

Sekolah bersebelahan, namun waktu mereka berjumpa… Mungkin hampir tidak pernah. Atau jarang. Apalagi mereka sudah kelas tiga dan akan menuju ke jenjang mahasiswi.

*Awal bulan

Yuri dan Jessica sedang menghadapi ujian Negara. Mereka sibuk dengan sekolahnya masing-masing. Walau begitu, mereka tetap memberi kabar 1 sama lainnya.

*Message

Jessica : Yul… Kau curang sekali ujiannya hanya 4 hari. Sedangkan aku 6 hari. Hufttt..

Yuri: haha… Salah sendiri kau anak IPA. Kalau aku kan IPS. Tentu saja lebih cepat darimu.

Jessica : huftt… Yasudahlah.. Seminggu ini pasti sangat berat untuk kita.. Kau rajinlah belajar. Arra ??

Yuri : yaa.. Kau juga.. Nilai kau harus tinggi ya.. Jangan lupa istirahat.

Jessica..: ne… Bye Yul….

~~~

Rumah Yuri.

Di suatu ruangan yang cukup penerangan, seorang remaja putri bernama Yuri sedang duduk di depan meja belajarnya sambil memegang ponselnya dan tersenyum.

“Yaaaaa !!! Kapan kauu belajarnya ? Dari tadi ku lihat kau hanya mengotak atik ponselmu…” Appanya yang daritadi memperhatikannya mulai menegurnya.

“Appa… Aku hanya sebentar memainkannya.. Iya aku akan belajar iniii…” Yuri membuka buku pelajarannya.

“Yul… Ingat yaa… Jika kau tak lulus … Oppa’mu Tidak akan membiayaimu sekolah lagi… ” Ucap seorang wanita yang sudah setengah abad.

“Ne Eomma….” Ucap remaja yang bernama Yuri itu dan berfokus dalam belajarnya.

“Aku belajar dulu ya.. Kau juga berjuanglah…” Remaja putri itu mencium ponselnya sambil berbicara bisik-bisik.

*di lain tempat.

Seorang remaja putri bernama Jessica sedang sibuk membolak balik bukunya. Tak lupa kacamata minus menghiasi matanya.

5 menit kemudian….

“Jessie……. Kau sedang apaaa ??” Seorang wanita berumur sekitar 45 tahun masuk ke kamar Jessica.

“hmmm.. Rupanya dia sedang belajar..” wanita yang merupakan Mommy Jessica tersenyum. Lalu dia menajamkan telinganya karena mendengar sesuatu.

“Zzzz…. Zzzz…..”

Mommy Jessica menghampiri anaknya.. Menatap anaknya lama dan menjewer telinganya.

“Aakhhh… Appo… Appo…” Kaget Jessica sambil mengusap-usap telinganya yang djewer oleh Mommynya.

“Ishh….. Mom…….Appo…..” Jessica terlihat kesal.

“Kenapa kau tidur ? Apa kau sudah belajarnya ? Awas kalau nilaimu jelek… Cuci muka sana dan mulai belajar lagi !!” Mommy Jessica memerintah. Tak memakan waktu lama Jessica beranjak dari tempatnya dan memanyunkan bibirnya.

~~~

Hari demi hari pun dilalui , hingga berakhirlah masa Ujian mereka dan sekarang sedang liburan sampai menunggu hasil kelulusan.

Setiap harinya Yuri hanya sibuk bermain basket bersama Tia , Lidya , Aries.

Sedangkan Jessica sibuk menghabiskan waktu ke mall bersama teman-temannya.

~~~

2 minggu kemudian.

Jessica dan Yuri datang ke sekolah untuk mengetahui tentang kelulusan mereka.

Mereka berdua pun dnyatakan Lulus oleh sekolah mereka masing-masing

*Sekolah Yuri

Yuri dan 2 sahabatnya Sunny dan Hyoyeon sedang tertawa bahagia dan saling berpelukan.

“Yeahhhhh kita lulus !!!!!!!” Teriak Yuri. Hyoyeon pun melakukan aksi dance gilanya. Sunny melompat dengan gaya cutenya.

“Ehh bagaimana kalau kita rayakan ini ke mall ??” Ajak Sunny kepada 2 sahabatnya.

Yuri dan Hyoyeon tampak berpikir sebentar dan mereka mengangguk menyetujui.

“Eh.. Bolehkah aku ajak Jessica juga ?” Tanya Yuri hati-hati.

Sunny dan Hyoyeon berpikir sejenak lalu mengiyakan.

Yuri mengambil ponselnya dan menelepon Jessica. Namun Jessica tidak mengangkat teleponnya.

“Wae Yul ?” Tanya Hyoyeon. Yuri menggeleng-gelengkan kepalanya dan mencoba menelepon lagi.

Beep……. “Yul.. Mengapa menelepon?”
Jessica mengirimkan pesan.

Yuri pun menelepon lagi dan kali ini diangkat oleh Jessica.

“Jess…. Aku, Hyoyeon dan Sunny akan berjalan-jalan. Maukah kau ikut bersama kami ??” Tanya Yuri melalui teleponnya.

“Ahhh… Aku izin dulu dengan Mommyku ya…. 10 menit lagi aku kabari… ” Ucap Jessica.

“Gimana Yul ? ” Tanya Sunny yang melihat sahabatnya dengan expressi yang aneh.

“Hmm 10 menit lagi.. Kita tunggu.. Jessica sedang meminta ijin kepada Mommynya….” Ucap Yuri lalu duduk di bawah pohon rindang dekat sekolahnya.

Beepbeepbeep…..

Ponsel Yuri berdering dan yang menelepon adalah Jessica. Yuri mengangkatnya.

“Gimana Jess ? Boleh ??” Ucap Yuri khawatir.

“Ani…. Huft….. Padahal aku mao sekali ikut bersama kalian…. Aku sebal dengan Mommy…. Mianhe Yul.. Sampaikan salamku kepada Hyoyeon dan Sunny…. Annyeong…”

“Yasudah lain kali kan kita bisa pergi lagi. Mungkin ini dadakan.. Sudah jangan sebal-sebal ya…. Bye….”

Mereka pun memutuskan sambungan telepon mereka.

“Gimana Yul ?” Tanya Sunny.

“Dia tidak diijinkan. Sudah kita bertiga saja…” Ajak Yuri.

“Let’s Go !!” Ucap Hyoyeon.

Yuri bersama 2 sahabatnya Hyoyeon dan Sunny langsung pergi ke mall.

Jessica pulang ke rumah bersama supirnya.

~~~

*Jessica pov

Aku melangkahkan kakiku sampai di mobil. Aku masih tak habis pikir dengan kemauan Mommy. Aku sudah lulus, tidak belajar lagi. Masa jalan-jalan saya tidak boleh. Menyebalkan.

“Nona… Kita ke mana sekarang ??” Tanya supir pribadiku kepadaku.

“Bukankah Mommy sudah menugaskan ahjussi untuk membawa diriku kemana ?” Jawabku kesal.

“Ah… Ne Nona…” Supir pribadiku langsung melajukan mobil ke arah apartemen kediamanku.

Tak sampai 30 menit aku sampai ke apartemen.

“Hai Mom..” Aku menyapa Mommy yang sedang berada di ruang tengah. Dan langsung masuk ke kamar. Aku sedikit membanting pintu kamarku.

Aku masih sebal dengan keputusan Mommy.

“Hiks…. Hiksss….” Tak terasa aku malah menangis.

“Jess….. Jessie ……. Open the door please….” Mommny mengetuk-ngetuk pintu kamarku.

Aku segera menghapus air mataku dan membuka pintu kamar. Mommy masuk ke dalam kamarku.

“Kau kenapa ?? Marah sama Mommy ?” Tanya Mommy tiba-tiba perhatian.

“Kalau kau memang mau pergi dengan temanmu. Sana pergilah… ” Ucap Mommy sambil mengelus rambutku.

“Too late mom… ” Aku memanyunkan bibirku.

“Sudahlah aku ingin sendiri…. ” Kataku lagi, dan Mommy dengan sigap meninggalkan aku sendiri.

Apakah aku harus seperti ini ? Selalu menjadi anak pingit.. Huft….

~~~

Hari minggu yang cerah di sebuah mall daerah pusat di Korea.

Seorang yeoja dengan memakai kaos oblong berwarna hitam, jeans panjang biru, sepatu kets dan tas slempang coklatnya sedang menunggu temannya.

“Hai Yul… Menunggu lama ??” Ucap yeoja cantik yang tubuhnya lebih pendek. Dia menggunakan kemeja kebesaran dan celana pendek. Lalu tas selempang dengan ukuran sedang.

“A… Ani…. ” Ucap Yuri salah tingkah.

“Ohh yaa.. Di mana Hara ?? ” Ucap Yuri yang tahu bahwa temannya ini dekat dengan Hara.

“Umppp.. Dia tidak bisa ikut.. Jadi hanya kita berdua saja deh.. Kau tak keberatan kan ?” Tanya Jessica kepada Yuri.

“Ahh.. Aniyoo… ” Ucap Yuri cepat.

“Sejujurnya aku merasa aneh sih pergi hanya berduaan denganmu seperti ini…. ” Ucap Jessica tiba-tiba dan membuat kerutan di dahi Yuri.

“Wae ???” Tanya Yuri ingin tahu.

“Kita seperti sepasang…. Ahhhh… Sudahlah aku tak ingin melanjutkannya….” Jessica menutup wajahnya malu.

“Hmmm.. Bgitu ya… Yasudahlah.. Kau jalan di depanku dan aku mengikutimu dari belakang… ” Usul Yuri dan mendapat gelengan dari Jessica.

“Kajja kita pergi.. Oh ya.. Aku mao beli kentang goreng duluu…. Ayo kita k mcD sana..” Ajak Jessica.

Mereka pun hanya terdiam dalam perjalanan menuju mcD

Sesampainya mereka di Mcd.

“Aku tunggu di sini yah Jess…” Ucap Yuri sambil duduk di meja pokok, Jessica mengangguk.

5 menit kemudian Jessica duduk berhadapan dengan Yuri.

“Yul.. Sebenarnya aku ingin memberikan sesuatu untukmu….” Ucap Jessica.

“Ohh ya ?? Dalam hal apa ?” Ucap Yuri terkejut.

“Kado ulang tahunmu… Ini.. Hati-hati jangan sampai pecah ya….. Dan di bukanya nanti saja setelah kau sampai di rumah” Jessica memberikan suatu kotak terbuat dari beling. Yuri pun menerima dan memasukkan ke dalam tas’nya.

“Kamzahamida Jes…” Senyum Yuri senang.

“Oiya.. Habis ini kita ke mana ?? ” Tanya Yuri.

“Nonton… Kita nonton film action China…. Aku ingin sekali menonton itu…. Huhu… ” Ucap Jessica aegyo.

“Ahh.. Ne…. Kajja kita ke studio… ” Ajak Yuri.

Mereka pun jalan ke arah bioskop dan memilih film yang akan mereka tonton.

“Baru kali ini aku menonton berdua saja dengan teman…” Jessica tiba-tiba berucap. Membuat Yuri serba salah.

“Kajja Yul… Sudah di buka.. Ayo kita masuk…..” Ajak Jessica. Yuri mengikuti.

Sampai akhirnya mereka sudah di dalam studio dan duduk dtempatnya. Film pun di mulai. Jessica mengambil kentang yang di belinya tadi.

“Mao ??” Jessica menepuk pundak Yuri dan Yuri menggeleng.

“Kenapa tidak mau ?” Tanya Jessica.

“Tanganku kotor… Dan nanti akan berminyak…. Kecuali kalau kau ingin suapi aku…” Yuri menaikkan turunkan alisnya menggoda Jessica.

“Ishhhh….. ” Jessica memasang tampang jijik dan memakan kentangnya dengan nikmat.

Mereka menonton dengan tenang.

Sampai di tengah film berjalan, tangan Jessica mengambil kentang dan mengarahkannya ke mulut Yuri.

Yuri pun menoleh ke arah Jessica.

“Iniii makanlah.. Aku sudah kenyang.. Kalau dbuang sayang….” Jessica berucap dengan ketus.

Happp…

Yuri melahapnya. Jessica pun tersenyum.

“Awas yaaa kalau sampai tanganku masuk ke mulutmu. ” Jessica memelototi Yuri, Yuri hanya tersenyum.

Satu setengah jam pun berakhir menandakan film yang mereka tonton sudah habis.

Mereka berjalan ke lobby. Jessica menunggu jemputannya. Yuri pun menemani.

Jessica menyandarkan tubuhnya di badan Yuri. Karena memang Yuri berada dibelakangnya.

“Uhux….. Kesempatan yaa bersandar di tubuhku..” Bisik Yuri dtelinga Jessica. Jessica mempoutkan bibirnya dan menegakkan tubuhnya.

10 menit kemudian supir Jessica datang. Dan mereka pun berpisah.

~~~
*Yuri pov

Sungguh hari yang menyenangkan. Ahhhh…. Damai sekali berada di dekat Jessica. Andai saja aku bisa berteriak.. Aku akan berteriak sekuat tenaga karena menahan rasa bahagia ini.

Aku pun pulang menggunakan angkutan umum. Aku penasaran dengan kado yang dberikan oleh Jessica. Aku membukanya. Dan aku menemukan kotak berisi bintang-bintang yang selama ini selalu dia ceritakan. Dia membuat bintang-bintang di saat dirinya tidak sibuk.

Jujur saja aku kecewa hanya mendapatkan kado ini…..

Sesampainya aku di rumah.

Aku membuka lagi kado pemberian Jessica.

Dan setelah aku keluarkan isinya . Aku menemukan gelang kaki. Wahhh…. Aku sangat senang dan terharu.

Dan aku menemukan secarik kertas. Aku membukanya. Karena itu hanya gulungan kertas kecil dan dberikan cincin kecil.

To: Kwon Yuri

Ini 1000 bintang yang aku buat… 500 bintang untuk Hara dan 500 bintang untukmu. Di sini aku hanya ingin berterima kasih kepadamu karena sudah menjadi temanku. Di pajang yah bintangnya agar kau selalu ingat aku senantiasa. Di saat kita bercanda gurau, berbeda pendapat , saat kita chatting.. Thanks Yul.. Muach .. Hehehe..

From: Jessica Jung.

aigoo.. Jessica…. Dari penulisanmu seperti ini salahkah aku kalau aku ingin selalu berada di dekatmu, melindungimu dan membuatmu bahagia ? Bahkan sampai kapanpun aku akan selalu ada untukmu. Sampai kau sendiri yang menolakku. Aku akan pergi darimu.

Tanpa sadar aku mencium kertas itu. Dan mengirim pesan ke Jessica.

“Gomawoyoo Jess… Aku suka kadonya.. Aku sangat suka dan aku akan jaga….. ”

Jessica membalasnya.. “Harus….. !! :p ”

Aku bahagia walaupun hanya seperti ini…….

Please heart…… Don’t want more !!!!!

Kataku kepada hatiku…

.
.
.
.

Tebeceh~

Kangen gue ? Kangen baby maybe ? Paling gak… Ahaahah…

Tapi gue mao menyelesaikan baby maybe dengan penuh cincahhhh…..

Happy reading eoh…

Salam (‾⌣‾)♉ !!

Baby Maybe 09

22 Comments

“Hai… Ada apa Yul?” Tanya yeojaa berambut gelombang coklat.

“A.. A.. Aniyo… Ini.. Untukmu….” Yuri menyerahkan kantung kecil untuk Jessica.

“Wah…. Gomawo Yul.. Ini isinya apa??” Tanya Jessica sambil mengambil kantung yang baru saja dberikan oleh Yuri.

“Kkau.. Buka saja nanti… ” Yuri menjawab gugup sambil menghapus peluh di dahi dan wajahnya.

“Empp.. Panas ya Yul??” Tanya Jessica perhatian.

“Ahh.. Entahlah… Mengapa aku keringatan seperti ini….” Yuri menghapus butir butir keringat yang jatuh dari dahinya.

“Hmm.m yasudah aku pergi dulu ya… Gomawoyo…..” Ucap Jessica sambil melambaikan tangannya dan tersenyum manis.

Yuri pun melambaikan tangannya sambil tersenyum malu-malu.

~~~

*Author pov

Di mobil seorang gadis sedang tersenyum mengingat kejadian yang baru saja dia alami. Dia duduk di belakang sambil memegang ponselnya.

“Hihihihi…. Ternyata lucu sekali yaaa dia.. Walaupun tingkahnya seperti namja tapi suaranya lembut sekali… ” Pikirnya dalam hati.

*di lain tempat

Yeoja yang sedang berjalan dan meredam rasa deg-deg’annya termenung.

“Ternyata dia benar-benar mengangumkan. Bagiku dia yeoja yang sempurna. Cantik , pintar dan kaya.. Beruntung sekali namja yang bisa menjadi kekasihnya nanti…..” Batin yeoja yang tingkahnya seperti namja ini.

~~~

*Jessica pov

Sesampainya aku di rumah, aku langsung membuka kado dari Yuri.

“Haaa? Emberrr berwarna pink ??” Aku terkejut saat melihat ember dari plastik berwarna pink dengan ukuran sangat mini.

Lalu aku membuka kado kedua dan aku menemukan kaos simple. Hmmm. Walaupun bukan seleraku tapi aku berterima kasih sekali padanya.

Aku mengambil ponsel dan mengetik pesan kepada Yuri.

To: Kwon Yuri
“Thanks yaaa.. Aku sangat suka hadiahnya.. Dan mengapa kau tahu warna kesukaanku pink ?”

Tak memakan waktu lama Yuri pun membalas pesanku.

“Aku kan pengangummu jadi aku tentu tahu donk warna kesukaanmu. Hehehe”

Dasar anak ini, mengapa dia sangat mengemaskan sih. Aku merasa baru kali ini aku memiliki teman yang menyenangkan.

~~~

Di suatu malam, 2 yeoja bernama Jessica dan Yuri sedang sibuk dengan ponselnya. Mereka berbalas saling mengirim pesan. Hubungan mereka selama beberapa bulan ini menjadi lebih dekat.

Jessica yang baru saja berulang tahun berumur 17th. Mengadakan pesta di cafe seminggu setelahnya dan dia mengundang Yuri sekali lagi setelah sebelumnya pernah di tolak.

JJ: Yul.. Bagaimana ?? Nanti kabari aku yah, kau bisa apa tidaknya.

KY: hmmmm….. Jessica, aku tidak bisa datang deh. Hahaha. Perlu ku berikan alasan atau tidak ?

JJ: perlu ! Wae ?

KY: pertama, aku tak tahu tempatnya, kedua.. Sepertinya jauh letaknya, ketiga…. aku tak enak, keempat.. Aku tak mempunyai teman. Alasanku pasti bisa kau terima kan. Yes.

JJ: aaaaaaaaaaahhhhh…. Hikss…. Jahat!!

KY: aigoooo…. Kan banyak temanmu yang lainnya? Nanti juga kau lupa denganku. Hehe. Mianhe….

JJ: aku tak mungkin melupakanmu kok. Siapa bilang aku melupakanmu ? Lagipula ada Jennifer. Kau kan kenal dengannya.(1sekolahsamaJessicadantemanYuri)

KY: hmm.. Yaa tetap saja. Walaupun aku mengenalnya tapi aku tidak terlalu dekat dengannya.

JJ: huhuhu. Yasudah kau boleh membawa teman deh..

KY: aigooo…. Tetap usaha saja kau ya… Gwenchana Jess… Kan masih ada yang lainnya…. Ne ?

JJ: ahh.. Yasudahlah.. Huh… 😥

KY: akhirnya… Begitu donk.. Eh jangan cemberut(ngambek) yaa…..

JJ: aku maunya cemberut (ngambek)….

KY: jadi kau cemberut (ngambek) nih ? Yasudah deh. Terserah kau saja.

JJ: ah ah.. Kok terserah ? Tidak deh. Tidak jadi cemberut (ngambek). Aku takut mencemberuti (ngambekin) kau Yul. Hahaha

KY: T E R S E R A H

JJ: ehhhh.. Tidak.. Aku tidak marah dan cemberut.. Ahh.. Ya… Aduh…

KY: iya.. Iya…

JJ: kau serius yaa marah beneran ?

KY: menurutmu ?

JJ: marah beneran.

KY: ah.. Aniyoo.. Aku tak tega denganmu…

JJ: ha ? Beneran ? Menyebalkan kau Yul…

KY: heheheheehhehhe

~~~

*Sekolah XTR

Yuri sedang berjalan bersama Hyoyeon. Tiba-tiba Minho dan teman-temannya melewati Yuri dan Hyoyeon.

“Dasar waria….” Sindir Yuri. Minho yang merasa disindir pun menatap marah ke arah Yuri.

“Sayang kau yeoja….. ” Minho menyeletuk sembarangan.

“Cihh…. ” Yuri berdecak kesal.

“Yul.. Sudahlah…. Kau mau sampai kapan seperti itu dengannya ?” Hyoyeon yang sedari tadi melihat sahabat dan mantan kekasihnya aduh mulut pun ikut berkomentar.

“Sampai aku bisa menghajar wajahnya yang sok tampan !!!” Yuri mengeluarkan smirknya, Hyoyeon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Bel pun berbunyi menandakan mereka harus kembali ke kelas.

*beep

From : crocodile
“Aku sudah muak kau selalu saja menyindirku. Pulang sekolah kita selesaikan ini semua…. Aku akan membiarkan diriku dipukul olehmu sekali dan ku harap , masalah kita selesai”

Yuri mendapat pesan dari Minho. Dan langsung membalasnya.

To: Crocodile
“Hmmmm.. Baiklah…. Aku setuju” Yuri pun tersenyum senang.

*pulang sekolah

Yuri dan Minho bertemu di kebun sebelah sekolah. Minho sudah siap membiarkan dirinya dipukul oleh Yuri. Yuri pun mengambil ancang-ancang untuk memukul Minho.

“Rasakan ini !!” Yuri berucap dan memukul cukup keras di pipi Minho dengan kepalannya. Minho bergeser dari tempatnya.

“Sudah selesai masalah kitaa…. Dan pukulanmu itu seperti gigitan semut,..” Minho pun pergi meninggalkan Yuri.

“Yaaaaa.. Terserah apa katamu…..” Yuri berbalik dan pergi.

~~~

Seminggu kemudian

*Jessica pov

“Baby…… Kau sudah siap ? Kita ke salon pagi ini sayang…..”

Aku merasa ada yang mengguncang tubuhku, dan ku rasa itu Mommy.

“Egh…. I’m so sleepy Mom…” Ucapku sambil menarik selimutku.

“Baby…. Ini sudah jam berapa… Kita harus menyiapkan segalanya.. Kue… Cafenya.. Makanan… Games…. Kau harus tampil seperti princess Baby….” Ucap Mommy sambil menarik selimut dan membangunkanku.

“Ahhh.. Ne…. ” Aku berjalan mengambil handuk lalu ke kamar mandi dengan mata tertutup. Aku menyalakan shower. Aku pun mandi, karena airnya dingin mataku pun terbelalak dan menjadi segar.

20 menit kemudian aku pun sudah bersiap, aku tahu ini masih pukul 10:00 am. Tapi karena aku yang mempunyai acara aku pun memiliki persiapan lebih banyak.

“Baby… Ayo kita ke salon… Kau harus berias diri” ajak Mommy dan aku mengikutinya pasrah.

20 menit aku pun sampai di salon. Dan karyawatinya sedang merapikan rambut dan merias wajahku.

Karena aku merasa bosan aku pun mengirim pesan kepada Yuri.

JJ: “Yul.. Benar kau tidak bisa datang ?”

KY: “Iyaaa mian Jessica…. ”

Huft~ padahal aku masih mengharapkan Yuri bisa datang.

JJ: yasudah, aku sedang sebal nih Yul, masa alisku dipotong jadi botak deh…

KY: hahahaha.. Kan bisa pakai pensil alis. Kau pasti terlihat sangat cantik. Foto yah nanti aku ingin melihatnya.

JJ: kalau aku ingat…. Yasudah nanti aku kabari lagi yah. Have fun…

Aku mengakhiri percakapanku lewat pesan dengan Yuri. Karena aku sudah harus bersiap memakai gaun berwarna biru langit selutut, memakai mahkota layaknya princess dan sepatu high heels yang senada dengan gaunku.

Aku pun pergi ke cafe karena acara di mulai pukul 5 sore sedangkan sekarang sudah pukul 4 sore.

~~~

*Yuri pov

“Hmm.. Pukul 7” aku melihat ke arah jam dinding di rumahku.

Pasti dia sedang bersenang-senang dengan teman-temannya. Siapalah aku ini. Aku hanya teman yang baru dkenalnya… Sudahlah lebih baik aku tidur saja.

Aku ingin sekali dekat dengannya, selalu mendengar ceritanya, keluh kesahnya. Sehari tanpa dirinya aku merasa kosong. Karena memang setiap hari kita selalu bercakap-cakap dengan mengirimkan pesan.

Ketika aku ingin memejamkan mataku ponselku berdering.

From: Jessica Jung

“Haiii.. Aku baru pulang… Rasanya lelah sekali…”

Aku pun membalas.

“Walaupun lelah tapi kan kau sangat bahagia…”

JJ: tapi kebahagianku berkurang karena kau tak hadir di sana….

KY: hahaha… Dasar kau.. Jangan membuat diriku semakin bersalah.

JJ: aku bercanda Yul… :p

Aku senyum senyum sendiri walau hanya membaca pesan darinya.

~~~
*author pov

Setelah Ujian berlalu, seluruh sekolah pun libur. Begitu pula dengan sekolah Yuri dan Jessica.

Mereka pun merencanakan untuk bertemu dan bermain basket bersama.

“Mana Jessica….. Katanya dia akan menjemputku….. Ish…..” Yuri menunggu di depan sekolahnya dengan gesture tak sabar.

Seketika mobil range rover menepi, dan dari dalam mobil, kaca di buka.

“Yul….. Kajja!!” Ajak seorang yeoja yang tak lain dan tak bukan adalah Jessica.

Yuri pun masuk ke dalam mobil Jessica untuk yang pertama kali. Walaupun mereka kelihatan akrab saat berbalas pesan singkat namun bila bertemu secara langsung , mereka menjadi kikuk.

“Hello Jessica…. ” Sapa Yuri.

“Annyeong ahjussi… ” Salam Yuri kepada driver Jessica.

“Oh iya Yul. Nanti akan ada temanku , dia dari TRQ. Nanti aku kenalkan kepadamu…sebenarnya pas sekolahku mengadakan pertandingan pun, aku sudah pernah melawannya dan mengenalnya… Dia juga pernah aku ajak berlatih di club basketku jadi aku dan dia cukup akrab ” Ucap Jessica membunuh keheningan. Yuri hanya mengangguk angguk.

“Nanti temanmu ke taman kota naik apa ?” Tanya Yuri.

“Ah dia sudah sampai di sana.. Katanya dia diantar oleh Appa’nya..” Ucap Jessica lagi.

“Panas yah Yul ? Mengapa kau keringatan ? Padahal aku yakin AC mobilku sudah cukup dingin… ” Jessica mengotak atik AC dan mengarahkan kepada Yuri. Yuri hanya cengir kuda.

“Ini karena aku di dekatmu Jessica…. Jantungku pun berdetak kencang….. Errrr” batin Yuri.

“Oiya Yul.. Kadonya…. Thanks ya… Berguna untuk membuat origami berbentuk bintang kecil-kecil..”

“Haa ??? Untuk apa ??” Tanya Yuri heran.

“Iseng saja aku membuatnya. Aku ingin membuat 1000 bintang…. Sekarang baru 300an..” Jessica bercerita dan Yuri menatap kagum kepadanya.

Perjalanan mereka sampai di taman kota 20 menit. Mereka pun turun dari mobil, Jessica mengambil bola basketnya.

“Kamzahamida ahjussi” kata Yuri kepadan drivernya Jessica.

Yuri dan Jessica berjalan menuju lapangan basket d tengah taman kota.

“Ternyata kau kecil yaaa… ” Ucap Yuri dan mengukur perbedaan tinggi mereka.

“Yaaaa !!!” Jessica menatap Yuri. Yuri pun tertawa dan mereka tertawa bersama.

“Sicaaaaaa !!!! ” Teriak seorang yeoja dari belakang. Jessica dan Yuri pun menoleh.

“Hara !!!!! ‘ Teriak Jessica.

“Kau naik apa ke sini ? ” Tanya Jessica.

“Aku diantar Appa.. Kan sudah ku bilang ? ” Ucap yeoja yang tingginya hampir sama dengan Jessica. Tapi lebih tinggi Hara. Rambutnya dikuncir kuda dan terlihat dari gerak geriknya. Sifatnya sangat ceria dan periang.

“Ahh iya.. Yul.. Kenalakan ini Hara.. Dan Hara kenalkan ini Yuri… ” Jessica mengenalkan kedua temannya.

“Kwon Yuri Imnida ”

“Goo Hara Imnida”

Mereka berdua berjabat tangan dan menundukkan tubuhnya sedikit.

Mereka bertiga memakai sepatu basket mereka, dan mulai bermain shoot-shoot ringan.

Yuri shoot dari jarak sedang dan masuk terus. Sedangkan Hara melakukan dribble cepat, dan cara shoot dengan Jump shoot. Sedangkan Jessica mencoba shoot dari freethrow dan masuk juga.

“Kalau bertiga seperti ini… Kita bagaimana bermainnya ?” Tanya Jessica.

“Hmmm.. Bagaimana kalau kita bermain tangga dulu ? ” usul Yuri dan mendapat anggukkan dari Jessica dan Hara.

20 menit mereka bermain dan yang memenangkan Yuri.

“Yul… Aku ingin man to man melawanmu.. Hara.. Kau jadi wasit ya !” Ucap Jessica.

Jessica dan Yuri pun bermain 1 lawan 1.
Kejar kejaran angka pun terjadi..
Walau Yuri lebih unggul dalam hal tinggi badan tapi soal kecepatan Yuri sangat kalah dengan Jessica.

Pertandingan pun dmenangkan oleh Jessica dengan Skor 10- 8

Setelah beristirahat untuk minum. Yuri mengajukan usul.

“Bagaimana kalau kalian berdua, aku sendiri. Kita main game..” Ajak Yuri. Hara dan Jessica hanya saling pandang. Dan tanpa membuang waktu. Permainan pun dlanjutkan.

Yuri kewalahan melewati 2 pemain terbaik dari masing-masing sekolah mereka.

Namun Yuri berhasil memenangkannya dengan usaha cukup keras dengan skor 10-6.

Setelah puas bermain, mereka bertiga bercerita dan ketika matahari mulai terbenam mereka pun pulang ke rumah.

~~~

Yuri yang baru sampai di rumah, beristirahat sebentar lalu mandi. Setelah itu dia mengecek ponselnya.

Aktivitasnya sehari-hari. Dia mengirim pesan kepada Jessica begitupun Jessica mengirim pesan kepada Yuri. Ada saja yang mereka bicarakan setiap harinya.

Yuri melihat ada pesan di ponselnya dari Jessica.

JJ: aku ingin memiliki teman baik yang benar-benar teman baik, sahabat yang mahir bermain basket, punya hobby yang sama. Sepertinya sangat seru dan menyenangkan.

Yuri yang melihat pesan dari Jessica pun mengerutkan keningnya dan menggoda Jessica.

KY: hahahaha.. Apa maksudmu berbicara seperti itu kepadaku? Aku termasuk nomine’nya ceritanya ? Hehehe.

JJ: umppp.. Tidak termasuk. Karena kau sudah memilik Hyoyeon. Aku tak ingin berbuat yang aneh-aneh. Nanti aku di sangka merebut sahabat orang. Hahaha.

KY: ya tidak lah, memangnya aku pacarnya, aku berhak memiliki sahabat sebanyak apapun, lagipula aku rasa kau kurang terbuka, banyak yang ingin menjadi teman dekatmu tapi kau terlalu menutup diri.

JJ: crazy !! Ucapanmu terkadang kalau dibandingkan wajah dan sikapmu bedanya itu bagai langit dan bumi Yul. Hahaha

KY: ishhh…. Kau pikir aku seperti penjahat apa wajahnya ? Tapi memang aku jahat kan..??

JJ: aniyo.. Menurutku, kau baik hati tapi kau tak ingin menunjukkan itu ke orang lain. Takut di manfaatkan.

~~~

*author pov

*Apartemen Jessica.

“Jessie… Besok kita pulang ke Amric ya… Kau kemasi barang-barangmu. Kita ke sana hingga 1 bulan ke depan..” Mommy Jessica yang sedang menonton televisi berteriak ke arah Jessica yang sedang memainkan ponselnya.

“Haaa ?? Mendadak sekali Mom ?” Protes Jessica.

“Mommy sudah membeli tiket untukmu juga, mommy lupa memberi tahumu.. Sorry…” Mommy masih sibuk dengan layar televisinya dan tak menyadari anaknya yang sedang mempout kesal.

“Dasar Mommy seenaknya saja” batin Jessica. Jessica mengetik ponselnya.

To: Kwon Yuri

“Yul.. Besok pagi aku pergi ke Amric.. Kau hati hati yah Yul. Jangan karena tidak ada aku. Kau main selingkuh.. Hihihi… Dah my friend. Good night. Aku mau packing dulu…”

* di lain tempat.
Seorang yeoja sedang menonton televisi, ketika ponselnya berdering , dia segera melihat dan membaca pesan yang masuk.

“Ck.. Mendadak sekali… Ishhh” batin Yuri.

To: Jessica Jung

“I will miss you…. Take care.. Safe flight”

~~~
Keesokkan harinya

*Yuri pov

Hmmm.. Sica sedang apa yah di sana ? Apa dia sudah sampai ? Perbedaan waktu pasti sangat menyebalkan untukku dan untuknya. Ishh…

Aku jadi bosan dan tak ada kerjaan seperti ini. Lebih baik aku mengajak Hyoyeon dan Sunny untuk pergi bersama.

Aku pun mengirim pesan ke mereka berdua berutung mereka berdua sedang tak ada kerjaan. Kami pun pergi ke mall bersama.

“Yul.. Tumben sekali kau mengajak kita pergi…” Ucap Hyoyeon.

“Hmmm.. Aku bosaaaan….. ” Kataku malas. Dan aku sama sekali tak memainkan ponselku.

“Ini sudah jam 1 siang.. Kajja kita makan… ” Ajak Sunny kepadaku dan Hyoyeon.

Kami pun sampai di restoran chinese food, kemudian memesan makanan.

Tiba-tiba ponselku bergetar dan ada nomer tak dikenal mengirim pesan kepadaku. Nomernya pun aneh. Tak seperti biasanya.

From : 662xxxxxx
“Hai.. Sedang apaa kau ?”

Aku pun membalasnya.

“Kau siapa yaaa ??? ”

JJ: “Ini aku Yul.. ”

KY: “Aku ? Jessica??”

JJ: “Iyaa ini aku Jessica Jung…sedang apa kau dsana?”

KY: “Aku… Sedang jalan dengan Hyoyeon dan Sunny… ”

Hmm mengapa dia lama membalas pesanku. Aku pun melihat laporan pengiriman dan ternyata failed. Pulsaku habis dan terpotong banyak. Mungkin karena interlokal.

Aku meminjam ponsel Sunny dan mengirim pesan.

KY: “Aku… Sedang jalan dengan Hyoyeon dan Sunny… Pulsaku habis.. Nanti malam aku hubungi. Atau pakai facebook saja…. ” Usulku kepadanya.

JJ: ahh .. Mian.. Pulsamu jadi habis… Nanti kau hubungi aku yaaa…. Aku tunggu. Have fun.

Hoaaaaahh entahlah aku jadi senang sendiri melihat tingkahnya yang tak bisa jauh dariku. Aku rasa aku menyukainya. Tapi aku belum yakin. Lagipula apa dia bisa menerimaku ? Aku harus menjaga sikapku kepadanya.

Setelah 5 jam berjalan bersama Hyoyeon dan Sunny, aku pun pulang ke rumah. Aku membeli pulsa agar bisa berhubungan dengan Jessica.

Aku mengirim pesan kepadanya.

KY: haii.. Sedang apa kau di sana ?

JJ: aku sedang pergi ke luar nih. Tadi aku melihat sepasang gay.. Ada yeoja dan namja. Ish menggelikan.

KY: haa ?? Memangnya mereka melakukan apa ?

JJ: bercumbu dtengah jalan, dan saling meremas butts. Menjijikan.

KY: hmmm.. Aku punya teman yang seperti itu loh. Apa kau juga jijik kepada orang yang seperti itu ? Dan bila ada yeoja yang menyukaimu. Bagaimana tanggapanmu ?

JJ: ha ? Yeoja ? Kalau dia tajir bisa aku manfaatkan. Heehehehe..

KY: dasar kau ini… Di sini sudah malam. Aku tidur dulu ya.. Bye…

JJ: oke bye…….

Hmmm…. Rasa ini benar-benar harus aku buang. Menjadi teman dekatnya saja sudah sangat baik untukku. Lebih baik aku buang perasaan ini. Perasaan anehku ini. Lagipula mendengar tanggapannya ? Tak mungkin untukku mengatakan perasaan ini…..

.
.
.
.

T B c

Yuri ud ad benih2 cinta ni yeeeee…. Prikitiuwwwwww…
Sicaaa sih iseng bangettt lo yeeeee…… Ciuyy….

Baby Maybe 08

17 Comments

*Jessica pov (18 April – 23:50pm)

Mengapa Yuri tak ada kabar selama 2 hari ini ya ? Apa dia sibuk ? Dan mengapa aku menjadi menantikan pesan darinya?

Tak mungkin aku mengirim pesan terlebih dahulu….

“Yul aku birthday loh… Masa tak diucapi happy birthday ?”

Ahh tidak tidak kesannya itu murahan sekali. Sudahlah biarkan saja..

*beep

-new message-

Wah ada pesan baru.. Pasti ini Yuri.. Pasti Yuri…. Aku yakin……..

Aku membuka pesan dalam ponselku…

“Happy birthday sweet17th Jessica Jung Sooyeon. Semoga kau sehat selalu, menjadi dokter seperti yang kau cita-citakan.. All the best for you…. God bless You… ^^,”

Tuh kann benar dari Yuri……

To: KwonYuri

“Hihihi… Thank you yah Yul.. Mmmuachhh…. Jangan jijik ya…. Aku pikir kau sudah tidur dan melupakan ulang tahunku ini…. ”

From: KwonYuri
“Ahhahah.. Tentu saja tidak lupa…. Aku hanya ingin kau mengingat dan menjadi yang berkesan karena mengucapkan di akhir pergantian ke tanggal 19.. Jadi bagaimana ? Berkesan eoh ?”

Dasar orang ini.. Mengapa dia sangat menyebalkan sih… Hihihi… Aku tersenyum sambil menatap ponselku.

To: KwonYuri
“Iya iya… Berkesan sekali Yul… Takkan aku lupakan pasti Yul…”

*flashback

Suatu malam Yuri sedang sibuk mengerjakan tugas. Dan ponselnya bergetar.

JJ: Yul kau sedang sibuk tidak ??

KY: Lumayan.. Ada apa ?? Sepertinya kau ada masalah.

JJ: eh em…… Aku di suruh Mommy untuk masuk jurusan fakultas kedokteran. Sedangkan aku , aku hanya ingin menjadi akuntan. Dan besok aku akan di test.

KY: aishhh… Jessica.. Kau itu cerdas. Aku yakin kau pasti bisa menjadi dokter. Kau harus yakin dengan kemampuanmu.

JJ: tapi aku tidak yakin Yul… Ottokeh?

KY: aku sangat mendukung dirimu menjadi Dokter. Masa kau jurusan IPA tapi menjadi akuntan? Bukankah itu salah jalur ?

JJ: hahaha. Iya sih. Tapi entahlah.. Aku hanya tidak suka bila dpaksa.

KY: yasudah lakukanlah yang terbaik dari dalam dirimu. Aku yakin kau pasti bisa. Hwaiting.

JJ: thank you Yul.. Maaf aku jadi bercerita kepadamu.

KY: gwenchana.. Aku senang kok…

“Kau itu lucu Jessica.. Kita baru kenal 2 bulan tapi kau sudah bisa curhat kepadaku… ” Yuri tersipu malu.

~~~

Sore hari Yuri sedang berjalan bersama adik kelasnya bernama Renata. Renata merupakan anak tim basket XTR.

“Yul Unnie.. Memang kau ingin beli apa sih di pasar seperti ini?” Tanya Renata yang sedari tadi berjalan di sebelah Yuri.

“Ssst… Kau bantu aku mencarikan kado untuk kapten basket tim BPK3 Jessica Jung ya… Aku bingung ingin membelikan apa… Malah aku tidak punya banyak uang… ” Yuri menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Memangnya dia suka warna apa Unn??” Tanya Renata.

“Warna putih, hitam dan pink… ” Kata Yuri sambil melirik kanan kiri.

“Aha.. Bagaimana kalau membelikan ini ?? ” Tanya Yuri kepada Renata sambil memegang ember kecil berwarna pink.

“Untuk apa Unn?? Yakin akan dgunakan ?” Tanya Renata ragu.

“Yaaaaa kita coba saja dulu… Baiklah Ahjussi aku beli ini satu yaa…. ” Yuri membayar dan membawa barangnya.

“Gomawo Renata sudah menemaniku membeli ini… ” Yuri berterima kasih kepada hoobaenya. Dan mengucapkan perpisahan dengannya.

Mereka pun pulang ke rumah mereka masing-masing.

~~~

*Yuri pov

Nah aku sudah membelikan 2 kado untuk Jessica. Yang satu aku beli di mall bersama Oemma. Dan yang satu lagi saat aku pergi bersama Renata.

Setelah ini, aku akan mengatur waktu untuk berjumpa dengan Jessica dan memberikan kadoku ini.

Aku menjadi deg-deg’an. Entahlah ini perasaan apa. Tapi memang aku selalu deg-degan kalau bertemu dengan orang baru. Hehehe.

*Beep.

-new message-

From: crocodille
” Terkadang suka merasa iba dengan perempuan yang jarang mendapat belaian.. Hahahaha….good night all”

Cih… Pesan macam apa ini ?? Dia mengerjaiku ? Berani sekali kau.. Akan ku habisi kau besok. Aku tak peduli walaupun kau kekasih dari sahabatku.

~~~

*pagi hari

Murid-murid dari sekolah XTR sedang melakukan upacara. Semua memakai perlengkapan seperti topi dasi dan lain sebagainya.

Setelah 30 menit melakukan upacara, murid-murid di berikan kebebasan untuk beristirahat sebentar.

“Hyo.. Lihat ini.. Apa sih maksud kekasihmu ? ” Yuri duduk dipinggir taman sekolah bersama Hyoyeon. Dia menyerahkan ponselnya agar di baca oleh Hyoyeon.

“Mungkin dia hanya bercanda kali Yul…. Sudahlah jangan diambil pusing” Hyoyeon menjawab tenang.

“Tetap saja Hyo.. Aku tak suka.. Aku harus menanyakannya langsung…. ” Yuri melirik ke arah kantin dan melihat Minho bersama teman-temannya.

Yuri langsung bangkit dari duduknya, dan menghampiri Minho.

“Hei ! Pulang sekolah ku tunggu kau di kebun sebelah… ” Yuri menatap tajam di depan mata Minho. Dan menunjuk hingga menyentuh dada bagian tengah Minho.

Minho hanya tersenyum bersama teman-temannya.

Hyoyeon yang sedari tadi ditinggal Yuri pun berjalan mengikuti Yuri, sebelumnya dia berpapasan dengan Minho.

“Bebih.. Heii… ” Minho memanggil Hyoyeon namun Hyoyeon menoleh sebentar dan meninggalkan Minho. Hyoyeon mengejar Yuri.

*Pulang sekolah di taman sebelah.
Seorang yeoja berambut hitam dan dkuncir sedang duduk di bangku taman. Tiba-tiba namja yang kelihatannya lebih pendek darinya menghampiri.

“Yul Noona… Ada apa ?? ” Kata Namja itu dengan wajah polos.

“Maksudmu mengirim pesan seperti ini apaaa ?” Tanya Yuri dengan wajah datar dan tatapan tajam ke arah namja di depannya. Dia menunjukkan ponselnya.

“Ahh.. Itu.. Aku mengirim itu ke semua kontak di ponselku… Lagipula itu hanya bercanda kok Noona..” Jawab namja bernama Minho itu. Dengan tatapan ragu ke arah Yuri.

“Bercanda ?? Ha… Kau pikir aku sedang ingin bercanda denganmu ?? Kau pria kan.. Kalau ada masalah denganku bicaralah! Jangan seperti waria !” Yuri mengeluarkan smirk’nya dan melecehkan Minho.

“Sayang kau yeoja.. Kalau tidak…..” Minho merasa tersinggung dan nada bicaranya meninggi.

“Kalau tidak.. Kalau tidak apa haaa???!!” Yuri sedikit berteriak.

“Aku tak takut denganmu walaupun kau Namja ! Aku peringatkan padamu.. Jangan mencari masalah denganku. Camkan itu !” Kata Yuri mengancam sambil berlalu begitu saja meninggalkan Minho. Minho menatap punggung Yuri dan terdiam di tempatnya.

~~~

*Excul basket

Pukul 2 siang. Siswa dan siswi XTR sedang melakukan latihan basket. Latihan kali ini fast break.

1 orang melakukan fast break dan yang lain berlari mengejar bola lalu dribble dan lay up.

Petugas pelempar bola Kwon Yuri. Sebelumnya Sammy Oppa sudah memberikan contoh.

Yuri melempar bola dengan benar, sehingga bola bisa diambil temannya dan temannya melakukan lay up dengan sangat baik.

Giliran berikutnya adalah Minho.

“Hmm.. Ambil ini kalau kau bisaa” batin Yuri sambil melirik ke arah Minho.

Yuri melakukan ancang-ancang. Bola dia lempar sekuat tenaga dengan perputaran cepat. Minho mengejar. Tapi karena bola terlalu cepat, akhirnya out.

“hihi rasakan kau….” Yuri tertawa dalam hati. Minho yang tahu dkerjai pun hanya mendengus kesal.

Tak hanya 1 atau 2 kali tapi berkali-kali Yuri mengerjai Minho.

Setelah latihan akhirnya bermain game 5 vs 5. Angkatan kelas 3 melawan angkatan kelas 2.

Yuri yeoja sendirian di antara 9 namja, karena skill Yuri memang setaraf skill namja.

Ketika one bye one. Minho mendekati tubuhnya ke tubuh Yuri. Tangan kanan Yuri mendribble bola dan tangan kirinya memprotect bola. Ketika Minho maju. Tangan kiri Yuri menghadang tubuh Minho dan mendorongnya. Yuri mengambil 1 step ke belakang lalu melepaskan tembakan fade away… (Shoot tapi badannya mundur kebelakang) .

Minho terjatuh, bola melayang ke udara dan masuk.

“Cihh.. Waria bisaaa apa…” Sindir Yuri dengan menyunggingkan smirknya.

Permainan pun berlangsung lagi. Minho memegang bola. Yuri menghadang dengan santai. Minho kewalahan. Dia mengambil pose shoot. Yuri yang menyadari itu memBlock dengan keras. Hingga bola keluar lapangan.

Yuri tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Minho hanya bisa menutupi wajahnya yang memerah. Dan mengaruk kepalanya asal.

Bola sekarang jatuh di tangan Yuri. Minho menghadang dengan sungguh-sungguh. Yuri pun merasa kewalahan. Minho mendekatkan tubuhnya ke Yuri seperti menekan.

“Woy!!!!! Kau bisa bermain tidak?” Yuri mengoper bola kencang ke arah Minho. Beruntung reflek Minho sedang bagus saat itu.

“Hey Yul.. Wae Yul..” Salah satu rekan Yuri bertanya.

“Inii waria ini tak bisa bermain dengan benar…. ” Yuri dengan wajah penuh emosi menunjuk ke arah Minho. Lalu Yuri pergi ke pinggir lapangan.

“Wae Yul ??” Tanya Hyoyeon melihat sahabatnya yang wajahnya sangat emosi.

“Ituu.. Namjachingumu… Ish…..” Yuri tak dapat lagi menahan amarahnya dan tak mempedulikan orang di sekitarnya.

“A.. Aku… Aku dan dia sudah berakhir Yul…” Ucap Hyoyeon terbata. Yuri yang mendengar itu menatap tak percaya ke arah Hyoyeon.

“Dari kapan ? Kok bisa ?” Yuri bertanya.

“Minggu lalu.. Aku lelah.. dan bosan..” Kata Hyoyeon santai. Sambil mengibaskan rambutnya yang sedikit lepek karena keringat.

“Ahh.. Baguslah… Terima kasih Tuhan akhirnya kau menyadarkan sahabatku..” Yuri mengadah ke atas sambil berdoa. Hyoyeon langsung mencipratkan keringatnya ke arah Yuri.

“Yakh !!! Hyo.. Mau mati yaaaaa !!” Mereka pun perang ciprat keringat sambil berlarian dan tertawa lepas.

“Yul…. Aku izin dahulu… Kau bermainlah game dengan yang lain… ” Sammy oppa menghampiri 2 sahabat yang sedang bermain ciprat keringat.

“Ahhh.. Ne Oppa..” Jawab Yuri cepat.

“Cie.. Sudah tak berkelahi karena namja lagi nih kalian ??” Sammy Oppa meledek dua orang yang bersahabat ini.

“Siapa yang berkelahi ??” Tanya Hyoyeon.

“Ahh… Tak mengaku segala kau Hyo… Bukannya kalian memperebutkan 1 namja ? Dan namja itu sukanya dengan Hyo ? Bukan kau Yul…” Ucap Sammy Oppa panjang lebar.

“ANIYOOOOOOO…” Jawab mereka berdua kompak.

*Flashback.

Suara keramaian terdengar. Seorang yeoja dengan wajah muram duduk di pinggir lapangan sambil memperhatikan 10 orang bermain basket di lapangan.
Lalu seorang Namja menghampiri.

“tak biasanya kau diam seperti ini.. Ada apa ??” Tanya namja kepada Yeoja yang jauh lebih kecil darinya.

Yeoja itu tak menjawab tapi menunjuk menggunakan mulutnya.

“Hahaha. Kalian bertengkar ? Merebutkan namja yaaaa ??” Selidik si namja.

“Aniyo Oppa…” Si yeoja memukul lengan Oppa’nya.

“Kalau bukan itu habis apa donk ? Biasanya sesama yeoja bertengkar karena meributkan namja. Coba beri tahu.. Namja yang mana sih ?”

“Aniyoooo….” Yeoja itu menggelengkan kepalanya.

“Sudahlah Hyo…. Ceritakan saja…. ”

“Tapi Oppa harus janji yaaa jangan berkata kepadanya.. Yaksok?” Hyoyeon mengacungkan kelingking kanannya.

“Yaksok..” Sammy Oppa menautkan kelingkingnya.

“Ini semua hanya salah paham kok… ” Kata Hyoyeon polos. Sammy oppa hanya memandang heran ke anak didiknya ini.

Dalam briefing setelah latihan Sammy Oppa menegur Yuri dan berbisik.

“Baikkanlah kalian.. Masa karena namja kalian bertengkar..” Yuri menatap ke arah Sammy Oppa lalu menatap Hyoyeon. Hyoyeon menundukkan kepalanya saat di tatap Yuri.

*flashback end.

“Yasudah Oppa pergi dulu.. Kalian lanjut game saja…” Sammy Oppa meninggalkan Yuri dan Hyoyeon.

Yuri dan Hyoyeon memanggil kawan-kawannya yang lain dan bermain game 5 vs 5.

Di mulai dari jump ball. Bola dkuasai oleh Yuri. Yuri dan Hyoyeon 1 tim. Yuri mengoper ke arah Hyoyeon. Hyoyeon mengambil step lay up.

*Bruk*

Hyoyeon terjatuh.

“Muahhahaah… Baboyaa…… Hahahahahaha” Yuri yang melihat dari kejauhan menertawakan sahabatnya yang terjatuh. Yuri tertawa sambil duduk di lantai.

Namun beberapa menit sesudahnya melihat sahabatnya tak kunjung berdiri. Yuri terdiam dan berlari menghampiri Hyoyeon.

“Hyo.. Gwenchana?? ” Yuri berlari menghampiri Hyoyeon.

Minho yang melihat itu pun berlari lebih dahulu dari Yuri dan menghampiri Hyoyeon, Minho membantu Hyoyeon berdiri.

Yuri yang baru sampai mendorong Minho menjauh dari Hyoyeon. Yuri membantu Hyoyeon untuk berjalan ke pinggir lapangan.

“Gwenchana ??” Yuri panik.

“Sedikit nyeri Yul di bagian mata kaki..” Rintih Hyoyeon.

“Tak apa.. 2 minggu juga sembuh… ” Yuri berucap sambil memperhatikan pergelangan kaki Hyoyeon yang membengkak.

“Yul.. Tolong ambilkan ponselku… Aku segera menelepon driver dan minta djemput..” Yuri dengan segera mengambil tas Hyoyeon.

Tak berapa lama. Hyoyeon djemput. Yuri memapah Hyoyeon hingga sampai di mobil.

“Get well soon Hyo… ” Yuri berucap sambil melambaikan tangannya. Hyoyeon mengangguk dan menagacungkan ibu jarinya.

~~~

*Yuri pov

Huftttt.. Lelah sekali setelah seharian melakukan aktivitas.
Aku meletakkan tas ranselku dan tas jinjingku di tas meja. Kemudian aku pergi mengambil handuk dan siap pergi ke kamar mandi.

15 menit aku membersihkan tubuhku. Lalu makan malam dan kembali ke kamar.

Aku mengambil ponselku dan menelpon sahabatku.

“Yoboseo…” Ucapnya disebrang sana.

“Yoboseo…. Bagaimana keadaanmu Hyo ?”

“Hmm aku dan Appa pergi ke rumah sakit , dan kata dokter ligamenku robek. Jadi harus di gips untuk beberapa waktu ke depan” ucapnya dsana seperti bukan hal yang menakutkan untuknya.

“Kau tidak sedih Hyo dengan keadaanmu?” Tanyaku heran.

“Sedih ? Untuk apa? Hahaha.” Jawabnya santai.

“Ah aku tahu. Biar keren kan ? D gips dan kelihatan anak basket….” Aku bertanya menyelidik dan dia hanya cekikikan. Tanpa menunggu penjelasannya pun aku sudah dapat jawabannya.

“Yasudah Yul.. Aku mau digips dulu nih…. Annyeong” ucapnya di sana dan aku memutuskan percakapan kami.

Aku pun mengirim pesan ke teman baruku. Jessica Jung.

KY: emph… Jessica.. Bisakah kita berjumpa besok setelah pulang sekolah?

JJ: ha? Bukankah aku pulangnya lebih lama dari kau? Kau ingin menungguku?

KY: aha.. Tak masalah. Aku akan menunggumu. Di depan halte ya.. Kita bertemu di sana.

JJ: arrachi…. Jangan telat pukul 14:30.

KY: okhei….

~~~

*author pov

Pukul 14:00

Seorang yeoja menunggu di depan sekolahnya padahal pelajaran berakhir pukul 13:10.
Dia menunggu dengan sabar membawa 1 bungkusan kecil.

“30 menit lagi… Sabar….” Yeoja itu menyemangati dirinya sendiri. Dan mengatur detak jantungnya. Dia sangat gugup untuk bertemu dengan teman barunya yang dkenal kurang lebih 3 bulan dan belum bertemu secara langsung.

30 menit pun berlalu.

“Hai.. Kau dmna ? Aku sudah keluar kelas dan menuju halte” seorang Yeoja dari sekolah lain terburu2 menggendong tasnya dan membawa buku tebal dalam tangannya dan ponselnya dia jepit dengan bahu.

“Ahh.. Aku juga berjalan menuju halte” kata yeoja yang dari setadi menunggu.

Mereka pun bertemu. Saling menatap.

“Hai… Ada apa Yul?” Tanya yeojaa berambut gelombang coklat.

“A.. A.. Aniyo… Ini.. Untukmu….” Yuri menyerahkan kantung kecil untuk Jessica.

“Wah…. Gomawo Yul.. Ini isinya apa??” Tanya Jessica sambil mengambil kantung yang baru saja dberikan oleh Yuri.

“Kkau.. Buka saja nanti… ” Yuri menjawab gugup sambil menghapus peluh di dahi dan wajahnya.

“Empp.. Panas ya Yul??” Tanya Jessica perhatian.

“Ahh.. Entahlah… Mengapa aku keringatan seperti ini….” Yuri menghapus butir butir keringat yang jatuh dari dahinya.

“Hmm.m yasudah aku pergi dulu ya… Gomawoyo…..” Ucap Jessica sambil melambaikan tangannya dan tersenyum manis.

Yuri pun melambaikan tangannya sambil tersenyum malu-malu.

~~~

*Yuri pov

Akhirnya aku berjumpa dengannya, walaupun canggung tapi rasanya…… Haa.. Entahlah.. Perasaan apa ini……… Mungkin ini hanya perasaan kagum…. Aku yakin itu…… Dan ish.. Mengapa keringatku mengucur saat bertemu dengannya tadi……. Ck….

.
.
.
.
.
.
.

Tebeceh…

Mau di bawa kemana… Hubungan Yulsic…. Lalalalalalala…..
Udah ketemuan nih yeh mereka.. Pertama kali… Uhux….
😀
Btw you are my future part akhir nihh.. 😥

Baby Maybe 07

20 Comments

*Yuri pov

Malam ini aku bebas dari segala tugas menyebalkan, aku pun melihat jejaring sosial milik teman baruku ini.. Jessica Jung. Aku melihat foto-foto yang dia unggah ke jejaring sosialnya.

Sangat banyak album fotonya. Ternyata dia narsis juga. Album dia saat di sekolah, di basket. Dan yaaa.. Aku juga tak tahu apa yang sedang aku lakukan. Mengapa aku ingin sekali mengenalnya lebih dalam dan dalam lagi.

Aku seperti mata-mata ? Mungkin. Tapi yang aku kerjakan saat ini, aku menyukainya. Bahkan menikmatinya.

Jessica Jung……..

Mwo ?? Dia anak club Oasis Junior ?? Aigoooooo……

Aku menepuk keningku dan sangat frustasi.

~~~

*author pov

Yuri yang sedang main di warung internet mendapatkan sms dari teman barunya.

From: Jessica
“Tanggal 18 nanti aku sweetseventeen. Bisakah kau hadir dalam pestaku? tak perlu dijawab sekarang. ” .

“Apa ? Dia mengundangku ? Kalau aku hadir berarti aku bisa bertemu dengan anak Oasis Junior. Teman Clubnya dan musuh bagiku” batin Yuri.

To : Jessica
“Hmmm… Jess.. Ku rasa aku tidak bisa hadir… Perlu ku beri tahu alasannya? ”

From: Jessica
“Ne… Perlu… Wae….??”

To: Jessica
“Karena aku baru saja mengenalmu…. ”

Oasis Club basketball sangat di gandrungi di Korea, karena sudah merupakan club Basket nasional.
Tentu saja yang juniornya mendapat tatapan dari club-club biasa. Semua berlomba ingin menjatuhkannya. Terlebih lagi menggunakan nama Oasis Junior… Itu sangat memberatkan tim kalau-kalau Tim Juniornya tak sebaik Tim nasional.

*Apart Jessica

“Aishh… Mengapa dia tak ingin hadir dalam pestaku ? Dan mengapa aku menjadi sedih seperti ini. Huftttt” Jessica menatap layar ponselnya dengan pandangan sedih.

~~~

Yuri dan Jessica setiap hari mengirim pesan, tiada 1 hari mereka lewatkan tanpa mengirim pesan. Mereka menjadi menerka-nerka satu sama lain.

Suatu saat Yuri dan Tim Basketnya mengikuti kejuaraan di SheC cup. Sedangkan Jessica dan tim mengikuti TRQ Cup.

*Sekolah Yuri.
Hari ini puku 10:00 pelajaran bahasa Inggris di mulai, karena Yuri tidak menyukai pelajaran ini dia pun mengirim pesan kepada Jessica.

From Jessica:
“Yul aku sedang sibuk. Nanti aku kabari setelah pulang sekolah ya… ”

“Ishh…. Menyebalkan sekali dia tak bisa menemaniku. Tapi memang sulit sih. Dia pintar dan sangat bertanggung jawab atas nilai-nilainya.. Aku jadi bangga mengenalnya…. ” Ucap Yuri sambil tersenyum.

“Heiii… Kau sudah gila yaa ??” Sunny menegur Yuri yang sedang tersenyum tak jelas.

“Aniyooo.. Kau memperhatikanku saja…. ” Ucap Yuri dan sekarang asik mencorat-coret buku bahasa Inggrisnya

*pulang sekolah.

“Yul… Hari ini latihan tidak ? ” Tanya Hyoyeon yang berlari menyamakan langkah kaki dengan sahabatnya.

“Empp.. Aku malas……” Jawab Yuri sambil menggaruk kepalanya.

“Yaaa !!! Yul… Kita akan menghadapi pertandingan loh” bujuk Hyoyeon.

“Iya aku tahu Hyo.. Tapi aku sedang malas…. ” Yuri menegaskan lagi dan Hyoyeon hanya bisa menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

Yuri dan Hyoyeon pun berjalan ke luar dan menemukan Michelle adik kelasnya yang juga anak basket.

“Yul Unnie…. Kau tidak latihan hari ini ? ” Kata Michelle takut takut.

Yuri dan Hyoyeon menatap sinis ke arah Michelle..

“Kau pikir kau siapa ? Kalau sudah jago dan mahir bermain basketnya.. Baru boleh menyuruhku latihan… ” Jawab Yuri sekenanya. Michelle hanya menundukkan kepalanya dan pergi.

“Cih…. Anak baru bisa berjalan memang sepantasnya di beri pelajaran Yul. Baru menjadi osis OR saja lagaknya sudah sok sibuk… ” Kata Hyoyeon penjang lebar.

Flashback.

Tim XTR sedang ada latihan, Yuri yang memimpin kala itu karena Sammy Oppa sedang ada urusan.

“Semua sudah berkumpul ??” Yuri mulai melihat satu per satu Tim’nya.

“Michelle Unnie tak ada Un…” Diana memberitahu.

“Ke mana dia ?? ” Tanya Yuri yang berada di tengah-tengah tim’nya.

“Dia sedang membuat proposal untuk pertandingan persahabatan… ” Ucap Calista yang memang 1 angkatan.

“Hyo.. Urus dia…. ” Yuri memberi perintah kepada Hyoyeon.

Hyoyeon langsung bergegas ke arah Ruang Osis dan menemukan orang yang di carinya.

“Michelle.. Kau tidak latihan ?? ” Tanya Hyoyeon kepada Michelle.

“Aku sedang membuat surat Unnie.. Proposal…” Kata Michelle .

“Ahh.. Baiklah. Kalau sudah selesai kau cepat bergabung yaa… ” Kata Hyoyeon sambil melihat sampai mana pekerjaan Michelle.

Setelah itu Hyoyeon langsung kembali dan latihan bersama Yuri.

“Mana Michelle ? Dia tak bergabung dengan kita ?” Tanya Yuri mengambil handuk kecil dan meneguk air mineral.

“Molla..” Kata Hyoyeon cepat sambil mengangkat kedua bahunya.

“Cih.. Chilidish…. Dia pikir dia siapa… ” Yuri geram.

sampai akhir latihan pun Michelle tak kembali. Hyoyeon menghampiri Michelle.

“Mengapa kau tak bergabung tadi ?” Ucap Hyoyeon. Yuri dbelakang Hyoyeon.

“A… Ak.. Aku… Belum selesai membuat laporannya Unnie… ” Kata Michelle tergagap.

“Kau pikir kau sudah mahir seperti Yuri eoh ? Baru anak kemarin sore saja sudah sombong…. ” Hyoyeon melontarkan kata-kata pedas.

“Sssttt. Sudah Hyo. Biarkanlah dia.. Ayo kita pergi dari sini.. ” Ajak Yuri kepada Hyoyeon.

*flashback end

“Yul unnie dan Hyo Unnie.. Aku ingin menyampaikan hal penting.. ” Kata Michelle.

“Apa lagiiii ha ? ” Tanya Hyoyeon dengan nada tinggi.

“Aku akan keluar dari tim besok… ” Kata Michelle.

“Yasudah, keluar saja. Kau pikir tim membutuhkan orang sepertimu ? Ckckck~” kata Hyoyeon memandang jijik ke arah Michelle.

“Sudah bicaranya ? Kajja Hyo….” Yuri langsung menarik tangan Hyoyeon dan meninggalkan Michelle di tempat itu.

Yuri dan Hyoyeon berjalan ke depan sekolah mereka dan ingin membeli jajanan.

“Hyo.. Belikan aku sosis bakar dong ? Uang jajanku sudah habis nih… ” Yuri merayu Hyoyeon.

“Ishh……. ” Hyoyeon memandang Yuri dengan malas.

“Eh kok ? Mana si ahjussi penjual sosis ya ?? Kok tidak ada ? Biasanya dia di sini. Di depan pagar sekolah kita… ” Ucap Yuri sambil melihat ke arah lain mencari si penjual sosis.

“Si penjual Sosis di sana Unnie… Dia di depan pagar sekolah BPK3” ucap seorang hoobae Yuri.

“Emp…. Sekolah Jessica ?” Yuri membatin.

“Kajja Yul !! ” Hyoyeon menarik tangan Yuri. Mereka pun berjalan menuju sekolah sebelah.

“Ahjussi.. Mao 10 ya… 5 untuk saya dan 5 untuk nona Hitam ini… ” Kata Hyoyeon kepada si tukang Sosis. Yuri yang mendengar itu menginjak kaki Hyoyeon karena di ejek hitam.

“Ahh.. Appo Yul… Appo…” Ringis Hyoyeon.

“Makanya jangan berani macam-macam denganku…. ” Kata Yuri sambil sesekali melihat ke lorong sekolah yang muridnya berseragam berbeda dengannya.

“*deg bukankah itu Jessica? ” Ucap Yuri dalam batin, seketika dia salah tingkah. Melihat seseorang yang dia kenal.

“Hyo… Sudah belum ? Ayo kita pergi dari sini!!” Ucap Yuri sambil menarik-narik Hyoyeon.

“Ada apa sih Yul ? Sabar dong.. Ini kan belum selesai….” Hyoyeon pun buru-buru membayar dan meraih 2 kantong sosis bakar itu.

Yuri dan Hyoyeon kembali ke sekolahnya.

~~~

Di ruangan yang hanya beberapa petak, seorang yeoja sedang belajar untuk menghadapi ujian harian. Di mejanya tergeletak cantik ponsel’nya. Sesekali dia melihat ponselnya apakah ada pesan masuk atau tidak.

“Hmm… Mengapa aku merindukannya ? Sedang apa yah dia sekarang ?? Aku mengirim pesan tidak ya ? ” Yeoja itu melirik bukunya dan sesekali melirik ponselnya dengan gesture yang tak bisa di tebak.

“Yuri-ah….. Makan malam sudah siap….” Wanita yang sudah sedikit berumur memanggil yeoja itu. Wanita itu merupakan Oemmanya.

“Yaaaa Oemma…..” Kata Yuri yang langsung keluar dari kamarnya dan menuju meja makan.

Keluarga Kwon pun makan malam, setelah selesai, Yuri pun kembali ke kamarnya.

-new message-

From Jessica :
‘Hei Yul …. Sedang apa kau ? Merindukanku tidak ?”

Yuri membaca pesan itu sambil tersenyum.
“Tentu aku merindukanmu…” Batin Yuri.

To Jessica:
“Merindukanmu ? Apa untungnya untukku?”

JJ : isshhh.. Aku pikir kau merindukanku.. Taunya tidak. Menyebalkan.

KY: hahaha mengapa kau ingin sekali aku rindukan ?

JJ: yasudahlah… Aku tak ingin menjawab pertanyaanmu. Besok aku akan tanding di TRQ cup. Doakan aku ya.. Agar aku bisa bermain dengan baik.

KY: iyaa aku doakan. Besok juga aku akan tanding di SheC cup. Oh iya …kemarin aku seperti melihatmu di lorong sekolahmu. Kau bersama beberapa temanmu. Apa aku salah lihat ya ?

JJ: empp.. Jam berapa ?

KY: yaaa jam 13:30 sepertinya. Apa itu kau ?

JJ; iya itu aku… Mengapa kau tak memanggilku ? Ishh…

KY: hahahaha.. Aku takut salah orang..

“Tentu saja aku takut denganmu..” Batin Yuri.

Mereka pun mengirim pesan sampai akhirnya rasa kantuk menyerang mereka, dan mereka mengakhiri perbincangan mereka.

~~~

18 April.

*Jessica Pov

Huft~ setelah melewati seminggu untuk bertanding cup di TRQ. Aku mendapat teman baru bernama Goo Hara. Dia anak yang cukup mahir dan sangat lincah saat bermain basket. Dia bersekolah di TRQ.

Sebenarnya aku sudah mengenalnya sejak BPK3 cup kemarin tapi sekarang hubunganku dengannya lebih dekat. Sering bertukar cerita dan aku ingin mengundangnya untuk ikut club basketku. Oasis Junior Club. Tentu saja aku menjadi dekat dengannya.

” Jessie….. Happy birthday yaa…. ” Seorang teman sekelasku memberikan ucapan kepadaku.

“Thank you…” Kataku ramah dan semua yang berada di kelas pun memberiku ucapan selamat ulang tahun.

Banyak yang memberikanku ucapan langsung, melalui jejaring sosial dan masih banyak lagi. Aku sungguh sangat senang.

pukul 15;00

Akhiranya aku pulang sekolah, sebelumnya aku ada les tambahan. Baru akhirnya sampai di rumah.

Mengapa Yuri tak ada kabar selama 2 hari ini ya ? Apa dia sibuk ? Dan mengapa aku menjadi menantikan pesan darinya?

Tak mungkin aku mengirim pesan terlebih dahulu….

“Yul aku birthday loh… Masa tak diucapin ?”

Ahh tidak tidak kesannya itu murahan sekali. Sudahlah biarkan saja..

*beep

-new message-

Wah ada pesan baru.. Pasti ini Yuri.. Pasti Yuri…. Aku yakin……..

Aku membuka pesan dalam ponselku ………

Dan…………………

.
.
.
.
.
.
.
.

Tebeceh.

Makin kesini makin ga jelas ? Yasudahlah. 하하하.. -.-” ini baru awal…. Belom greget… Dtungguin aja… Kalo sabar. Kalo gasabar yowis…:p

Baby Maybe 06

32 Comments

*Yuri pov

Setelah selesai tanding. Aku menatapnya lama. Seperti ada rasa kagum ku padanya. Walaupun feminim, pintar…. tapi untuk ukuran bermain basket. Dia cukup lumayan.

Jessica berjalan sendirian….. Aku mendekatinya…. Dan………………….

“Akhh…”

Aku tersandung batu. Dan kurasa, aku mengurungkan niatku, tak jadi mendekatinya. Banyak temannya yang sudah menggerubunginya. Siapa aku ? Sudahlah lebih baik aku pulang dan mengabarinya lewat ponsel nanti.

~~~

Yuri yang baru saja sampai rumah, mengemasi barang-barangnya dan segera membersihkan dirinya.

“Yul…. Makan malam sudah siap…” Teriak Oemma Yuri dari depan kamar Yuri yang tertutup rapat.

“Neeee Oemma….. ” Teriak Yuri lagi membalas Oemmanya.

Yuri yang memakai kaus oblong berwarna putih dan celana pendek selutut keluar dengan membawa ponselnya. Tiba-tiba ponselnya bergetar dan ada pesan masuk.

From : Jessica Jung
“Yaaa.. Katanya kau datang.. Tapi aku tak melihat dirimu menontonku tadi.. ”

Yuri yang melihat pesan itu pun segera membalasanya dengan senyum mengembang.

“Aku datang dan menontonmu.. Namun pertandingan sangat berat sebelah dan tak seru… Lalu sedikit saran untukmu. Jangan dribble ke kanan terus. Hahaha.. Garis out pun kau hajar.. ”

JJ : “ahhh.. Aku memang lemah soal dribble.. Tapi gomawoyo sarannya… ”

KY: ” ne.. Sama-sama….. Berjuang terus. Besok kau memperebutkan juara 3 kan ? ”

JJ: ” yaaa.. Kau datang dan menontonku lagi yaaa… ”

KY: “yaa kalau aku sempat aku akan menontonmu…”

JJ: “yeahhh….. ”

~~~

Keesokkan harinya saat Jessica bertanding, lagi-lagi Yuri sendirian datang dan menonton Jessica. Entah rasa apa yang mendorongnya melihat Jessica lagi.

“Hmmmm.. Mengapa aku menurut kepadanya ya ? Seharusnya aku tak datang pun dia tak tahu…. ” Batin Yuri saat memasuki koridor sekolah Jessica.
Jessica merupakan teman yang baru dkenalnya beberapa hari, sedang melakukan streching / pemanasan di lapangan.

Seperti biasa, Yuri seperti secret admire Jessica duduk dan menonton sendirian.

Jessica menang , juara 3 di raihnya. Setelah melihat pertandingan itu Yuri pulang tanpa bertatap muka dahulu dengan Jessica.

“Yul…. Kau dari mana ? Apa kau tahu West pemenang juara 1 di BPK3 cup itu…. ” Hyoyeon menelepon Yuri.

“Ahh ne.. Aku tahu… Wae? “Tanya Yuri kalem.

“Itu artinya kita dkalahkan oleh sang Juara….. Muahahahahaha” teriak Hyoyeon bangga, Yuri menjauhkan ponselnya dari telinganya.

“Yaa babo!!!! Jangan berteriak seperti itu.. Gendang telingaku bisa pecah” omel Yuri.

“Hahaha mianhe Yul.. Yasudah aku tutup dahulu ya.. Nanti kita bercerita lagi.. Byebye… ” Hyoyeon mengakhiri pembicaraanya.

~~~

“Mommy…… I’m Coming….. ” Teriak seorang yeoja dengan seragam sekolahnya membawa tas ransel dan tas tenteng.

“Iyaaa baby…. ” Mommy’nya membukakan pintu untuk anaknya.

“Thank you Mom…” Yeoja itu berlari ke kamarnya dan meletakkan barang-barangnya secara asal.

“Jessie…. Makanan sudah siap. Kau mandi lah dahulu dan segera makan… ” Mommy’nya berucap dan tanpa berkata apa-apa anaknya melaksanakan apa yang di suruh Mommy’nya.

Jessica merupakan anak yang berada. Dia tinggal di suatu apartemen tengah kota bersama Daddy dan Mommy’nya. Krystal adik perempuannya tinggal di Amerika bersama nenek dan kakeknya. Dari kecil mereka tidak dekat tapi terkadang mereka selalu membagi keluh kesahnya.

Setelah 20 menit! akhirnya Jessica sudah rapi dan berjalan ke arah meja makan.

“Woahhh.. Banyak sekali Mom makanannya… ” Seru Jessica heboh.

“Tentu saja…. Kau menang kan hari ini ? ” Tanya Mommy memastikan.

“Ne… Aku menang dan mendapat juara 3.. Not bad lahh… ” Jessica bangga menceritakan kepada Mommy’nya.

“Yasudah makan yang banyak dan ingat !! Kau besok sudah ujian .. Belajar!!!” Kata Mommy lalu duduk dan makan bersama dengan Jessica.

15 menit kemudian.
Jessica menyelesaikan makan malamnya. Dan dia mencuci piring. Lalu kembali ke kamar dan mengambil ponselnya.

Dia melihat pesan dari teman yang baru dkenalnya beberapa hari.

KY: heii congrats kau sudah menang…

JJ: ahahaha. Yaaa thanks Yul… Apa tadi kau datang menontonku lagi ?

KY: ne.. Kalau tidak, aku takkan tahu hasil pertandingan itu.

JJ: iy yaa benar juga.. Thanks Yul sudah mau datang..

KY: ya sama-sama…Empp.. Jessica… Mengapa kau saat itu memberikan nomer ponselmu kepadaku walau kau tak tahu diriku..

JJ: Karena kau teman Vivian.. Jadi aku menghargai dirimu.. Hehehe

KY: Ohh jadi karena aku teman Vivian. Kalau aku bukan teman Vivian apa kau akan menerimaku sebagai teman ?

JJ: Emppp.. Ku rasa aku akan mempertimbangkannya… Hahaha

KY: Ck~ dasar kau ini…..

JJ: hehehe. Yasudah aku mau belajar dulu yah Yul.. Mommy ku sudah menasehatiku.

KY: oke.. Bye.. Belajarlah biar menjadi anak yang pintar. Hehehe

~~~

Setelah berakhirnya kompetisi di sekolah BPK3. Yuri dan Jessica pun sibuk dengan kegiatan sekolah mereka hingga akhirnya Yuri mengajak tanding antara tim’nya dan tim Jessica.

Yuri yang sedang belajar di kelas menyempatkan diri untuk mengirim pesan ke Jessica.

“Hei… Nanti sore jangan lupa yaa… ”

Jessica yang berada di kelasnya pun membalasnya.

“Iya aku ingat”

Waktu berlalu dengan cepat. Pelajaran pun telah usai. Sekitar pukul 3 sore ternyata turun hujan.

“Yaaa Yul… Ottokeh ? Hujan turun… ”
Jessica mengirim pesan kepada Yuri.

“Kita tunggu saja sebentar lagi. Mungkin sebentar lagi akan berhenti hujannya”
Yuri membalas.

Ternyata benar saja, pukul setengah 4 hujan pun berhenti. Yuri bersama Tim’nya berjalan kaki menuju sekolah BPK3.

Yuri sengaja memberikan tugas mengatur jadwal pertandingan persahabatan ini kepada temannya bernama Mitachan.
Begitupula dengan Jessica. Dia menyerahkan tugasnya kepada hoobae’nya.

Tak sampai 5 menit, Yuri dkk sampai di sekolah yang beberapa bulan lalu sering dia datangi untuk bertanding dan menonton pertandingan teman barunya.

Di lihatnya Jessica sedang membersihkan lapangan , menyapu genangan-genangan air.

“Hahaha… Yeoja manja seperti dia bisa juga membersihkan lapangan.. ” Batin Yuri sambil melihat ke arah Jessica.

Mitachan pun sedikit berbicara dengan hoobae Jessica. Yuri dkk disuruh ganti pakaian terlebih dahulu. Setelah 20 menit pertandingan pun di mulai. Permainan berjalan dengan hati-hati. Karena lapangan yang licin dan tergenang air.

Perasaan Yuri sangat senang karena dia akhirnya bisa melawan Jessica.

Yuri menerima operan dari temannya. Jessica menghadang. Yuri memeluk bolanya dan dengan sigap Jessica menepuk bola dalam pelukan Yuri , bola pun terlepas dari pelukan Yuri. Jessica tak menyia-yiakan kesempatan, langsung mendribble bola itu menuju ring dan mencetak point untuk timnya. Sedangkan Yuri hanya terpaku di tempatnya.

“Apa itu ? Gerakannya sangat cepat sekali… ” Batin Yuri dan menatap Jessica.

Mereka bermain dan yang memimpin pertandingan adalah BPK3 sampai babak Q3.

Sebelum memasuki Q4. Jessica bersiap membawa barang bawaannya. Yuri menatap Jessica dari tempatnya. Bahkan Jessica sangat tergesa-gesa membawa tas’nya yang berat dan peralatan basketnya.

“Mau kemana ya dia? ” Batin Yuri.

Tim BPK3 tanpa Jessica ternyata goyah, dengan mudah tim Yuri mencetak angka dan pertandingan dimenangkan oleh tim Yuri dengan skor 32-27.

Setelah pertandingan selesai Yuri mengambil ponselnya dan melihat pesan masuk dari Jessica.

“Aku ada bimbel, maaf tak pamit kepadamu… Aku tadinya tak mau ikut bertanding tapi demi kau.. Aku ikut.. Paling nanti mommy memarahiku… Ugh”

Pesan singkat Jessica, Yuri pun tersenyum membayangkan wajah Jessica yang sedang mempoutkan bibirnya.

“Gomawoyo Jessica.. Dan kau mendapat 1 fans. Mitachan mengangumimu dan itu membuatku kesal… ”
Yuri membalas pesan Jessica.

“Kesal ? Wae ? Kau cemburu ? ” Jessica membalas pesan Yuri lagi.

“Aishhh Jinnja… Untuk apa aku cemburu ?? ” Balas Yuri lagi dan Jessica pun tak membalas pesan Yuri karena Jessica sedang bimbel.

~~~

*Yuri pov

Semakin lama aku menjadi semakin dekat dengan Jessica.
Dan ku rasa di balik wajahnya yang dingin , dia menyimpan kehangatan luar biasa.

Ketika aku bercerita padanya bahwa aku sering menulis diary, dia menertawakanku.

“Haahahahah.. Tulis diary ? Jinnjja? Omo… Aku baru berjumpa , umur segini masih menulis diary.. Ckckck… Aku merasa kau mengetik dengan polosnya seperti anak kecil saat kau berkata menulis diary…”

“Aishh… Kau sangat lucuu.. Muka kau terlihat begitu metal namun tulis diary.. Hahahah… Kau sudah terlihat menakutkan tapi ujung-ujungnya tulis diary. Its so funny!! Hahahaha.. Kau menggelikan juga yah lama-lama. Tapi coba deh kau bercermin dengan expresi datar. Pasti kau melihat pantulan singa di sana. Hahahaha just kidding”

“Ha ?? Wajahmu lugu? Wajah kau menakutkan. Tampang lugu itu seperti diriku.. Hahahaha”

Aku senyum melihat jawaban-jawaban dari pertanyaanku melalui pesan singkat.

Mengapa perasaan ini menjadi berbeda dengannya ? Oh God.. Help me……

~~~

*Jessica pov

Aku baru saja menyelesaikan pR’ku dan duduk di ruang tamu.

“Jessie… 3 hari lagi sudah memasuki bulan April. Apa kau sudah tahu ingin membuat pesta seperti apa?” Tanya Mommy’ku sambil membawa cemilan buah.

“Empp….. Molla…. Aku sedang bingung .. Siapa saja yang nanti akan aku undang….” Aku berpikir.

“Teman basketmu donk ?” Saran Mommy dan aku hanya menganggung saja.

Aku pun mengambil ponselku dan mulai menyebar undangan.

“Mom.. Lebih baik di cafe saja ? Oke ? ” Kataku dan mendapat anggukan setuju dari Mommy.

Setelah itu aku menekan salah satu nomer, aku mengiriminya pesan.

“Tanggal 18 nanti aku sweetseventeen. Bisakah kau hadir dalam pestaku? tak perlu dijawab sekarang. ” Aku mengirim pesan kepada teman baruku.

“Hmmm… Jess.. Ku rasa aku tidak bisa hadir… Perlu ku beri tahu alasannya? Tanya baliknya kepadaku.

“Ne… Perlu… Wae….” Tanyaku lagi padanya dan menunggu jawabannya dengan bimbang. Jujur saja aku ingin kehadirannya di pesta itu…..

TbC~

Older Entries